Setelah selesai foto-foto, snorkelling dan ketemu Menjangan di Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat, kapal kami berangkat menuju tujuan berikutnya, Pulau Tabuhan di Banyuwangi. kira-kira 35 menit perjalanan.
Menuju Tabuhan ombaknya besar sekali, Mas Anjar, nahkoda kapal, dengan piawai mengemudikan kapal kayu. Kalau ada ombak besar, dia melambatkan laju kapal, supaya tidak terjadi goncangan keras. Tapi memanglah Selat Bali hari itu lumayan kencang, Cipratan air bagai hujan memenuhi isi kapal. Untung bawa dry bag, gadget-gadget yang tidak waterproof bisa selamat. Para penumpang kapal sibuk heboh kena cipratan. Para Incess sih udah lebih tabah karena make up mereka sudah luntur pas perjalanan dari Watudodol ke Menjangan. Cuman karena cipratan airnya lebih heboh, teriakan manja lebih sering terdengar. Hahaha.
Diantara kehebohan, tiba-tiba Susan, tour guide kita teriak, ” Itu ada Lumba-lumba !”
Beberapa ekor lumba-lumba berwarna abu-abu gelap mengkilat berenang di depan kapal. Meloncat-loncat dari dalam lautan. Karena terkesima, saya sampai telat kamera dari dry bag buat mengambil foto mereka. Kelompok Lumba-lumba itu segera menghilang, karena beda jurusan. Yakali, kalau sam jurusannya suruh nebeng aja di kapal, kan praktis. Kalau kata temen saya Alan, kadang ada lumba-lumba di Selat Bali, karena memang jalur lintasannya ke Lovina , Bali sana. Kalau kata Susan, Paus pun ada, cuman emang ga muncul sih, kalau muncul pasti saya udah terjun buat renang bareng….
Rejeki lah ketemu Lumba-lumba di habitat aslinya, sebelumnya ketemu menjangan juga di tempat hidupnya…
Di kejauhan Pulau Tabuhan mulai terlihat, sebuah pulau berpasir putih dengan pepohonan di tengahnya. Mas Anjar pun makin memacu kapal, supaya lekas sampai..
Beberapa gelombang berikutnya, sampailah di Pulau Tabuhan.. Disini tidak ada dermaga, jadi kapal bersandar di sisi pulau yang agak dalam, tapi masih berpasir putih. Kita tinggal loncat buat turun ke pulau.
Kedatangan kami disambut sepasang camar yang sibuk teriak-teriak melihat kami. Terbang berseliweran di atas kepala kami.
Kesan pertama , Wow !!! Pasirnya putih ! Gradasi warna pantainya juga cantik banget. Dari laut biru, ke biru muda, lalu warna turquoise ke pasir putih.
Air di pantainya jernih banget.. cuacanya hangat. Sejauh mata memandang kita bisa melihat keindahan pulau ini. Pantai berpasir putih alami yang cukup panjang. Terkesima melihat pemandangan ini. Beruntung banget bisa ikutan trip ini deh. Para Incess udah langsung foto-foto, sementara saya , Diah dan Mas Anjar langsung ke warung terdekat. Pesen teh manis hangat dan Kelapa Muda. lumayan bisa mengurangi efek masuk angin gara-gara ombak. Setelah perut agak enakan, minum Kelapa muda deh. Oiya, jadi Pulau Tabuhan ini tidak berpenghuni. Tapi setiap weekend ada dua buah warung yang buka demi wisatawan yang berkunjung kesana. Kalau hari biasa, penghuninya ya cuma burung camar, reptil dkk. Harga di warung masih bisa dibliang wajarlah. Teh manis Rp.5000,- , Kelapa Muda Rp.15.000,- soalnya gak ada saingan toh. Mereka juga menjual mie rebus, aneka snack dll. Dua buah warungnya lumayan menjadi peneduh dari sengatan matahari terik siang itu.
Tapi kita kesini kan bukan buat berteduh ? Tapi buat mantai, pergilah kami mengelilingi pulau. Jadi idealnya kita bisa mengelilingi pulau Tabuhan dalam waktu 15 menit saja. Tapi setengah perjalanan kita memutuskan untuk foto-foto saja. Lumayan kan, materi Instagram buat setahun ( lebay ).
Dahulu disini sempat ada mercusuar, sebagian bangunanya masih ada, entah mengapa tidak berfungsi lagi. Di pantai pun ada beberapa reruntuhan bangunan yang sudah tidak terbentuk lagi, lumayan buat foto-foto.
Dari Pulau Tabuhan, kita bisa melihat Gunung Baluran dari jauh. Sekali lagi keunggulan pemandangan di pulau-pulau di Banyuwangi adalah paket komplit. Kita bisa melihat lautan, pantai, gunung yang bagus banget !!
Sambil main air sedikit, kami menikmati waktu dengan foto-foto. katanya kalau mau nginep disini bisa, tapi harus camping, dan kekurangannya, tidak ada toilet, jadi harus siap dengan toilet alami di tengah pulau yang penuh semak dan pepohonan.
Akhirnya waktu pulang pun tiba, satu persatu kami naik ke kapal kayu. Sambil mengucapkan selamat tinggal , perlahan kapal mulai dipacu oleh Mas Anjar.
