Telah lama sudah kupendam sebuah perasaan.

Sebuah Keinginan yang tak kunjung terkabul

Mungkin bukan cita-cita , tapi sebuah tujuan kecil dalam hati, yang menanti terjadi.. 

Makan Sate Klathak…

Baiklah cukup berlebay ria. Tapi memang setiap ke Jogja belum sempat rasanya menikmati sajian khas Sate Klathak.
Sate yang dibakar memakai jari-jari sepeda yang terbuat dari besi. Geli kan kelihatannya. Padahal tidak. Bersih kok. Dan functional !

Saat Kulineran di Jogja saya selalu bersinggungan dengan Gudeg , Oseng Mercon, dan kawan-kawan. Tapi si Klathak ini sering terlewat. Mungkin karena lokasinya yang saya kurang familiar dan jam bukanya yang malam.

Dan Sate Klathak Pak Bari adalah tempat makan malam di adegan romantis Cinta dan Rangga di Film AADC 2. Pas saya nonton filmnya saya jadi makin kepengen. 

Sampai akhirnya kesempatan itu tiba. Bersama rombongan #Batuhijaubootcamp yang HORE Banget, kami pecinta kuliner dan Roman film AADC 2 rame-rame pergi makan malam kesana dalam sejuknya udara Jogja kala itu.

Sate Klathak Pak Bari ada di Pasar Jejeran , Wonokromo ,Jalan Kedaton, Pleret bantul Jogjakarta. bukanya jam 18;30 – 01;00. Jadi kalau datang kepagian bakal ketemu pasar Jejeran. Pasar tradisional favorit Ibu-ibu belanja. Kalau malam jadi tempat dinnernya cinta dan Rangga di AADC ! hahahahaah


Buka malam hari, Pak Bari and crew menyiapkan Sate Klathak dari daging kambing muda pilihan. Mungkin ada pemilihannya Pak Bari’s Next Top  Kambing ( #Yakali) 

Saya sempat nanya habis berapa kilo semalam , tapi saya lupa jawabannya ( Blogger banyak draft gini nih suka lupa), 

kita pesan dengan menulis di kertas yang disediakan, menunya ada sate Klathak, tongseng dan gulai Kambing. penasaran deh dengan rasanya.

Pesann Semuaaa !! ahahaha ( lalu berkacak pinggang di tengah pasar seperti Crayon Sinchan #abaikan) , 

Jadi kalau makan disana, tempat duduknya menyebar di kios-kios pasar, disediakan tikar , jadi bisa lesehan.

 Satu porsi Sate Klathak dibandrol Rp. 20.000 sudah dapat nasi, Sate Klathak dua tusuk dan kuah gulai. Ukuran satenya jumbo, beda ama tukang sate yang lain yang potongan dagingnya mini gak maksi dan sexy.

Setelah beberapa lama menunggu di lesehan , dihibur kucing manis yang lewat, menggelendot manja ingin dibelai , lalu nonton mbak-mbak Jogja manis dan ayu di kios sebelah, dan juga cengkerama dengan teman seperjalanan akhirnya pesanan kita datang juga. 


Sate, nasi, kuah gulai, tongseng dan Gulai Kambing. Waduh jadi lapar mata.


Sate Klathak itu selain potongannya besar, pembakarannya cakep deh, jadi karena memakai jeruji besi, selain mendapat panas bara dari luar, juga dari dalam. Jadi matangnya medium well gitu. Dibumbui polos hanya dengan garam dan merica. Hmm.. apa cukup bumbu nya gitu doang? Mana sambal kecap atau sambal kacang nya ????

 Pas digigit…

oalaah ! Empuk Reeek !!! rasa dagingnya sedap tidak berbau prengus Kambing. Tidak alot. Satenya tidak belemak, jadi daging saja. Potongannya besar-besar dan cantik sekali kelihatanya. Dimakan dengan nasi panas sedap niaan !  aduh kayaknya dua nggak cukup deh. hahaha. untung pesannya lebih. Rasa daging yg dibumbui garam dan merica saja sangat ENAK ! Tidak perlu bumbu kecap atau kacang seperti biasa.

SAYA ULANG SEKALI LAGI. DIBUMBUI GARAM DAN MERICA SAJA ENAK BANGET !

Tongsengnya gurih, bumbunya terasa sekali. Aneka rasa tempat menari di lidah.Potongan daging kambingnya empuk juga. 

Sementara itu Gulainya maknyuzz ! Santannya tidak banyak, encer saja, bumbunya lebih halus dari tongseng, menaikkan rasa daging kambingnya. Potongan dagingnya lebih berlemak. Cocok buat hidangan berkuah-kuah. Tapi gak eneg.

Dan saya memesan Air Jeruk  panas untuk menetralisir daging kambing yang saya konsumsi malam itu. ( Dan sebutir lipitor malamnya, daripada kenapa-napa kan) 

Tips makan Sate Klathak Pak Bari sebaiknya makan ditempat, panas-panas. Kalau dibungkus rasanya agak lain.

Tak terasa makanan yang terhidang ludes semua.Perut kenyang, lidah riang, hati gembira Ria. Ohiya, makan disana gak ada RomantisSate, yaiyalah perginya sama rombongan HORE.



senang rasanya makan disini, Pantes aja si Rangga bela-belain bawa Cinta kesini.Nanti kalau ke Jogja pasti mampir lagi, gimana kalian juga mau nyoba ? ajak saya ya…. Eaaaaa

6 comments

Tak komentar maka tak sayang. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf, tidak menerima komentar dengan active link. Terima kasih sudah berkunjung

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.