Hello Temen Aip ! Apa Kabar ? Senja dan Matahari terbit adalah dua waktu ajaib saat kita memandang langit. Masa dimana langit berubah warna penuh drama. Sangat menarik untuk dilihat. Apalagi kalau di tempat tertentu dimana pemandangannya maksimal. Suka dibela-belain deh pengen menikmati senja maupun matahari terbit. Nah, pas #Aiptrip ke Jogjakarta, ada satu tempat yang mencuat saat kedengaran kata SENJA. Yaitu Candi Ijo !!
Kebayang gak sih ? Candinya Ijo kayak Hulk, terus terang belum pernah kesana, paling lihat di Instagram. Kayaknya warnanya nggak hijau deh. Candi Ijo Alamatnya ada di Kikis, Sambirejo, Prambanan, Sleman , Yogyakarta 55572 , ada kok di Google Maps. Pokoknya kalau dari Tebing Breksi, naik lagi sedikit ke atas. Kalau dari Candi Boko sekitar 4 KM lah. Saya pergi kesana bersama Ruda dari Ojek Wisata Jogjakarta. Petunjuk ke arah Candi Ijo cukup baik sih. Kalau bingung, ikutin aja arah ke Tebing Breksi. Arahnya sama kok.
Candi Ijo buka dari jam 8 pagi sampai jam 6 -an lah, sesaat setelah hari gelap lokasinya ditutup untuk pengunjung. Waktu terbaik untuk mengunjungi Candi Ijo adalah sore hari menjelang senja. Pagi juga keren sih kayaknya, cuman kalau mau maksimal ya menjelang senja.
Parkir kendaraan di kawasan candi ijo cukup memadai, letaknya ada di seberangnya. Malah di sekitar parkitan ini juga menjadi destinasi wisata selfie, dengan nama Lereng Ijo, karena pemandangan perbukitannya cantik sekali. Ada dua buah tempat berswafoto dengan pemandangan yang menarik di area parkiran ini.
Memasuki Kawasan Candi Ijo, kita harus membayar Tiket masuk sebesar Rp. 5000,-. Sebenarnya kawasan ini dibagi beberapa “lantai” , cuman karena udah gak sabar dan juga karena adanya perbaikan (dan atau penggalian) , langsung naik ke kawasan utama yang berupa dataran membentang dengan ukuran dibawah satu hektar dengan pemandangan luas ke arah barat dimana kita bisa melihat dengan jelas bandara Adi Sucipto . Karena tingginya sekitar 425 meter di atas permukaan laut sudut pandangnya bagus sekali.
Waktu datang pada jam 16:00 pengunjung sudah mulai berdatangan dan memilih tempat terbaik untuk menikmati senja. Kebanyakan di ujung dinding yang memperlihatkan pemandangan bandara adisucipto. Terkadang Kita bisa melihat pesawat terbang sebagai asesoris pemandangan langit Jogja.
Sebenarnya makin sore makin ramai pengunjungnya. Rata-rata siap dengan kamera. Ada yang datang beramai-ramai. Ada yang berduaan. Yang sendirian jarang sih. Sayang juga nanti ga ada yang motoin. Memotret suasanapun jadi tantangan tersendiri. Gimana caranya supaya ga bocor. Seru. Hehehe.
Memasuki kawasan Candi , penasaran pengen lihat Candi utama bercorak Hindu. Candi utama yang paling besar menghadap ke barat. Di depannya Ada tiga candi yang lebih yang lebih kecil yang diduga dibangun untuk memuja dewa-dewa Trimurti yaitu Syiwa, Wisnu & Brama.
Masuk ke dalam Candi Utama ruangannya ternyata tidak sebesar yang diduga. Sumber udara dan cahaya hanya datang dari pintu utama. Ditengah ada lingga dan yoni berukuran besar. Kalau dilihat ke atas, tampak tumpukan batu yang tertata rapi. Hebatnya arsitektur Candi Ijo ini, dengan permainan sudut cahaya, di dalam Candi mendapat cahaya cukup. Kirain bakal gelap kan. Ternyata nggak sama sekali.. Kita bisa melihat keseluruhan ruangan di dalam karena pantulan cahaya. Kelembabannya pun cukup.
Puas mengeksplorasi Candi utama, perhatian langsung fokus terhadap Senja. Semilir angin sore menambah sedap suasana. Sesaat ga berasa lagi di wilayah tropis. Untungnya bawa jaket. Jadi pertahanan melawan masuk angin cukup.
Tak lama matahari pun mulai perlahan turun ke peraduannya. hal yang menarik dari Senja adalah pertunjukan cahaya dan warna yang memukau mata.. Matahari seakan berparade memamerkan keindahan sinarnya sebelum silam dalam malam… Dan berjanji pada semesta bahwa esok lagi akan berjumpa… Sebuah moment tersimpan indah
di sebuah sore di Candi Ijo jogja , salah satu spot mengejar Senja terbaik di Yogyakarta.
Perubahan warna langit pas Golden Hour itu bagus banget. Tiba-tiba merah jambu, ungu, sebelumnya emas, jingga, kuning kemerahan. Meriah banget. Tapi waktu perubahannya cepet banget. Jangan sampai terlewatkan !
Itulah kenapa duduk diam dengan sesekali menjepretkan kamera sudah cukup banget untuk menikmati suasana dengan maksimal.
Tak lama kemudian pertunjukan langit pun usai. Suhu di Candi Ijo makin turun. Kok lumayan dingin ya? Petugas Candi pun mulai berkeliling menghimbau supaya para pengunjung pulang karena waktu kunjungan sudah selesai. Saya dan Ruda pun segera berlalu dari Candi Ijo karena kepengen Ayam Kalasan. Hahahaha.
Terima kasih Candi Ijo untuk pertunjukan senja yang menakjubkan ! Bagus banget. Tips kalau kesini datang jam 4 sore. Bawa jaket, bawa kamera dan bawa orang buat motoin. Hahahaha.
TemenAip jangan lupa ke Candi Ijo kalau me Jogja yaa. Apalagi buat pecinta Senja kayak saya. Beneran senang Mengejar Senja di Candi Ijo.
Aku belum pernah ke Candi Ijo dan pas ke Yogya tempo hari ngga ke sana. Trus jadi penasaran pingin lihat sendiri semburat warna indahnya jelang matahari terbenam. Pas banget ini cuaca lagi cerah juga ya, Aip. Kalau sekitar 4 km dari Ratu Boko berarti ngga terlalu jauh lokasinya.
Berikutnya ke Jogja wajib mampir Kak. Bisa diarahin main ke Boko, Tebing Breksi, terus sunsetnya disini
Sunset di Candi Ijo ini memang juara! Aku ke sini tahun 2015 atau 2014 lalu. Sayang saat itu masih pake Sony Xperia E yang resolusi kameranya cuma 2 MP, hahaha. Nggak bisa ambil jepretan yang keren kayak foto-foto mas di atas.
Candi Ijo ini kalo nggak salah candi tertinggi di Jogja.
Mesti balik lagi nih Nugie berarti. Pasti bisa dapat foto lebih keren
dulu waktu kesini pas jam 3, pulang jam 4 karena harus mengejar waktu..jadinya gak ketemu senja deh..
nikmatin foto dari om arief saja kalau begitu..
Mesti diulang Mas, pemandangan sunsetnya keren banget. Ga dijepret juga bakal terekam di dalam memory