Keberangkatan saya menuju Pulau Sumbawa Barat, dalam rangka #Newmontbootcamp untuk mengunjungi Tambang Batu Hijau didasari sebuah pertanyaan dalam pikiran saya selama bertahun-tahun. Adakah Tambang Yang Ramah Lingkungan
Karena selama bertahun-tahun informasi yang saya dapatkan bahwa kebanyakan proses penambangan merusak , meracuni lingkungan sekitarnya. Saya curiga disana keadaannya seperti itu. Ya, saya memang orangnya curigaan. Terbayang lingkungan disekitarnya kotor, berjelaga, banyak timbunan tanah, udara kotor menyesakkan dada, sungai-sungai terdampak polusi sehingga warnanya tidak asli. Melalui panca indra saya akan membuktikan apakah disana memang ramah lingkungan. data statistika memang penting, tapi sebagai manusia, panca indera adalah satu alat uji paling tepat bagi saya. Apalagi saya termasuk orang yang gampang alergi-an, kena air kotor gatal, menghirup udara tidak bersih suka rada sesak, kulit terkena debu gatal juga. Saya menjadikan diri saya sebagai Detektor Manusia!
Bersama dengan 20 orang dari berbagai latar belakang kehidupan, PT Newmont Nusantara semacam menantang kami untuk melihat langsung kondisi tambang mereka di Batu Hijau, Sumbawa Barat. Awalnya saya sempat curiga, akan seperti apa perjalanan ini, semacam darma wisata kah ? hanya melancong ceria, atau hanya diperlihatkan sisi bagusnya saja ? atau diperlakukan sama seperti pekerja tambang biasa ?
Sepanjang perjalanan, Kami diperlakukan dengan baik sebagai tamu, tidak berlebihan. setelah penerbangan Jakarta – Lombok , lalu menaiki Kapal Tenggara Satu, kami berlabuh di Pelabuhan Benete Sumbawa Barat. Dari kejauhan saya melihat ada semacam bangunan tinggi di Pelabuhan, wah mulai daerah tambang saya pikir. Siap-siap melewati daerah kotor. Tapi saya salah Pemirsah ! kami bersandar di Pelabuhan Benete yang tenang, berair bersih, berudara bersih. ada sedikit debu beterbangan saat para pegawai Newmont yang sekapal dengan kami bergegas menuju bis untuk segera berangkat ke Townsite Batu Hijau. Aneh juga pikir saya, ini dermaga bersih sekali, air lautnya jernih. ingin rasanya terjun mandi-mandi. Tapi urung karena saya dipanggil untuk naik ke bis.
Memasuki Townsite Batu Hijau yang dijaga ketat, senja sudah mulai tiba, taburan warna jingga , merah muda menghias angkasa, sekilas dari bis saya melihat semua tertata rapi dan dijaga bersih. Begitu pula tempat kami menginap di Kompleks T3, lingkungannya asri dan penuh dengan hijau pepohonan. adem sekali. saya suka. Pagi terasa lebih nikmat dengan udara segar yang saya hirup disini dibandingkan dengan di Jakarta, atau bahkan dengan di Kota Bandung !! Segaaar !
Ketika rombongan #Newmontbootcamp berangkat menuju Mine Site Batu Hijau, kami mendapatkan penjelasan kalau semua proses produksi konsentrat dilakukan dengan proses fisika, jadi tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya bagi lingkungan dan mahluk hidup. Proses penggerusan batuan menjadi bijih, pengiriman ke Concentrator dimana batuan kecil diubah menjadi konsentrat yang mengandung logam mulia melalui proses flotasi. Jadi secara mudahnya dijelaskan seperti ini. Kandungan Logam mulia semakin disaring, supaya mengambang lewat beberapa kolam raksasa dengan tingkatan yang berbeda. Hasilnya lalu akan dikirimkan ke tempat pengeringan dimana konsentrat cair akan dikurangi kadar airnya, lalu siap ditempatkan di gudang. Menunggu untuk dikirimkan ke Smelter. Sementara sisa buangan produksi yang disebut dengan Tailing ditempatkan dengan hati-hati melewati sistem pipa darat sepanjang 6km, dan pipa laut sepanjang 3 km di Teluk Senunu di kedalaman 125 Meter. Idiih, ga bahaya tuh buat mahluk laut, ga bocor ke gugus pantai ? Secara sadar Pihak Newmont Nusa Tenggara menjelaskan kalau ada dua solusi penempatan Tailing. Membuat Dam atau menempatkannya didasar laut. Pertimbangannya wilayah NTB termasuk daerah rawan gempa, sehingga resiko Dam pecah besar. Menempatkan Tailing di Palung Teluk Senunu adalah jalan terbaik. Dan karena massa tailing lebih berat dari air laut, secara fisika dia akan turun ke palung. Apakah benar-benar tidak berdampak pada lingkungan ? Memang resiko ada, dan team Enviro melakukan pemeriksaan berkala kualitas lingkungan air laut disekitar Teluk Senunu memastikan semuanya berjalan dengan semestinya. Ada Kapal penelitian khusus menguji kesehatan lingkungan sekitar Teluk Senunu. Hasilnya dari Uji Lingkungan dilaporkan kepada Pemerintah secara berkala. Hasil Uji Lingkunganya selalu sesuai dengan desain yang direncanakan.