Dan kembali kapal menerjang gelombang yang cukup besar, cipratan air sudah pasti makin banyak masuk kedalam kapal.
Para penumpang nampaknya sudah mulai terbiasa, walau agak KZL, tadi di Tabuhan baju dan badan sudah kering, sekarang basah lagi.
Perjalanan pulang dihiasi dengan nyanyian dau Incess membawakan lagu pop sampai Banyuwangian. Lumayan lah membantu melupakan gelombang yang cukup besar.
Akhirnya kami merapat ke Grand Watudodol, disana kami bisa memakai kamar mandi dan kamar bilas. Basah lagi, tapi senang sekarang tidak pliket.
Perjalanan ke Pulau Menjangan dan Tabuhan adalah salah satu paket wisata yang benar-benar saya suka. Singkat, padat dan jelas. Gak tahu berikutnya apa perlu menginap di Menjangan ? kayaknya lucu juga kan.
Pemandangan dan pantai yang indah memang jadi tujuan utama ke Tabuhan, bisa juga snorkelling sih seharusnya. Soal ombak namanya juga melaut kan, biasa lah itu. yang penting berdoa supaya diberi keselamatan.
Keren banget. Ada spot buat snorkling nya ndk d sana?
Ada sih, cuman pas kesana udah pada kecapekan, ga pada kuat snorkelling lagi
Sebenarnya ini startegiku biar gak ada yang saingan ganteng di foto. Efek Raja Minyaknya lebih dapat
puing-puing misteri ini coba digali sapa tahu ada harta :p
lumayan kalau harta. kalau kuburan gimana ? sempet diceritain tour guide kalau ceritanya dulu ada nonni Belanda dibawa ke pulau itu lalu dibunuh. serem
Suka sekali pasir putih dan gradasi warna airnya. Aaak, pengen banget ke sini.
Berangkat Masnyah ! Banyuwangi makin memesona !
Ya ampun bagus banget pulaunya, masih sepi banget pula. Sirik T.T
Gue itu planning mulu ke Banyuwangi..kagak jadi jadi.. sebel..
harus jadi berarti
Ngebayangin lumba2 nyetopin perahu di tengah laut trus nebeng karena sejurusan……
terus minta dibiayain hidupnya.. itu lumba-lumba apa kucing ya ?
wuihhh birunyaaaa. Tabuhan itu di Bwi sebelah mana ya? kmaren baru sempet maen yg deket pelabuhan, puanas dan pliket mas, wkwkwk. Tapi emang bener view dr pantai2 di bwi itu warbiyasak ya
mesti nyebrang dulu dari Watudodol dih. Bagus banget
Saya juga sering lupa ambil kamera kalau sudah asyik melihat lumba-lumba. Sudah penyakit umum itu 🙂
yang penting menikmati moment ya. kadang suka KZL sama yg bilang no pic hoax, ga semua bisa difoto sih masalahnya
Ya Ampunnn parahhhh… Cerita banyuwangi lagiii…..
Temenku dah manggil2 dr suku using sana minta aku dateng cepet2 kaaak. Ini postingan bikin makin gatel ke sana
Berangkat Ka Uwan ! 3 jam saja dari Situbondooo
Enaknyaaa yang nemu pantai bagus tapi sepi gitu. Jadi makin pengen ke Banyuwangi deh.
Berangkat deh. sekarang ada direct flight dari Jakarta tiap harinya #mendadakjadidutaBWI
Itu puingnya macam suatu benteng gitu ya. Cakep, bisa jadi properti (((PROPERTI))) foto hahaha.
Demi feed Instagramable yak
bagus juga pemandangannya… jadi pengen eksplor banyuwangi juga ni…
boleh juga jadi destinasi alternatif di ujung timur jawa.
Pemandangannya memang cakep banget, mas. Laut toska berlatar Gunung Baluran yang gagah menuai pesona.
Nyimpen kamera di dry bag dan tas-tas lainnya itu memang dilematis ya. Di satu sisi aman, di sisi lain jadi nggak praktis, bisa kehilangan momen yang mau diambil karena bergerak cepat.
takut gadget rusak kena air laut… emang mesti siap kamera waterproof setiap saat kalau gini
Banyuwangi ini lagi rame dibahas sama netizen, kuuu jadi penasaran juga kakakkk.. Tak kuasa lihat jernihnya Pantai Tabuhan :))
Berangkat Kak Dee. sekarang ada direct flight dari Jakarta tiap harinya #mendadakjadidutaBWI
Kenapa ya, saya selalu mellow kalau lihat pantai. Pengennya duduk diam menikmati, cieee
Efek pantai memang gitu. Efektif tergantung mood pengunjungnya.
wooow serunya, pantainya biru broooo. sangat memanjakan mata
Tak puas main air disana. Harus balik lagi tampaknya. Hahhaa
Kalau baca tentang ombak di kapal, selalu ingat Krakatau. *belum move on sama ombak gedenya*
Aku jadi pengen eksplor Banyuwangi dan pulau-pulau sekitarnya.
Kayaknya mesti pada ke Banyuwangi deh. Disini komplit banget, semuanya ada. Belum move on dari ombak Krakatau ya Kak ?? Obatnya mesti pergi lagi deeh