Sudah lama saya mendengar nama mahsyur Ujung Genteng, tapi belum dapat  kesempatan berkunjung kesana. Kalau lihat ujung Genteng rumah sih sering, terutama pas musim hujan untuk mengecek apakah ada kebocoran atap atau tidak. krik krik kri krik….

Akhirnya di bulan April 2016 saya berkesempatan datang ke Ujung Genteng bersama keluarga. Dinihari kami berangkat lewat Jalan Tol Jagorawi yang ternyata sudah penuh dengan mobil wisatawan yang memanfaatkan momen long weekend. Tapi rata-rata mereka menuju puncak, sementara kami belok lewat Sukabumi.

sunrise jagorawi
sunrise di rest area Jagorawi

Perjalanan cukup lama kita tempuh, walaupun jaraknya hanya 190 KM dari Jakarta, tapi jalan yang berkelok membuat kami tak leluasa memacu kendaraan lebih cepat lagi. Sekitar 7 jam berkendara melewati tempat-tempat dengan pemandangan alam yang hijau dan menyenangkan membuat perjalanan cukup menyenangkan. sempat berhenti beberapa kali untuk foto-foto.

ug pemandangan di jalan
pemandangan indah sepanjang jalan

Sesampainya disana , sempat bingung karena salah jalan, tapi selama kita jalan menuju pantai, akhirnya benar deh. pemandangan Ujung Genteng memang sesuai dengan kabarnya. Pemandangan dengan pantai yang landai dan indah. ada beberapa area bangunan penginapan dan juga pedagang. Saat kami datang , sedang ada kumpul-kumpul motor trail, jadi suasana cukup meriah.

IMG_20160325_131057.jpg

Daya tarik wisata di Ujung Genteng adalah Konservasi Penyu ,air terjun seperti Curug Cikaso dan Curug Luhur, Geopark dan masih banyak pantai seperti Pantai Pangumbahan , Amanda Ratu , Cipanarik , Minajaya, Ombak Tujuh dan Cibuaya. Hanya saja sayang waktu kami terbatas, tidak semua bisa dijelajahi.

Karena sudah booking hotel di Turtle Beach Hotel, kami segera bergegas kesana. Hotelnya cukup unik, dua lantai dengan kolam renang yang berbentuk bulat-bulat menghadap ke laut. Suasananya menyenangkan dengan pohon kelapa dan yang spesial tentu Pantai Ujung Gentengnya. Samudera Hindia adalah pemandangan saya di depan hotel.

IMG_20160325_113027.jpg

Setelah beristirahat sejenak, langsung saya meluncur ke pantai. Karena sedang surut, air didepan hotelpun mundur beberapa ratus meter. Terlihatlah kolam-kolam kecil dangkal berair jernih. banyak ikan-ikan kecil terperangkap dan bersembunyi di dalam karang. Saya harus berjalan dengan hati-hati karena tidak mau menginjak bintang laut yang banyak sekali bertebaran.

IMG_20160325_152105.jpg

Di ujungnya, deburan keras Ombak Samudera Hindia memecah batu karang. Pemandangan yang indah sekali.

Agenda kami sore itu adalah pergi ke daerah Pangumbahan untuk melepas tukik atau anak penyu. Ada Konservasi penyu disana. Sesampainya disana , setelah 15  menit berkendara di jalan yang cukup sempit, sampailah kami di Konservasi Penyu Pangumbahan. bersama pengunjung yang lain, kami berjalan ke pantai dengan pasir putih, tetapi ombaknya besar sekali. Saat kami melepas tukik , hujan turun cukup deras, tapi tukik yang barus semalam menetas harus segera dilepaskan. Selamat Jalan Tukik, semoga kalian selamat dan bisa kembali lagi ke pantai ini untuk bertelur

Senjapun datang, dan saatnya makan malam. Kami menikmati hidangan laut di Ujung Genteng. Lobster asam manis, ikan bakar, juga cumi goreng tepung. Karena masih segar rasanya tentu lebih sedap. Hasil laut ini kami beli di Tempat Pelelangan Ikan Ujung Genteng. Banyak sekali jenis ikan yang dijual disana seperi tuna, tenggiri , kakap, kerapu. ada juga lobster, udang dan cumi, sementara kepiting dan rajungan sedang tidak ada

IMG_20160325_113529.jpg

Keesokan harinya setelah melihat sunrise dan berjalan-jalan disekitar pantai , akhirnya harus segera kembali ke Jakarta.

Suatu hari nanti harus kembali kesini lagi untuk mengeklplorasi Ujung Genteng yang Indah Permai.

One comment

Tak komentar maka tak sayang. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf, tidak menerima komentar dengan active link. Terima kasih sudah berkunjung

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.