Rombongan #NewmontBootcamp sempat diajak ke kantor Enviro, Environmetal Department, dimana kita sempat melihat Nursery, tempat penyemaian bibit pohon endemik daerah Batu Hijau untuk penanaman kembali. Kita juga diajak melihat wilayah reklamasi lainnya, juga tempat mereka mengolah sampah. Dari mulai sampah rumah tangga, sampai sampah medis dan sampah manusia benar-benar dikelola supaya berakhir dengan benar dan tidak mencederai lingkungan sekitarnya.
Kamipun sempat diperlihatkan wilayah Reklamasi. Reklamasi ? Banyak orang alergi dengan kata itu. Tapi Reklamasi disini dilakukan untuk mengubah lahan terdampak penambangan menggunakan tanah yang dikeruk untuk menggali tambang untuk diatur kembali menjadi sedia kala seperti sebelum ditambang. Proses reklamasi dan Revegetasi tidak menunggu proses penambangan selesai, tapi berjalan seiring dengan proses penambangan, sehingga seimbang usaha penambangan dan juga pengembalian fungsi lahan menjadi hutan seperti sebelumnya. Prosesnya panjang, tanah diatur sedemikian rupa agar kuat. Lalu dipasang Coconet, sejenis jaring terbuat dari sabut kelapa, lalu ditanami Padi dan Turi untuk mengikat dan menyuburkan tanah. Prosesnya masih panjang, tanah itu ditanami dengan tanaman endemik seperti Galumpang, Binong, Trembesi, Ipil dll. Lalu lahan tersebut dipantau perkembangannya agar tumbuh sehat menjadi hutan seperti dahulu sebelum menjadi tambang. Kabar gembira , beberapa jenis hewan endemik yang sempat pindah rumah ke hutan yang tidak terdampak tambang, kembali pulang ke lahan reklamasi yang telah menjadi hutan kembali. Saya melihat sendiri hutan hasil Revegetasi tahun 2008 sudah rimbun, vegetasinya cukup rapat dan beberapa burung Elang terbang dengan bebas disekeliling hutan yang umurnya baru 8 tahun itu. Sambil memandang Elang yang sedang mencari mangsa, tiupan angin segar dari arah hutan baru ke arah saya yang sedang kegerahan karena terik matahari Sumbawa yang panas, menyadarkan saya, kalau Elang itu mencari mangsa, berarti rantai makanan telah terbentuk lagi di hutan ini.
Satu hal yang menarik hati saya ketika diajak jalan-jalan dengan team Enviro ini adalah bagaimana mereka menangani air. Air Terdampak Tambang dan juga Air Alami. Mereka membuat sistem pengairan yang benar-benar niat memisahkan air terdampak di beberapa tambang yang ditampung beberapa Dam seperti Dam Santong 1,2, dan 3. Kedua aliran air, baik yang terdampak maupun yang alami diperiksa secara berkala untuk mengetahui keamanannya. Air terdampak akan diolah untuk digunakan kembali dalam proses produksi konsentrat. Uji Baku mutu sangatlah tinggi. dan prosesnya tidak ditutupi. sempat di kantor Enviro saya disodori laporan soal lingkungan yang tebal bak ensiklopedi. mereka sangat yakin semua proses penambangan sangat memerhatikan lingkungan hidup disekitarnya. karena memang bagian dari SOP. PT Newmont Nusa Tenggara berani menggelontorkan biaya jutaan dollar untuk memastikan lingkungan disekitar tambang tetap lestari. selain itu juga para pegawainya sudah ditraining dan memiliki kemauan untuk memastikan lingkungan tetap terlindungi berkat SOP dari perusahaan.
