Nah udah agak lama mengincar sebuah tempat makan di Kota Bandung, namanya Sei Sapi Lamalera di Jalan Bagus Rangin Bandung No 24 A. Hari ini baru dapat kesempatan datang berama-ramai bersama keluarga ke Sei Sapi Lamalera yang secara khusus menyediakan hidangan Daging Sei Khas Kupang. Tempatnya berupa tempat makan yang cukup sederhana, tapi cukup kekinianlah, dengan segala ornamen di dinding. Tapi suasana yang ditampilkan cukup cerah. Orang bisa duduk makan di meja makan. Hanya saja tempatnya cukup ramai. Jadi siap-siap menunggu meja kosong.
Membaca menunya, kita bakal dikasi banyak pilihan daging Sei. Tapi untuk menyederhanakannya, Daging Sei disana ada beberapa macam, yaitu Sei Sapi, Sei Ayam, Sei Lidah Sapi dan Sei Iga Sapi. Bisa pesan ukuran regular atau yang jumbo. Harganya pun berbeda. Yang membedakannya lagi adalah pilihan sambalnya. Ada Sambal khas Kupang, namanya Sambal Lu’at, Sambal Matah, Rica-Rica dan Sambal Hijau. Ada juga Sei yang bisa dimasak lada hitam.
Pas ditanyakan sama Abangnya, yang direkomendasikan adalah Sambal Lu’at, Rica dan Matah. Akhirnya dipesan Sei Sapi, Sei Ayam, Sei Lidah dan Sei Iga, dengan aneka sambal, eh tapi Sei Lidahnya udah habis. Berarti enak banget yah, jam makan siang udah habis. Alasan kembali kesini kayaknya , penasaran. Kalau ada yang gak bisa makan pedas, bisa minta sambalnya dipisahkan. Jadi tetap bisa menikmati sajian disini. Soalnya rata-rata pedas makanannya. Tapi kalau suka pedas, Selamat Datang !!
Selain hidangan Sei, mereka juga menyediakan Sup Brennebon yang terbuat dari Buntut atau Iga Sapi, juga hidangan Balado Teri Pete yang katanya laris juga. Jangan khawatir masakan disini halal ya Pemirsah. Jadi Aman.
Satu hal yang agak kurang nyaman adalah service disana yang kurang cepat. Butuh waktu lebih dari 30 menitan dari pesan sampai masakan datang. Karena bawa anak-anak, jadi agak cranky kan. Tapi terselamatkan oleh tukang cilor di depan yang jadi appetizer makan siang hari itu. Mungkin karena penuh pengunjung makanya makanannya agak lama ? maklum memang kita datang pas jam sibuk makan siang. Lagi lapar-laparnya. Apalagi tercium bau-bau daging berasap kaan. waduh makin lapar deh
Tapi ketika pesanan datang hati langsung riang gembira. Setiap pesanan Sei langsung dapat sayuran tumis bunga pepaya, dan semangkuk kuah. Makannya paling pas dengan nasi putih hangat.
Saya coba Sei Iga dulu , dicocol sambal Lu’at , ditambahkan sayur bunga pepayanya. Aduuuh.. Pas digigit daging iganya empuk, bercampur dengan tekstur bunga pepaya yang agak kasar, tapi masih ramah dikunyah, dan terjadilah ledakan rasa yang membuat Lidah menggelora. Rasa Asin dan smokey dari Sei, bercampur dengan rasa pedas,asam Sambal Lu’at dan rempah yang ada dalam sayur bersatu padu dalam lidah. Uenaaak sekali. Sepertinya baru deh merasakan sensasi seperti ini.! Enak banget ! Sendok demi sendok terus aja diulangi, dan sensasi yang sama tetap dirasakan.
Berikutnya nyobain Sei Ayamnya, dagingnya cukup empuk, tidak keras. Teksturnya rada mirip ayam panggang dipotong kecil-kecil. Tapi yang istimewa ya aroma smokey yang terperangkap dalam dagingnya. Dan dikombinasikan dengan sayur dan sambal lu’at rasanya tetap juaraaa.. Pedasnya paas !
