Sudah belasan purnama saya tidak menginjakkan kaki di pulau Pramuka , Kepulauan Seribu, Jakarta.  Padahal cukup  sering main ke Kepulauan Seribu sampai akhirnya kesempatan berkunjung ke Pulau Pramuka hadir saat Ariefpokto.com diundang untuk menghadiri Workshop Lingkungan Astra disana. Ternyata kembalinya Saya Ke Pulau Pramuka menjadi momen spesial, karena menjadi momen perjumpaan Saya dengan perempuan yang berperan besar mengubah wajah Pulau Pramuka, Ibu Mahariah.

Sudah lama Saya tidak menjejakkan kaki di Pulau Pramuka. Terakhir kali kesana sekitar tahun 2002 .

Seingat Saya kondisinya kurang rapi, tidak begitu berkembang dan belum banyak kemajuannya. Tapi Saya mengingat cukup menyenangkan berkunjung ke Pulau ini, itulah kenapa Saya bersemangat kembali ke Pulau Pramuka ini.

Bersama blogger , influencer dan awak media, kami menumpang Speed Boat Garuda dari Marina Ancol. Memakai speed boat perjalanan hanya ditempuh selama 1 jam saja , berbeda dengan dengan kapal yang saya pakai dulu berkunjung kesini yang membutuhkan waktu tempuh lebih lama.

Dermaga Pulau Pramuka Ariefpokto

Sesampainya di dermaga Pulau pramuka, betapa takjubnya melihat perubahan Pulau Pramuka sekarang. Banyak kapal bersandar, dermaganya makin rapi dan keren, dan di kejauhan banyak gedung baru dibangun.

Pulau Pramuka adalah Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Seribu , jadi semua aktivitas pemerintahan berpusat disana. Berbeda sekali dengan memori saya dulu soal Pulau Pramuka. Sekarang semua sudah berubah.

RPTRA Termewah Se-Jakarta

Rombongan Workshop Lingkungan Astra berkumpul di RPTRA yang berada setelah dermaga. Menurut versi saya ini adalah Ruang Publik Terbuka Ramah Anak termewah se-Jakarta ! Kenaapa ? Selain semua fasilitas yang ada selayaknya RPTRA, lokasinya disini berada di pinggir pantai dengan tata ruang yang menyenangkan. Jajaran Pohon Cemara Udang menaungi saat panas, semilir angin laut berhembus. Menyenangkan berada disini.

Kampung Berseri Astra

Di RPTRA inilah Pak Boy Kelana, Head Corporate Communication Asta memberikan brief bahwa Pulau Pramuka adalah salah satu dari 77 Kampung Berseri Astra yang ada di seluruh Indonesia. Pengembangan Desa Sejahtera. Sejahtera di 100 Kabupaten yang diharapkan kesuksesannya.

Kampung Berseri Astra adalah program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan Konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan. Melalui program ini masyarakat dan perusahaan dapat berkolaborasi mewujudkan wilayah bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup di sekitarnya.

Jadi  dukungan terhadap kampung-kampung  di seluruh Indonesia yang dibantu sesuai kebutuhannya, dan juga dibimbing , tidak hanya dibantu secara materi lalu ditinggalkan begitu saja.

Berjumpa Srikandi Perubahan Pulau Pramuka

Siapa nyana kalau yang berperan penting dalam pengembangan pulau Pramuka adalah para perempuan. Mereka adalah individu-individu kuat dan tanggap melihat permasalahan di Pulau ini. Bukannya para bapak tidak tanggap, akan tetapi karena kesibukannya melaut mencari ikan, hingga peran pembinaan pulau lebih didominasi para perempuan.

Dan bukan perempuan biasa, mereka pintar mengidentifikasikan masalah  dan menyelesaikannya dan juga bersemangat secara konsisten memajukan daerahnya.

Tidak mudah lho hidup di pulau yang merupakan daerah wisata dan juga Taman Nasional, dimana banyak peraturan ketat yang harus ditaati. Dilemanya lagi adalah produksi sampah yang tiada henti, baik dihasilkan dari pulau , maupun kiriman lewat laut dari Jakarta dan sekitarnya.

