Hello Temen Aip ! Apa Kabar ? Melanjutkan perjalanan bareng Kemenpar dan Pesona Indonesia di Pangandaran beberapa waktu lalu ada sebuah pengalaman menarik yang saya senang sekali menjalaninya. River Tubing Santirah Pangandaran !! Setelah seru menonton Seni Badud di Margacinta dan juga menonton festival Milangkala Pangandaran, aktvitas beramin air adalah salah salah satu aktivitas yang ditunggu-tunggu

River Tubing apaan sih ? Jadi River Tubing adalah salah satu aktivitas main air, dimana kita menyusuri sungai memakai Ban. Mengarungi arus deras , bebatuan, gua dan apapun yang kita lewati. Aman kok, di River Tubing Santirah  kita dipandu oleh 3 orang pemandu yang akan memastikan arah dan juga faktor keselamatan kita.

Safety Briefing

Sebelum memulai River Tubing Santirah, Kami para peserta, Mas Ain, Ibu Nina , Ika , Dendy , Astari, Nana , Siska dan Rinda berkumpul di sebuah lapangan rumput kecil untuk diberikan briefing. Hujan mulai jatuh rintik-rintik tapi kami seakan tidak perduli karena semangat mau main air. Yang perlu diperhatikan adalah ban yang kami pakai. Ban dalam truk tampaknya.Kami dipersilakan memilih ban masing-masing. Saya milih yang besar dan keliatan empuk biar kuat menampung saya.

Nah kita harus berhati-hati dengan pentilnya. Ada yang panjang dan ada yang pendek. Nanti kita duduk di ban, pentilnya harus berada di bawah. Kita juga mesti duduk dengan nyaman , tapi harus memperhatikan kiri kanan. Tangan harus dijaga karena siapa tahu di samping ada bebatuan , kayu atau benda lain yang bisa memgakibatkan luka. Kami juga harus memakai helm dan juga rompi pelampung. Supaya kepala terlindungi dan juga tetap mengapung di air.


Kami juga diajari bagaimana caranya membentuk sebuah rantai orang. Jadi ban-ban kami disambungkan dengan menggunakan kaki yang dikaitkan ke ketiak teman yang di depan. Jadi siap-siap kaki bau ketek, sementara hidung kena bau kaki. Hahahaha. Nggak ding, kami semua manusia-manusia higienis kok. Harus mengikuti arahan guide dan pastikan komunikasi dengan guide apabila terjadi sesuatu. Seluruh barang kami dititipkan. Saya hanya bekal action camera, begitu pula dengan Dendy dan Rinda. Sayang kalau moment-moment River Tubing Santirah terlewatkan. Cuman agak ngeri kalau bawa Camera serius atau Handphone. Takut kena air kan ?

River Tubing Dimulai

Tak lama setelah briefing selesai, kami memilih ban masing-masing, saya pilih ban yang pentilnya pendek biar tidak nojos alias nusuk, lalu memakai rompi pelampung dan helm, dan siap berangkat. Dalam rombongan Dendy Harun  berada paling muka, dan saya juga Mas Ain bergantian di belakang. Para guide memposisikan diri di depan, di tengah dan di belakang untuk memastikan kami meluncur ke arah yang benar. Siap-siap River Tubing Santirah akan segera dimulai

Hujan semakin deras, pas giliran saya masuk ke air, terasa banget air sungai segar alami. Tapi lama-lama kok dingin yak. Hahaha. Rantai orang  River Tubing Santirah pun dimulai dari Dendy lalu dilanjutkan oleh teman-teman yang lain.  Saya di belakang memegangi Mas Ain, sementarasaya dipegangi oleh Chika. Dan kami pun meluncur… . Dimulai dengan riam kecil di depan kami. Arusnya lumayan membawa kami lebih jauh ke depan. Semua pun berteriak gembira. Seru memang bermain air dengan arus seperti ini !

Semakin kencang arus, semakin happy kita dibuatnya, para guide bekerja keras mengarahkan kami, Sepanjang perjalanan river tubing ini ada beberapa gua, air terjun yang kita lewati antara lain adalah Gua Panjang Santira (sepanjang 100 meter ) , Gua Lengkob  , Gua Cukang Taneuh  ( tempat penyeberangan diatasnya ada Tanah )

Pas kita lewat ke gua pertama, keadaan langsung gelap gulita. Rombongan hore langsung pada senyap. Seru juga menikmati kesepian dan kegelapan, sementara kami dalam keadaan basah kuyup. Samar-samar ada cahaya kelihatan di depan. Kita sudah mulai keluar gua !!! Gua yang baru saja dilewati adalah Gua Panjang Santirah sepanjang 100 meter. Air hujan turun lagi.  Kami pun senang lagi karena ketemu beberapa arus kencang lagi.

Tidak Seterusnya Naik Ban

Ada beberapa bagian dari River Tubing Santirah ini dimana kami harus turun dari ban kami. Ada bagian yang tidak bisa dilewati karena ada batuan besar, ada bagian yang tidak bisa dilewati karena arusnya terlalu berbahaya. Ada juga bagian dimana kami memang diminta berenang untuk menikmati suasana.

Setelah melewati bagian-bagian itu, kami digabungkan menjadi rantai manusia di atas ban. Variasi seperti ini cukup menarik, karena kita ada kesempatan untuk foto-foto, beristirahat, atau sekedar mengobrol. Karena saat dibawa arus, boro-boro ngobrol, yang ada teriak-teriak bahagia. Hahahaha. Kalau lelah, sebenarnya bisa menepi sejenak, karena  ada semacam Rest Area tempat kita istirahat , minum kopi panas, makan snack. Cuman bagian ini kita skip karena keasyikan main air.

