Halo TemenAip ! Siapa Pecinta Kopi ???
Kita orang Indonesia bersyukur banget punya banyak jenis Kopi.
Dari Sabang sampai Merauke, kita punya aneka macam jenis Kopi yang enak. Tinggal pilih sesuai selera.
Kali ini , Kita #Aiptrip nyobain Kopi Aceh di daerah Kemang. Tepatnya di Rumah Jawa Art Gallery di Jalan Kemang Timur Raya no 99 Jakarta Selatan. Bersama beberapa teman blogger, Kami datang untuk acara Ngopi Sore.
Menarik ya, nyicip Kupi Aceh di Galeri yang amat kuat nuansa Jawanya. Karena bangunan galerinya memang khas Jawa dengan gebyok berukir detail yang mewah. Kopi Selasar sendiri berada di Selasar atau Teras dari Galeri ini. Sesuai dengan keinginan sang pemilik, Ibu Astried Swastika yang menginginkan tempat ngopi santai di depan teras yang nyaman untuk duduk sambil mengobrol. Kedai Kopi Selasar berada di samping kanan Art Gallery di depan Mini Butik Mahestri yang menjual aneka kain dan pakaian Batik, mulai dari motif Brebes klasik, sampai motif Brebes Kontemporer. Beberapa dari produk yang didisplay adalah hasil karya Bu Tarkinah, pembatik asal Salem Brebes yang dulu pernah Aip tulis juga pas #Aiptrip ke Brebes. Salah satu kegiatan Ibu Astried adalah pemberdayaan pengrajin dan peningkatan kualitas produk-produk daerah supaya mendapat nilai lebih dan mendorong penjualan para pengrajin tersebut. Salut ya dengan usaha beliau.
Kembali ke Kopi, Yang menarik lagi dari Kopi Selasar adalah kisahnya. Berawal dari kecintaan akan Kopi dan juga semangat pemberdayaan manusia & pengembangan bisnis kopi di daerah-daerah Indonesia, Ibu Astried Swastika memberikan kesempatan pada salah satu pegawai-nya Fachri yang pandai meracik Kopi Aceh. Menggunakan alat-alat dan teknik meracik dan juga Kopi otentik Aceh, lalu terciptalah ide bisnis Kopi Selasar yang menyajikan Kopi Tarik, Kopi Hitam, Kopi Sanger, Teh Tarik, Teh Saring & Teh Lychee sebagai menu andalannya.
Untuk saat ini mereka masih memakai Kopi dari Sigli, setelah sebelumnya menggunakan Kopi Gayo. Ke depannya akan dicoba Kopi dari daerah lain seperti Toraja, karena Indonesia kaya akan Kopinya , tapi tetap konsisten dengan gaya manual brewing Aceh. Dan Kopi Selasar berkomitmen untuk menggunakan bahan-bahannya 100% dari Indonesia.
Ada rencana untuk menjalin kerjasama-kerjasama dengan para petani Kopi di berbagai daerah untuk membantu pemasaran mereka di Kopi Selasar.
Cara meracik Kopi disini adalah salah satu atraksi menarik untuk dilihat. Kopinya ditarik-tarik , alias dipindahkan dari cangkir aluminum besar satu ke yang lainnya. Tiap minuman perlakuan berbeda. Seru juga melihatnya.
Menurut saya Aceh adalah sebuah tempat yang indah dan menakjubkan. Selain keindahan alam dan kekayaan budaya, Aceh juga punya harta karun, yaitu Kupi alias Kopi.
Sedapnya Kopi Aceh, bisa disajikan panas atau dingin, Bisa dinikmati setiap orang di segala suasana.
Selain kaya akan rasa, Kupi Aceh juga adalah bagian dari budaya. Kedai Kopi di Aceh adalah sarana berkomunikasi, mulai dari obrolan sehari-hari, dagang sampai politik. Hari itu sececap harta karun itu bisa saya rasakan di Jakarta. Tepatnya di Kopi Selasar ini .
Racikan Kopi Sigli, dengan alat dan teknik brewing manual khas Acehnya , sukses membawa saya ke Aceh sekejap lewat rasa kopinya yang kuat dan nikmat. Semakin lezat saat diminum sambil mengobrol hangat bersama kawan.
Rasa kopi hitamnya strong. Sedap. Diminum tanpa gula untuk menikmati rasa aslinya.
Lalu Aip nyobain Es Kopi Tariknya, di racikan kopinya ditambahkan susu dan bubuk kayumanis , setelah ditarik-tarik lalu dimasukin ke gelas yang sudah diisi es. Ada buih-buihnya tercipta di atasnya. Pas diseruput , terasa Kopi, creamy-nya susu dan rasa bubuk kayumanis. Enak sekali.
Teh Tariknya enak juga. Rasanya gak eneg. Segar rasanya pas diminum. Prosesnya sama seperti membuat Es Kopi Tariknya, hanya bahannya dari teh dan ditarik lebih lama. Panasnya fenomena Equinox hari itu, dimana semua orang kegerahan karena matahari sedang berada tepat di atas Indonesia, terobati oleh kesejukan dan enaknya Es Teh Tarik ini.