Mahariah & Rekannya Ariefpokto

Ibu Mahariah sang pelopor gerakan lingkungan disana bersama para ibu-ibu lain yang juga mengambil peran lain seperti Ketua RT dll, menyadari betapa pentingnya mengubah nasib Pulau Pramuka dimulai dari diri mereka sendiri. Menyadari ada hal-hal yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan pulau mereka.

Ibu Mahariah adalah seorang guru SD , umurnya 51 tahun . Beliau kelahiran Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.

Perlahan tapi pasti beliau menjadi tokoh masyarakat yang berpengaruh dan dipercaya karena bisa mendorong warga lainnya untuk mengatasi berbagai persoalan sampah dan masalah lingkungan, ekonomi dan sosial lainnya.

Selama workshop berlangsung, Ibu Mahariah berperan sebagai instruktur, pemateri dan juga sesekali memeriksa pekerjaan yang Kami lakukan.

Orangnya tegas dan tahu apa yang dibicarakan. Cara beliau mengajar juga gampang masuk ke pikiran kita.

Saya saja yang sudah lama tidak merasakan pengalaman belajar, menjadi tercerahkan oleh paparan beliau. Walaupun awalnya sempat agak keder dengan ketegasan beliau, tetapi setelah beberapa menit, mudah kok ternyata memahami paparan beliau. Dan akhirnya Saya paham, Kalau beliau tidak tegas mungkin sulit didengarkan orang.

Pantaslah beliau mendapatkan penghargaan Kalpataru pada tahun 2017 atas semua kerja kerasnya di Pulau Pramuka. Seorang pemimpin yang berjuang di garda terdepan , Srikandi Perubahan Pulau Pramuka.

Dan semua itu didapat dengan perjuangan yang tidak mudah, sempat dicibir karena punya ide yang biasa, beliau tidak pernah menyerah.

Kembali ke materi, Ibu Mahariah menjelaskan bahwa ada 4 ekosistem yang penting di Pulau Pramuka.

  1. Hutan Pantai
  2. Mangrove
  3. Padang Lamun
  4. Terumbu Karang

Ke empat ekosistem itu krusial sekali keberadaanya bagi kehidupan di Pulau Pramuka. Hutan Pantai dengan populasi Pohon Cemara Udang yang menjadi awal terbentuknya sebuah pulau, Hutan Mangrove yang penting sekali sebagai tempat berkembang biak ikan, sarana melawan abrasi pantai dari air laut dan juga penghalang ombak, Padang lamun tempat makan ikan dan terumbu karang sebagai tempat hidup aneka biota laut yang memiliki peranan penting dalam ekosistem laut.

Empat Ekosistem di atas juga termasuk dalam 10 sumber daya penting di Pulau Pramuka

1. Hutan pantai

2. Mangrove

3. Lamun

4. Terumbu Karang

5. Penyu sisik

6. Elang Bondol ( Elang endemik Jakarta )

7. Burung Air

8. Moluska

9. Mamalia laut

10. Ikan ekonomis penting

Perkembangan Pulau Pramuka

Perkembangan Pulau Pramuka dimulai 2003 saat dijadikan Ibu Kota Kabupaten.  Selama 17 tahun Ibu Mahariah bersama ibu-ibu lainnya mengembangkan program ekowisata, yaitu program pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengedepankan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta pendidikan.

Berdampingan dengan program Kampung Berseri Astra, aksi beliau dan rekan-rekan mendapatkan energi baru, bukan hanya bantuan dana, tapi juga pendampingan untuk mewujudkan Pulau Pramuka yang lebih baik lagi.

Pengelolaan Sampah

Hebatnya, Pulau Pramuka sudah mulai membuat Bank Sampah. Mereka juga mendaur ulang sampahnya sendiri. Selain  sampah dapur mulai diarahkan menjadi biogas, sampah organik dibuat menjadi pupuk, sampah plastik di daur ulang menjadi produk yang berguna bagi kehidupan. Contohnya seperti plastik-plastik bekas bungkus deterjen, snack dll , bisa dibuat lagi menjadi tas cantik aneka rupa.

Sementara sampah plastic lain menjadi Eco Brick. Ibu Mahariah bersama rekannya memandu Kami membuat Ecobrick.

Dari penjelasan beliau, Saya menyimpulkan Eco Brick adalah semacam batako yang terbuat dari plastic. Intinya adalah botol plastik bekas yang diisi ulang dengan limbah plastic. Mulai dari yang lunak sampai yang keras. Digunting kecil-kecil supaya bisa masuk banyak ke dalam botol. Berat minimalnya 250 gram.