Setelah berkeliling disekeliling pabrik, #newmontbootcamp juga sempat diajak jalan-jalan ke beberapa pantai yang segaris dengan Pantai SWISS tempat penempatan tailing. seperti pantai Lawar, Pantai Rantung, Pantai Maluk. Semua pantai nya sangat indah, bersih, tidak ada limbah coklat atau hitam seperti yang saya bayangkan. Bahkan di Maluk ada program penangkaran Penyu Sisik dan Penyu Belimbing. supaya hidup mereka tetap lestari. PT NNT juga melakukan beberapa program penanaman dan perawatan terumbu karang, untuk melestarikan kekayaan hayati alam bawah laut disekitar wilayah Tambang. Saya jadi curiga, mereka membawa kami jalan-jalan ke pantai secara tidak langsung memperlihatkan, lihatlah pantai-pantai yang segaris dengan Teluk Senunu tempat penempatan Tailing, semuanya bersih dan bebas pencemaran. Malah biota laut hidup sehat dalam lingkungan yang berfungsi dengan baik ( kesimpulannya Mas Arief orangnya curigaan)
Melalui semua pengalaman, semua kecurigaan saya diawal musnah semua. Sebagai Detektor Manusia, semua panca indera saya tidak menunjukan adanya pencemaran lingkungan berat. Mata terbuai dengan hijaunya hutan, birunya langit, jernihnya air di sungai, dan juga indahnya pantai yang bersih tak tercemar. Tak ada limbah dibuang sembarangan, tak ada jelaga. Kulit pun tidak gatal karena kena bahan kimia atau apa. OK sempat gatal digigit serangga, tapi itu menunjukan kalau hutan bisa ditumbuhkan kembali dan para satwa bisa punya rumahnya lagi. Penciuman saya juga gembira dengan aroma pepohonan, air laut dan tak sekalipun saya mengalami sesak napas yang sempat saya khawatirkan. Semua kecurigaan saya terbukti tidak benar. bahkan saya merasa lebih sehat, karena menghirup udara segar dan bersih selama tinggal disana. Selain pengalaman, si Orang curiga ini juga mendapatkan bonus teman-taman baru dari berbagai bidang kehidupan. benar-benar perjalanan yang menyenangkan.
Dan pertanyaan Adakah Tambang Yang Ramah Lingkungan ? Jawabannya Ada, di Batu Hijau, PT Newmont Nusa Tenggara. Semoga mereka bisa jadi panutan bagi semua tambang di dunia. berani menambang, tapi berani juga memastikan lingkungan tetap terjaga, dan tetap ada untuk generasi mendatang.
Demikian tulisan si Orang Curiga, semoga membawa perspektif baru soal tambang yang bukan hanya ramah lingkungan tapi mengusahakan keberlangsungan lingkungan hidup disekitarnya.
Kalau ingin informasi lebih lanjut kunjungi website mereka di https://www.ptnnt.co.id/id/Default.aspx
Aku ga nyangka Kak Arief curigaan orgnya !
Tapi kalo baca tulisannya aku jadi tau soal penambangan. Ga mudah ternyata ya
Baru tau saya soal penambangan tembaga ini. Saya follow Mas di twitter. Ternyata bisa ya ada tambang ramah lingkungan. Tulis lagi Mas buat pengetahuan
Thanks udah follow Twitter &baca blog ini. Bisa banget ramah lingkungan. Contohnya PT NNT ini. Tungguin lagi tulisan saya, baru sempet nulis lagi nih, lagi ribed banget kerjaan. #lalucurhat #kayakdiTwitter
Apakah masih ada kecurigaan lain yg belum terjawab? Apakah dengan kulit tidak gatal saja sudah cukup?
Sampai saat ini semua sudah terjawab. Sebenernya ada data laporan tahunan soal lingkungan, tapi tidak saya cantumkan. Takut yg baca pusing. Silahkan cek di website mereka. Tapi buat saya, panca indera saya sudah cukup untuk melihat betapa lingkungan disekitar tambang sangat terjaga
Gimana caranya ikutan program ini Mas. Kok jadi kepengen ya? Masa iya ada tambang sebersih itu ? Pemandangannya bagus2 lagi!
Ya bisa dong, baca lagi paparan saya. Saya juga mencantumkan gambar sebagai bukti bukan khayalan semata. Kalau mau ikutan follow Twitter @newmontId tunggu update dari sana. Terima kasih sudah baca blog saya
Juara horee juara
Asyikk akh muantabb
Nuhun Bundaaa.