Lalu ada Kopi Sanger, salah satu Kopi racikan khas Aceh. Yang menarik tentang Kupi Sanger adalah sebenarnya ini adalah Kupi Tarik versi “irit” karena pakai susu yang lebih sedikit. Sehingga harganya lebih murah. Tapi malah Kupi Sanger ini banyak digemari karena rasanya dinilai pas.
Teh Lecinya juga segar. Rasa Lecinya terasa, berpadu dengan rasa Teh, ditambahkan Buah Leci sebagai pemanis.
Range harga di Kopi Selasar mulai Rp. 18.000 sampai dengan Rp. 25.000 , masih masuk akal kalau dilihat dari kualitas bahan dan rasanya. Kedainya buka mulai jam 10.00 pagi sampai dengan jam 6 sore. Setiap hari Senin tutup.
Satu lagi yang seru Kopi Selasar bisa diundang buat event. Misalnya buat Arisan, event Kantor, bahkan Resepsi pernikahan. Ini yang disebut dengan Sistem #Koling atau Kopi Keliling . Kopi Selasar bisa dipanggil ke acara kita dengan jumlah 100 pax, nanti kita bisa mendapatkan pop up cafe komplit dengan atraksi teknik Kopi Acehnya. Kita bisa menikmati stand Kupi komplit dengan atraksi bikin Kupi ala Aceh !! Sambil Ngupi sambil nonton atraksi barrista nya narik-narik Kupi itu sesuatu yang menarik sekali. Kalau perlu silakan hubungi 0816 1777 9826
Kalau lagi ribet, gak bisa ke tempatnya, di Go Food in. Search aja Kopi Selasar. Mereka juga bisa dijumpai di Instagram @KopiSelasar_id
Mengkonsumsi produk dari negeri sendiri adalah salah satu aksi cinta kepada Indonesia. Apalagi kualitasnya bisa diadu dengan produk luar.
Yuk kita lestarikan kuliner Indonesia dengan cara mensupport terus produsennya. Nikmati produk-produknya.
Kirain saya Selasar itu di Bandung. Karena di Bandung juga ada tempat namanya Selasar Sunaryo & biasa kami singkat Selasar. Hehehe.
Menarik ya tempatnya. Kopi emang lagi naik-naiknya beberapa tahun ini. Seksi. Saya sendiri yg bukan penyuka kopi jadi berasa gimanaaaa gitu kalo minum kopi. Kayak nelen sejarah panjang dr Sabang sampai Merauke.
Memang namanya mirip sama yang di Sunaryo yang lebih dulu. Kalau ga suka kopi bisa dicobain tehnya deh. Enak juga
aku sampe gafok, aku kira ini di Aceh beneran, mas. Suasananya ga kayak di Jkt ya. Duh, kopi atau teh tariknya pengen banget
Yang seru sebenarnya suasananya jawa banget karena letaknya di Gallery Rumah Jawa. Mesti dicoba. Gojekin aja ahahaha
Sekarang kalau pesan kopi enak, nggak perlu datang ke kedainya, bisa order hehehheheh
Sekarang tinggal Gojekin gampang. Tapi kadang minum di tempat lebih asyik
Warung kopi di Aceh fungsi sosialnya sama dengan di Sumatera Barat, tempat warga berkumpul dan memperbincangkan segala hal. Kalau di Sumatera Barat yang datang ke warung kopi atau lapar disebutnya adalah lelaki. Kalau di selasar tentunya untuk semua kalangan ya kang. Tapi nongkrong di warung kopi bersama teman-teman memang tak ada dua rasanya 🙂
Ya, saya sebenarnya bukan pecinta kopi , cuman senang minum sesekali. Tapi budaya Kopi Indonesia ini menarik sekali
WaaH jadi pengen ngopiii
Ajak ajak dong kalau ngupi2
Eh font tulisannya enak buat dibaca , ketjeh
hayulah kita Ngupi Uni. Makasih sudah mampir
Koling, lucu juga itu istilahnya.
Kalau es teh tarik saya sering minum, tapi kalau es kopi tarik aku baru denger. Kayaknya mesti dicoba nih.
wajib dicoba ! Enaak. makasih sudah mampir
Dulu sempat ke Takengon dan mencicipi kopi gayo yang terkenal itu. Nah penasaran juga sama yang satu ini. Liat dari fotonya aja udah menggiurkan hahaha. Kebayang aroma kopi nikmat itu.
omnduut.com
Kalau ke Jakarta cobain Omnduut ! hehehe. Lucu juga nyobain kopi Aceh ke Jakarta. Jalan darat Palembang – Aceh berapa hari ya ?
Hahahha.. untung gak diusir ya.. belum dikasih kode ajaa…
Iya, betah banget ya nongkrong di sana, ampe gak mau pulang.
Betul. selain minumannya enak, tempatnya juga asik