Ibu Mahariah Srikandi Perubahan Pulau Pramuka Ariefpoktoo

Kami sempat mencoba membuat Eco Brick. Ternyata tidak mudah memasukkan plastic ke botol, butuh teknik, kesabaran dan juga ketabahan. Hahaha. Eco Brick ini nantinya bisa dibuat sebagai bahan bangunan atau furniture. Jadi nilai ekonomisnya baik. Bayangkan daripada mengapung di laut menjadi sampah, mending jadi Eco Brick kan ? Sampah Styrofoam yang bandel diubah menjadi karya  seni.

Persoalan sampah di Pulau Pramuka memang tak kunjung selesai, tapi bukan tidak mungkin dikontrol. Salah satu caranya adalah dengan mengedukasi pengunjung.

Sempat diberlakukan denda bagi pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Selain menjaga kebersihan, hal ini juga berlaku sebagai pendidikan bagi pelanggarnya. Begitu panjang perjalanan supaya Pulau ini tetap bersih dan terjaga. Apalagi dengan Slogan Pulauku Nol Sampah, semangat ini akan terus diperjuangkan.

Slogan ini dibuat Ibu Mahariah dan teman-teman karena kekesalannya atas banyaknya sampah yang berada di Pulau Pramuka. Ditambah dengan fakta sampah-sampah itu kebanyakan datang dari laut, bukan sampah mereka sendiri dari pulau. Dan faktor kebersihan tentunya akan berpengaruh sekali pada kesehatan.

Pada bidang kesehatan, Astra melatih kader posyandu dalam rangka mendukung Program Indonesia Sehat. Sudah pasti para Ibu berusaha keras meningkatkan taraf kesehatan di Pulau mereka, karena kesehatan penting sekali bagi mereka.

Pada bidang pendidikan, Astra memberikan pendampingan Sekolah Adiwiyata, pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan memanfaatkan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang ada, serta pemberian beasiswa untuk anak-anak tingkat SD, SMP dan SMA.

Dalam bidang kewirausahaan diadakan pembinaan UMKM dengan produk unggulan keripik sukun, hasil kerajinan dari sampah plastik dan banyak lagi.

Pada bidang lingkungan, seperti sudah dijelaskan kegiatan berfokus pada pengolahan sampah dan ketersediaan air bersih. Kegiatan yang dilakukan sepert pengelolaan bank sampah, pengumpulan sampah organik yang dimasukkan ke dalam alat biodigester, sehingga menghasilkan biogas untuk keperluan memasak, pemanfaatan ulang botol plastik agar menjadi bata ramah lingkungan (ecobrick), pembuatan karya seni dari limbah styrofoam, serta penampungan air hujan dan pertanian sayur organik yang dapat dilakukan di halaman rumah.

Biogas

Di Pulau Pramuka sedang dirintis sumber energy Biogas. Keperluannya agar bisa menggunakan energy ramah lingkungan , bersih dan juga mudah mendapatkan bahan bakarnya hanya dari limbah rumah tangga seperti sayuran.

Menggunakan ragi, limbah dibusukkan, dan gas hasil pembusukan itu ditampung dalam tangki biodigester untuk dialirkan melalui pipa-pipa ke kompor gas. Lalu siap untuk memasak. Praktis, walau prosesnya tidak mudah juga. Satu yang menarik, biogas hasilnya sama saja kok seperti gas elpiji biasa , tapi baunya saja yang berbeda, biogasnya berbau seperti sayuran busuk. Tapi tidak terlalu menyengat.

Hidroponik

Cukup mengejutkan di Pulau Pramuka ada Hidroponik. Memang belum semaju di Taman Botani Sukorambi yang pernah saya lihat. Tapi arahnya sudah jelas. Supaya bisa menanam sayur di halaman rumah. Selama ini kebutuhan sayur kebanyakan dipasok via Muara Angke yang pastinya menambah biaya. Dengan hidroponik bisa jadi solusi yang baik untuk mendapatkan sayuran secara berkelanjutan.

Peternakan Kelinci

Disana juga ada peternakan Kelinci. Turunannya sudah banyak. Selain untuk dimanfaatkan dagingnya, air seni kelinci bisa dipakai sebagai pupuk organic untuk menyuburkan tanah dan tanaman.

