Sei Sapi Lamalera
Hi Temen Aip ! Tau Sei gak ? Sei itu sejenis daging asap khas dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sudah lama saya berkenalan dengan Sei ini. Karena dulu suka dikirimin sama teman bapak saya yang tinggal di Kupang. Sei sendiri bisa berasal dari beberapa jenis daging, mulai dari daging , mulai dari yang paling umum , yaitu daging sapi, daging ikan dan daging babi. Cara masaknya pun cukup unik, Daging dipotong sesuai ukuran, biasanya memanjang. kalau bisa ada bagian lemaknya. Diberi bumbu seperti garam dan merica. Lalu diasap memakai kayu Kosambi. Sewaktu diasap juga ditutup dengan Daun Kosambi. Jadi aromanya sungguh berbeda. Sedap sekali. Biasanya kalau dapat kiriman Sei, dimasak dengan cara digoreng , atau ditumis bersama sayur. Tanpa banyak bumbu, karena aroma smokey nya sangatlah sedap.
 
Suasana di luar

Nah udah agak lama mengincar sebuah tempat makan di Kota Bandung, namanya Sei Sapi Lamalera di Jalan Bagus Rangin Bandung No 24 A. Hari ini baru dapat kesempatan datang berama-ramai bersama keluarga ke Sei Sapi Lamalera yang secara khusus menyediakan hidangan Daging Sei Khas Kupang.  Tempatnya berupa tempat makan yang cukup sederhana, tapi cukup kekinianlah, dengan segala ornamen di dinding. Tapi suasana yang ditampilkan cukup cerah. Orang bisa duduk makan di meja makan. Hanya saja tempatnya cukup ramai. Jadi siap-siap menunggu meja kosong.

Suasana di dalam

Membaca menunya, kita bakal dikasi banyak pilihan daging Sei. Tapi untuk menyederhanakannya, Daging Sei disana ada beberapa macam, yaitu Sei Sapi, Sei Ayam, Sei Lidah Sapi dan Sei Iga Sapi. Bisa pesan ukuran regular atau yang jumbo. Harganya pun berbeda. Yang membedakannya lagi adalah pilihan sambalnya. Ada Sambal khas Kupang, namanya Sambal Lu’at, Sambal Matah, Rica-Rica dan Sambal Hijau. Ada juga Sei yang bisa dimasak lada hitam. 

Menu

Pas ditanyakan sama Abangnya, yang direkomendasikan adalah Sambal Lu’at, Rica dan Matah. Akhirnya dipesan Sei Sapi, Sei Ayam, Sei Lidah dan Sei Iga, dengan aneka sambal, eh tapi Sei Lidahnya udah habis. Berarti enak banget yah, jam makan siang udah habis. Alasan kembali kesini kayaknya , penasaran. Kalau ada yang gak bisa makan pedas, bisa minta sambalnya dipisahkan. Jadi tetap bisa menikmati sajian disini. Soalnya rata-rata pedas makanannya. Tapi kalau suka pedas, Selamat Datang !!

Selain hidangan Sei, mereka juga menyediakan Sup Brennebon yang terbuat dari Buntut atau Iga Sapi, juga hidangan Balado Teri  Pete yang katanya laris juga. Jangan khawatir masakan disini halal ya Pemirsah. Jadi Aman.

Satu hal yang agak kurang nyaman adalah service disana yang kurang cepat. Butuh waktu lebih dari 30 menitan dari pesan sampai masakan datang. Karena bawa anak-anak, jadi agak cranky kan. Tapi terselamatkan oleh tukang cilor di depan yang jadi appetizer makan siang hari itu. Mungkin karena penuh pengunjung makanya makanannya agak lama ? maklum memang kita datang pas jam sibuk makan siang. Lagi lapar-laparnya. Apalagi tercium bau-bau daging berasap kaan. waduh makin lapar deh

Tapi ketika pesanan datang hati langsung riang gembira. Setiap pesanan Sei langsung dapat sayuran tumis bunga pepaya, dan semangkuk kuah. Makannya paling pas dengan nasi putih hangat.

