Hello TemenAip !!

Kemaren udah pada baca di postingan dan socmed kalau #Aiptrip jalan-jalan Ke Pohuwato. Salah satu yang menarik buat dilihat disana adalah Festival Pesona Pantai Pohon Cinta yang diadakan di Ibu kota Pohuwato, Marisa dari tanggal 2 Mei sampai dengan 5 Mei 2017.

Pantai Pohon Cinta sendiri adalah salah satu ikon dari pariwisata Kabupaten Pohuwato. Namanya unik banget, kalau dari cerita orang sana , penamaan pantai ini karena ada Pohon di pinggir pantai, tempat muda mudi memadu kasih. Tapi sayangnya pohon itu sudah tumbang. Namanya saja tetap menempel, dan pesonanya masih memancar sampai saat ini.

Festival Pesona Pantai Pohon Cinta adalah sebuah Festival yang bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Kabupaten Pohuwato ,Gorontalo dalam rangka Ulang Tahun Kabupaten Pohuwato yang ke 14. Dan ini merupakan penyelenggaraan pertama , dan diharapkan menjadi event tahunan yang bisa menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Marching Band , photo by M.Halid

Ada banyak kegiatan dalam FPPPC kali ini , mulai dari pembukaan yang dimeriahkan oleh aneka tarian daerah, karnaval multi etnis, Marching band,  parade kostum kreasi warga. Ada pula lomba renang Finswimming
dari Pulau Lahe menuju ke Pantai Pohon Cinta sejauh 3,6 Km. Festival ini dimeriahkan pula dengan pagelaran Seni, Pameran Produk UMKM, Lomba Sampan Hias, ditutup dengan konser
Musik oleh band Armada dan musisi lainnya.

Salah satu hal yang menarik hati saya adalah  karnaval budaya multi etnis yang tinggal rukun dan damai di Pohuwato. Apa yang bikin beda
dibanding daerah lain ?

Parade budaya etnis , photo by M.Halid

Pohuwato adalah daerah yang dihuni banyak pendatang dari berbagai suku dan etnis juga agama. Mereka bisa hidup damai berdampingan dalam satu daerah. Bahkan ada satu Desa di Kecamatan Randangan , yang bernama
Banuroja , singkatan dari Bali, Nusa Tenggara, Gorontalo dan Jawa. Penduduknya amatlah heterogen, tapi semua berjalan lancar demi
kehidupan yang lebih baik. Dan itu terlihat dalam pawai pembukaan FPPPC kali ini. 

Senyum peserta karnaval, photo by M.Halid

Lihatlah foto-foto hasil jepretan M. Halid yang
memperlihatkan kebanggaan para penduduk Pohuwato akan keragaman etnisnya.

Parade pakaian adat Nusantara, photo by M.Halid

Selain itu, perlombaan Fin Swimming dari Pulau Lahe ke Pantai Pohon Cinta juga punya daya tarik sendiri. Lomba renang dengan rute Pulau
Lahe hingga Pantai Pohon Cinta sejauh 3,6 KM ini diikuti oleh 47 peserta dari berbagai daerah seperti Jakarta, Palembang, Sulawesi Utara, Palu hingga Papua dan disaksikan langsung oleh Bupati Pohuwato , Syarif Mbuinga dan Wakil Bupati Amin Haras dan para tamu lainnya.

Kalau naik perahu bermotor, butuh waktu 20-30 menit buat ke Pulau Lahe, dalam pertandingan ini mereka berenang. Hebat ! 

Bupati Kabupaten Pohuwato, Bapak Syarif Mbuinga menyerahkan hadiah pada pemenang. Photo by Pohuwatokab.go.id

 Pertandingan ini dimenangkan oleh Alexandro P.G Nangka asal Palembang disusul Andrew Rorimpadey, asal Manado sebagai juara 2,  Christopel Masengi, asal Manado sebagai Juara 3,  Alosius Kawalo, asal Manado sebagai juara ke 4 dan Sergio Polakitan, asal Papua Barat sebagai juara ke 5 ( sumber pohuwatokab.go.id )

Peserta Fin Swimming. Foto by Pohuwatokab.go.id

Situasi di sekitar Pantai Pohon Cinta pun semarak dengan banyaknya stand-stand yang memamerkan produk dan keunggulan daerah Pohuwato dan sekitarnya.Selama 3 hari bisa dikunjungi oleh para penginjung festival ini.

Keramaian Konser penutup Festival yang dimeriahkan oleh Band Armada juga menghibur warga Pohuwato yang bersuka cita akan ulang tahun Kabupaten Pohuwato yang ke 14.

Parade musik Etnis, photo by M.Halid

Pohuwato memang daerah yang relatif baru, tapi potensinya banyak sekali. Selain potensi wisata alam, hasil bumi dan potensi ekonomi, menurut saya Pohuwato punya satu lagi potensi yang bisa diunggulkan. Yaitu Sumber Daya Manusia. Orang Pohuwato sangatlah terbuka pada pendatang dan ide baru untuk kemajuan daerah, tapi tidak kehilangan jati dirinya sendiri. Dibawah pimpinan Bupatinya Bapak Syarif Mbuinga, yang enerjik dan kharismatik, rakyatnya , terutama generasi mudanya bersemangat berinovasi membangun daerahnya sendiri. Senyum anak muda Pohuwato photo by M.Halid

Perlahan tapi pasti menggeliat membangun daerah ini. Dan yang pasti, sebagai daerah multi etnis, Pohuwato bisa menjadi contoh bagi daerah lain sebagai Indonesia Mini yang toleran dan damai dalam perbedaan.

Bhinneka Tunggal Ika.

Yok Kita jalan-jalan Ke Pohuwato TemenAip ! Banyak banget yang bisa kita lihat dan kagumi.

One comment

Tak komentar maka tak sayang. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf, tidak menerima komentar dengan active link. Terima kasih sudah berkunjung

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.