Setiap daerah punya hidangan khas masing-masing. Termasuk dalam kategori sarapan. Bubur adalah salah satu menu sarapan yang populer. Kalau di Jawa yang populer adalah Bubur Ayam, Bubur Kacang Hijau dan Ketan Hitam, di Manado ada satu bubur kebanggaan masyarakat di sana, yaitu Bubur Tinutuan.
Pada dasarnya Bubur Tinutuan adalah bubur yang terbuat dari campuran beberapa macam bahan yaitu beras, labu kuning, singkong, bayam, kangkung, daun gedi, jagung dan kemangi sebagi penguat rasa. Hidangan vegetarian pada dasarnya, karena tidak menggunakan daging. Yang membedakan adalah topping atau asesorisnya.
Yang agak unik dari bahan di atas adalah Daun Gedi, bentuknya memang agak mirip kangkung, teksturnya renyah dan agak manis. Sepertinya hanya ada di Sulawesi Utara dan sekitarnya.
Semua bahan dimasak bersama sampai semuanya lunak. Saat disajikan diberi aneka topping sesuai selera seperti Sambal Roa, sambal dengan bahan dasar cacahan ikan cakalang fufu (asap) , perkedel nike ( dibuat dari semacam ikan teri, rasanya gurih) , ikan asin yang dipotong kecil-kecil, abon ikan, sesuai selera.
Selama diĀ Sulawesi Utara bersama #newmontbootcamp saya berkesempatan dua kali makan Bubur Tinutuan, pertama di Mess Hall PT Newmont Minahasa Raya. Para Juru masak disana harus diacungi jempol karena membuat Tinutuan yang sedap dan segar rasanya. Perpaduan rasa, tekstur yang amat menarik.
Bubur disini rasanya sederhana tapi mewah. ada beberapa lapisan rasa. asin, gurih, sedikit manis, sedikit asam ditambah tendangan rasa segar dari kemangi. Sungguh meriah. Cacahan daun Gedi benar-benar membawa tekstur enak yang berbeda. Buburnya agak kental dari rebusan labu dan ubi. Tambahan sambal roa yang cukup pedas dengan rasa ikannya benar-benar memeberi dimensi rasa baru untuk bubur ini. Saya nambah semangkuk lagi tanpa malu.
Kesempatan kedua makan Bubur Tinutuan adalah saat sarapan di Swiss Bell Hotel Manado. Di antara menu sarapan Buffet nya terselip sebuah meja khusus Tinutuan. Disini modelnya lebih rumit dan komplit. Ada Sambal Roa Abon Ikan, Perkedel Nike, bawang goreng dan kondimen lainnya
Kalau versi hotel ini rasanya lebih meriah lagi, karena ada tambahan perkedel nike, ( saya liatnya kayak peyek teri ya ) , abon ikan, cacahan ikan asin dan lain-lain. Secara rasa bubur lebih gurih, tapi asesorisnya lebih memeriahkan suasana.
Secara dasar bubur, saya lebih suka yang di Mess Hall, sementara topping alias asesoris saya lebih suka yang di hotel.
Kalau saja Bubur Mess Hall PT NMR ditambahin abon ikan, ikan asin dan perkedel nike pasti rasanya lebih sempurna.
Tapi pada intinya, Bubur Tinutuan ala Manado adalah pusaka kuliner Indonesia yang harus selalu kita lestarikan. Harus dicoba bagi yang belum. Saya juga mau lagi kalau ada kesempatan. Karena beda tangan kan beda rasa.
Selamat Mencoba Bubur Tinutuan
Bubur Tinutuan memang makanan yang sangat sehat. Bagus nih.
dan enak. hehehe. trims sudah mampir ke blog saya