Pelestarian Mangrove

Mangrove Pulau Pramuka Ariefpokto

Pada Workshop ini Kami belajar soal Mangrove mulai dari pembibitan sampai dengan penanamannya. Uniknya di Pulau Pramuka, Mangrove-nya tidak hanya satu jenis, tapi beraneka macam. Sempat pula menyusuri Hutan Mangrove disana.  Keberadaan hutan mangrove ini sangat krusial bagi sebuah pulau, selain penahan abrasi pantai, manfaatnya juga sebagai tempat hidup dan berkembang biak ikan. Berkurangnya pohon mangrove secara signifikan bisa mengurangi populasi ikan.

Uniknya lagi di pulau Pramuka baru saja dibuka wisata baru, anjungan kayu yang berbentuk sebagai labirin. Jadi kalau mau lihat hutan mangrove tidak perlu naik perahu, cukup berjalan di atas jembatan ini saja. Ini jadi solusi double, selain untuk pelestarian, bisa juga untuk wisata. Yang pasti keren banget buat foto-foto di Instagram teteup ya) .

Peserta Workshop Lingkungan Astra secara bergantian menanam 500 Mangrove disana. Dibantu Pak Lupus yang member tau cara menanamnya. Semoga tumbuh sehat dan besar jadi tempat berkembang biaknya ikan.

Pelestarian Penyu Sisik dan Penyu Hijau

Penyu Sisik Ariefpokto

Pertama ke Pulau Pramuka, saya pernah melepas tukik hasil penetasan Penyu Sisik di Pulau Pramuka ratusan purnama yang lalu. Melihat pelestarian Penyu Sisik dan Penyu Hijau kali ini cukup bikin hati senang. Siapa tahu tukik yang pernah saya lepas dulu ada disini. Atau mungkin Penyu Hijau yang pernah saya lepas tukiknya di Ujung Genteng juga ada disini. Ada beberapa tempat pelestarian Penyu tergantung umurnya. Walaupun kemungkinan seekor penyu kembali ke tempat dia bertelur 1 banding seribu karena banyak faktor seperti predator , ditangkap manusia dll.

Setelah melewati Hutan Lamun dan Hutan Mangrove, kami melihat Penyu-penyu muda tinggal di penampungan sementara sebelum dilepas lagi nanti.  Menyenangkan member makan penyu ini didalam sangkar yang cukup besar. Melihat mereka makan dengan lahap puas rasanya. Penyu sisik adalah hewan endemic Pulau Pramuka. Mereka bertelur di Pulau Pramuka , jadi harus dijaga telur , tukik dan penyunya supaya tidak diburu manusia. Tempat ini jadi semacam tempat berlindung dari banyak ancaman, dan sebagai penjamin keberlangsungan hidup mereka ke depan.

Padang Lamun

Nah ini yang baru saya ngeh. Selama ini disangkain lamun itu rumput laut. Ternyata beda pemirsa ! walau sama-sama tumbuh di pantai jenisnya beda. Ekosistem Lamun sendiri jadi tempat ikan dan penyu makan. Jadi harus dijaga keberadaannya. Dan harus bersih dari sampah plastic. Kasian nanti disangka ubur-ubur sama Penyu, lalu dimakan deh. Ibu Mahariah sempat cerita kalau mereka sempat menemukan penyu yang mati karena menelan plastik. Sungguh tragis.

Jelajah Pulau Dan Snorkelling

Workshop Lingkungan kali ini juga diadakan jelajah pulau serta snorkeling. Satu persatu pulau dengan potensi pariwisata dijelajahi seperti pulau Semak Daun, Pasir Gosong ( lebih ke pasir putih  timbul sih ), Pulau Air dll. Sempat pula snorkeling di sekitar Pulau Pramuka yang biota lautnya cukup sehat. Senang sekali melihat kondsi alam bawah laut yang sehat. Ini masih di Provinsi DKI Jakarta lho ! Bukti usaha pelestarian alam disini cukup berhasil.

Kembali ke Pulau Pramuka kali ini jadi pengalaman yang membuka wawasan. Bagaimana sebuah Pulau bisa berkembang dengan baik, menyeimbangkan potensi wisata, ekonomi dengan lingkungan yang tidak mudah tapi bukan tidak mungkin dilakukan. Yang pasti keadaanya lebih maju daripada pertama kali saya datang kesana.