Sei Sapi, Sei Ayam & Sei Iga

Saya coba Sei Iga dulu , dicocol sambal Lu’at , ditambahkan sayur bunga pepayanya. Aduuuh.. Pas digigit daging iganya empuk, bercampur dengan tekstur bunga pepaya yang agak kasar, tapi masih ramah dikunyah, dan terjadilah ledakan rasa yang membuat Lidah menggelora. Rasa Asin dan smokey dari Sei, bercampur dengan rasa pedas,asam Sambal Lu’at dan rempah yang ada dalam sayur bersatu padu dalam lidah. Uenaaak sekali. Sepertinya baru deh merasakan sensasi seperti ini.! Enak banget ! Sendok demi sendok terus aja diulangi, dan sensasi yang sama tetap dirasakan.

Sei Iga Sambal Lu’at

Berikutnya nyobain Sei Ayamnya, dagingnya cukup empuk, tidak keras. Teksturnya rada mirip ayam panggang dipotong kecil-kecil. Tapi yang istimewa ya aroma smokey yang terperangkap dalam dagingnya. Dan dikombinasikan dengan sayur dan sambal lu’at rasanya tetap juaraaa.. Pedasnya paas !

Sei Ayam

Hidangan berikutnya adalah Sei Sapi Sambal Lu’at juga. Salah satu keunggulan dari varian ini adalah hadirnya lapisan lemak yang sengaja dibiarkan. Jadi modelnya kayak bacon gitu. Diiris tipis, dihidangkan hangat. Waduuuh, enak banget deh Sei Sapi ini, aroma smokey nya lebih terasa dari Sei lainnya. Jadi pas dimakan bersama Sambal dan syurnya, rasanya makin nendang !! Enak..Enak…Enak !!

Sei Sapi

Kuah kaldunya hadir menyegarkan suasana lidah mungkin kepedasan. Ada rasa seledri dan beberapa bumbu yang susah diidentifikasikan dalam kuah bening ini. Tapi pas rasanya. 

Tak terasa, tiga hidangan habis ditransfer ke perut. Lidah pun bergembira mendapatkan goyangan rasa yang juara.

Sengaja memang tidak memesan Sei dengan sambal yang lain, karena supaya ada alasan kembali lagi buat makan Sei Lidah yang habis ituuh.

Pastinya saya bakal balik lagi, mungkin agak pagian. Biar tidak kehabisan. Sei Sapi Lamalera buka dari jam 10 pagi sampai dengan jam 10 malam. Bisa juga ditelepon di 082115507836. Di Go Foodin juga bisa. Tapi kalau  Sei paling enak dimakan pas panas sih, Kalaupun kelamaan di jalan mestinya dihangatkan lagi ya.

Overall sangat puas dengan rasa Sei Lamalera. Harga pun cukup terjangkau. Good for money, dengan rasa yang maksimal seperti ini. Yang harus diperbaiki adalah kecepatan dalam pelayanan sih.

Salut ama Chef dan pemilik restaurant ini, bisa memperkenalkan dengan sukses hidangan khas Kupang yang mungkin masih asing di lidah urang Bandung.

Yuk, kita apresiasi terus aneka Masakan Indonesia yang memang gak ada matinya !

16 comments

  1. Sei pertama kali yang kumakan adalah sei babi, yang juga dibawa kawanku dari Kupang. Sejak itu aku berpikir, sei itu memang harus daging babi. Ternyata bisa daging ikan atau ayam juga ya. Tapi tetep, sei babi yang terbaik x))

    Sei Sapi Lamalera ini jadi yang paling laris di GoFood buat area kantorku, pernah cobain dan nggak nyesel. Enak!

  2. Baru tahu masakan Indonesia timur bernama Sei dari blognya Kang Aip. Membayangkan daging asap yang beraroma daun Kesambi, Wah kalau digoreng atau dicampur sayuran pasti rasanya beda. Apalagi kalau di goreng balado terus dikasih tomat hijau yang banyak, glek. Tapi kalau sudah ada Resto yang menyediakan Sei dengan menu macam-macam, tentunya lebih menarik lagi

    1. Nah karena halal itu makan makin nikmat tanpa ada keresahan. Hahaha. Wajib coba nih Mas Edy, ajak anak istrinya kalau ke Bandung

Comments are closed.