Hidangan berikutnya adalah Sei Sapi Sambal Lu’at juga. Salah satu keunggulan dari varian ini adalah hadirnya lapisan lemak yang sengaja dibiarkan. Jadi modelnya kayak bacon gitu. Diiris tipis, dihidangkan hangat. Waduuuh, enak banget deh Sei Sapi ini, aroma smokey nya lebih terasa dari Sei lainnya. Jadi pas dimakan bersama Sambal dan syurnya, rasanya makin nendang !! Enak..Enak…Enak !!
Kuah kaldunya hadir menyegarkan suasana lidah mungkin kepedasan. Ada rasa seledri dan beberapa bumbu yang susah diidentifikasikan dalam kuah bening ini. Tapi pas rasanya.
Tak terasa, tiga hidangan habis ditransfer ke perut. Lidah pun bergembira mendapatkan goyangan rasa yang juara.
Sengaja memang tidak memesan Sei dengan sambal yang lain, karena supaya ada alasan kembali lagi buat makan Sei Lidah yang habis ituuh.
Pastinya saya bakal balik lagi, mungkin agak pagian. Biar tidak kehabisan. Sei Sapi Lamalera buka dari jam 10 pagi sampai dengan jam 10 malam. Bisa juga ditelepon di 082115507836. Di Go Foodin juga bisa. Tapi kalau Sei paling enak dimakan pas panas sih, Kalaupun kelamaan di jalan mestinya dihangatkan lagi ya.
Overall sangat puas dengan rasa Sei Lamalera. Harga pun cukup terjangkau. Good for money, dengan rasa yang maksimal seperti ini. Yang harus diperbaiki adalah kecepatan dalam pelayanan sih.
Salut ama Chef dan pemilik restaurant ini, bisa memperkenalkan dengan sukses hidangan khas Kupang yang mungkin masih asing di lidah urang Bandung.
Yuk, kita apresiasi terus aneka Masakan Indonesia yang memang gak ada matinya !
Apakah aku harus lari ke hutan lalu ke pantai untuk menyesal telah nengok2 postingan ini. Huhuhu.. Tidaaaaqq. Tidaaaq kuatttt akuuuh.
Ku tak kuasa melihat poto2nya…masa kudu jilat2 layar laptop :(((
hati-hati layar laptopnya asiiin hahaha
Sei pertama kali yang kumakan adalah sei babi, yang juga dibawa kawanku dari Kupang. Sejak itu aku berpikir, sei itu memang harus daging babi. Ternyata bisa daging ikan atau ayam juga ya. Tapi tetep, sei babi yang terbaik x))
Sei Sapi Lamalera ini jadi yang paling laris di GoFood buat area kantorku, pernah cobain dan nggak nyesel. Enak!
betul, banyak driver Go-Food ngantri
Baru tahu masakan Indonesia timur bernama Sei dari blognya Kang Aip. Membayangkan daging asap yang beraroma daun Kesambi, Wah kalau digoreng atau dicampur sayuran pasti rasanya beda. Apalagi kalau di goreng balado terus dikasih tomat hijau yang banyak, glek. Tapi kalau sudah ada Resto yang menyediakan Sei dengan menu macam-macam, tentunya lebih menarik lagi
Saya penasaran nih rasanya. Alhamdulillah ya halal, jadi kita semua bisa makan dengan tenang.
Nah karena halal itu makan makin nikmat tanpa ada keresahan. Hahaha. Wajib coba nih Mas Edy, ajak anak istrinya kalau ke Bandung
emanng enak…sayang aku belum bisa masaknya… Keknya yg sambal matah enak tuh
kalau di Bandung harus cobain !!
30 menit krna emang masaknya lama kali ya mas… dari daging segar sampai jadi.. hehehe…
huhuhu, seharusnya mereka punya Sei jadi tinggal diolah ya, gak masak dari awal
nikmat namun sayang aku lagi minimalkan makan daging 😀
cobain menu sayurnya juga ada kok. cuman emang pas kesana ga pesen
Aku kesal deh kalau mampir ke sini. Foto-foto dan tulisan tentang masakannya menggiurkan. Kalau kita ketemu lagi, wajib kudu bawain aku makanan enak ya Kang. :))
Hayu Kita kulineran kapan2 !!