Dan beruntung sekali Saya bisa berjumpa dengan Ibu Mahariah yang amat inspiratif. Dengan kemauan yang kuat, ikhtiar yang tak berhenti, dan juga kerjasama dengan Kampung Berseri Astra membuat banyak perubahan signifikan.

Banyak perubahan baik yang membantu bukan hanya masyarakat , tapi juga lingkungan hidup di Pulau Pramuka. Dijaga dan dirawat, bukan hanya untuk mereka sekarang , tapi juga untuk generasi selanjutnya.

42 comments

  1. Salah satu masalah di pulau-pulau mmg sampah. Apalagi klo musim liburan sampah bertambah karena banyak pengunjung yang datang. Mudah-mudahan langkah seperti ini bisa ditularkan ke pulau-pulau lain yang mmg dibukan utuk wisatawan agar tetap bisa bersih. Jika musim hujan, menurut cerita penduduk di pulau pari, malah banyak kiriman sampah datang ke wilayah mereka, diduga sampah berasal dari Jakarta.

  2. Biasanya ibu-ibu super sibuk, sudah sibuk mengurus rumah, ada pula yang sibuk bekerja. Jarang sekali menemukan ibu yang mau aktif ke berbagai kegiatan organisasi/kemasyarakatan, biasanya bapak-bapak. Keren deh ibu-ibu ini.

  3. keren sekali pulau pramuka ini, konsep ecowisatanya bikin saya pengen liburan kesana. mungkin nanti ya lepas pandemi

  4. Beberapa kali ke pulau Pramuka saya selalu menyempatkan keliling pulaunya sendirian. Pulau ini memang lumayan bersih dan tertata rapi, jadi saya suka blusukan di gang-gang desanya gitu, lalu pada akhirnya nongkrong di pantai yang sepi yang biasanya di bagian belakang pulau.

    Ternyata semua itu karena inisiatif bu Mahariah dan teman-temannya ya. Salut euy!!

    Jadi kangen pengen kesana lagi dehhh..

  5. Pengen snorkelling tapi nggak bisa berenang. Tapi yang selalu paling bikin penasaran biogas, pengen bisa liat langsung prosesnya.

  6. Wah kayaknya selain bagus banget untuk wisata, tapi juga bagus untuk edukasi anak ya. Ada penangkaran penyu lagi. Jadi pengen deh ajak anak-anak ke sana. Apa sudah bisa berwisata ke sana ya?

  7. Wah terakhir 6 tahun yang lalu ke pulau pramuka deh…bangga bgt lihat masyarakat berdaya dan peduli lingkungan kata gini

  8. Aku juga mengenal sisij perempuan hebat dari Pramuka, beliau bergerak di bidang PKK. Usianya sudah sangat sepuh 70 tahun. Pulau Pramuka pasti bangga Memiliki perempuan perempuan hebat seprti mereka :’)

  9. Bangga banget yang melakukan perubahan ini adalah perempuan, semoga kegiatannya berkelanjutan dan dapat menjadi inspirasi untuk daerah lainnya agar lingkungannya selalu terjaga dengan baik.
    Salut juga bagi penyelenggara acara ini yang menyiarkan berita baik dan inspiratif.

  10. Keren sekali para wanita-wanita ini. Senang deh melihat wanita dilibatkan juga dan aktif dalam pelestarian lingkungan. Semoga daerah2 lain di Indonesia bisa menerapkan juga.

  11. Indonesia butuh sosok seperti Ibu Mahariah yang membawa perubahan. Rupanya Pulau Pramuka daerah binaan Astra ya Kang Aip. Sama, daerah saya juga. Ada bank sampah tapi kesadaran masyarakat mengenai sampah masih kurang. Masih banyak yang suka asal buang sampah.

  12. Salut sama konsistensinya bu Mahariyah dalam pelestarian alam dan salut juga buat Astra yang sudah mewujudkan aktivitas seperti ini. Luar biasa.

  13. Hai mas Arif, salam kenal

    Seru sekali pengalaman mas arif bersama teman-temen di kepulauan pramuka ini ya. Apalagi pas lagi cerita Ibu Mahariah ini saya tetiba menjadi kagum sekaligus iri. Kagum karena sebagai wanita dengan keadaan yang demikian ternyata tetap bisa mengabdi bukan hanya utk negara tapi juga untuk alam. Iri karena saya sndri yg katanya lagi nerapin hidup minim sampah masih mengkonsumsi sampah yang banyak. Tantangan banget emang nih. Semoga Ibu Mahariah dan teman2nya di sana sehat selalu yaa.

  14. Jadi ingat kunjungan ke Kampung Berseri Astra di Balikpapan juga saat ultah Astra yang ke 60.

    Setelah itu belum ada kunjungan lagi.

    Ngomong-ngomong soal sampah,

    Sepertinya, Ibu Mahariah, sang srikandi perubahan, bisa nih diajak sharing bagaimana cara memanfaatkan sampah plastik di destinasi Bukit Merese, Lombok yang beberapa waktu lalu aku kunjungi.

  15. Kerena banget RPTA Pulau Pramuka. Senang dengna pengalaman yang sangat bermanfaat dan membuka mata saya betapa berubahnya RPTA Pulau PRamau setelah ada bantuan dan dukungan dari ASTRA.

  16. Saya selalu penasaran dengan kehidupan masyarakat di pulau-pulau luar sana karena merrka sungguh bisa mandiri dan survive.. ternyata begitu banyak kegiatan yang bisa dilakukan di sana ya! Peran Astra juga sangat besar dalam mensupport ini.. seneng banget penyu2 itu bisa dilestarikan btw, bank sampah ini sebenarnya bisa juga diadopsi sama para penduduk kota2 besar ya, andaikan, mereka bisa begitu juga..

  17. Kampung Berseri Astra tersebar di selurih wilayah nusantara ya. Tahun lalu saya juga ikut berkunjung ke KBA Rapocinni, Makassar. Kebanyakan yang menjadi penggerak program 4 pilar adalah ibu2, seperti Ibu Mahariah yang sangat inspiratif. Btw aku baru tahu apa itu Padang Lamun, ternyata tempat makan si penyu. Snorkeling di sana seru nggak? Terumbu karangnya masih pada hidup atau enggak?

  18. turut kagum dengan inisiatif Ibu Mahariah untuk mengubah wajah Pulau Pramuka menjadi lebih tertata, asri, dan hijau.. lebih takjub lagi karna hal ini bisa menginspirasi masyarakat di daerah lain untuk melakukan hal yg sama, sehingga jadi banyak pihak yg bisa merasakan manfaatnya..

  19. belum pernah ke Pulau Pramuka dan baru tahu kalau di sana ibu kota kabupaten, meskipun dekat di Jakarta saya belum sekalipun ke kepulauan seribu.

    jadi tahu ada apa saja di sana. Banyak aktifitas yang bisadilakukan ya mas Dan semuanya mrnyenangkan.

    thanks infonya Mas Arief. Jadi tahu Abis pandemi ini mau ajak anak anak kemana.

  20. terakhir ke tempat ini tahun berapa ya kayaknya 2015 apa 2016 awal, udah lama sekali ga berkunjung ke Kepulauan Seribu ini, dna sekarang Kemenparekraf mulai fokus ya bangun daerah ini, bagus juga ini sudah ada pemberdayaan masyarakat lokalnya, jadi pengen ikutan ke sana ka Arief

  21. Tidak mudah pastinya untuk menjadikan pulau yang sudah bertahun-tahun tidak terurus menjadi lebih bagus seperti sekarang.
    Selain harus ada pelopor, harus juga didukung oleh semua masyarakat. Termasuk para wisatawan yang datang dengan tetap menjaga kebersihan pulau.

  22. Yang paling seru dari fam trip emang seperti ini, akan banyak banget dapat konten dalam satu destinasi. Ke Pulau Pramuka gak sekadar snorkeling tapi melihat perubahan, menjadi tahu penyebab perubahan, dan hasilnya yang bisa disaksikan mata. Semoga Pulau Pramuka semakin maju dengan masuknya CSR Asta ke sana ya

  23. Aku pernah dengar cerita pengelolaan sampah di pulau pramuka ini, memang luar biasa banget sih ya perjuangannya. Dan beruntung ASTRA hadir mendukung gerakan disana

Tinggalkan Balasan ke Faisol abroriBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.