Air Terjun Cantik

Kalau ikutan River Tubing Santirah, kita akan melewati  5 air terjunnya yaitu Curug Tirai yang mirip seperti Gordeng/Gordyn atau tirai, lalu Curug Batu Munding, Curug Batu Cecer di Gua Panjang, Curug Kembar dan Curug Banon Sari. Sejujurnya setiap ada Air terjun, saya tidak mencoba mencocokan namanya. Kenapa ? Karena tiap ada air terjun kita malah teriak-teriak kesenangan karena ada efeknya buat kita. Ada yang memandikan kita dengan guyuran airnya. Ada juga yang menambah efek arus karena guyurannya cukup kencang. Tapi semua air terjun yang kami liat cantik-cantik. Sebagai Lelaki Curugenic, sayang juga gak sempet foto-foto di air terjun, karena gak mau lepas dari rantai manusia rombongan hore hahaa.

Menikmati Alam Semesta

Di beberapa bagian River Tubing Santirah ada bagian yang tenang, dimana kita mengikuti arus. Tenang banget. kita tinggal menikmati keindahan alam sambil duduk manis di atas ban. Melihat di kiri dan kanan pemandangan tebing-tebing berwarna hijau karena ditutupi lumut dengan pepohonan serba hijau sebagai latar belakang.

Sebenarnya hujan turun terus, tapi saya malah bersyukur, sudah lama tidak hujan-hujan seru bersama teman-teman kan ? Saya merasa lebih dekat dengan alam semesta. Sebuah moment yang jarang saya dapatkan di kota besar. Guyuran hujan, semburan air terjun, udara segar ditambah kabut yang turun perlahan membuat suasana makin dekat dengan alam. Kapan lagi kan ? Menyusuri sungai yang bersih, segar serasa menyatu dengan alam semesta.

Loncat Indah Di Titik Akhir

Keseruan bermain River Tubing Santirah akhirnya berakhir setelah bermain di arus deras. Di titik final, kami semua ditantang untuk loncat ke sungai dari sebuah tebing. Sungai tempat terjunnya berkedalaman kira-kira 7 meter jadi aman buat loncat indah. Ada dua pilihan ketinggian untuk Loncat Indah. Yang pertama 7 meter, satu lagi ketinggian 3,5 meter. Peserta dari group lain dengan santai loncat dari ketinggian 7 meter.

Sementara group Kami agak ragu-ragu. Cuman sayang kan kalau kesempatan ini dilewatkan. Akhirnya saya dan Mas Ain memutuskan untuk terjun Loncat Indah. Cuman mau nyobain yang 3,5 meter saja. Mas Ain loncat duluan. Lumayan mulus. Ceburannya cukup mantap. Lalu sampai giliran saya. Sempat gentar juga mau loncat. 3,5 meter itu cukup tinggi lho. Kayak dari atap ke tanah gitu. Memang di bawah sih air. Akhirnya dengan segenap tekad, saya harus kuat melompat. Semoga indah ! Tidak lupa action camera stand by di tangan dan minta tolong Rinda mendokumentasikan loncatan saya. Demi Konten ya Kan….

Saya menghitung mundur. 3…2…1… Lalu saya melompat ( Semoga Indah) , Walaupun tidak setinggi yang tujuh meter, melayang di ketinggian 3,5 meter lumayan kerasa juga. Gaya gravitasi segera mengambil alih dan saya meluncur cepat ke dalam air. Gujubaaar !! Saya segera masuk air. Sedikit air masuk ke dalam hidung. Adrenaline lekas mengambil alih. Saya segera mengapung ke atas. Di atas air Saya mendengar ada teman yang bersorak ada juga yang bilang loncatan Saya Manis banget. Kalau soal Manis kan emang bawaan orok ya. Saya minum teh pahit sambil ngaca aja udah berasa teh Manis kok. Penasaran sama loncat indah Saya di River Tubing Santirah? Nonton videonya dibawah yaaa

Senang-senang River Tubing Santirah


Selesai melompat indah, kami semua membawa ban masing-masing kembali ke titik awal melewati perkebunan masyarakat. Yang seru adalah, Kita berjalan di atas Gua panjang yang tadi dilewati. Hujan terus turun. Sebagian jalur trekkingnya sudah disemen, tapi beberapa bagian lain masih becek. Tapi jadi seru. Kapan lagi basah-basahan kayak gini. Ketawa terus

Pindang Gunung, Gulai Pakis, Nasi Panas Pengisi Energi

Setelah selesai bermain air, River Tubing di Santirah  Lapar doong. Alhamdulillah , Kami disuguhi menu spesial dari tuan rumah yaitu : Pindang Gunung, Tumis Pakis,Pakis Crispy dan Sambal Dadak. Pindang Gunung adalah masakan berkuah dengan rasa asam segar berkuah kuning. Paduan antara kunyit , asam , cabai beneran membuat makanan ini spesial. Memakai Ikan Nila segar dengan ukuran pas, kehangatannya mampu memanaskan Kami yang kedinginan.

Cita rasanya sedap sekali. Daging ikannya segar, enak sekali diseruput dengan kuahnya. Kalau biasanya makan pakis diurap, ternyata enak juga ditumis begini. Dimasaknya tidak terlalu lama, jadi ada nuansa krenyes-krenyesnya. Pakis Crispy juga rasanya tidak sembarangan.Tekstur garing dengan rasa mirip keripik bayam bisa memperkaya makan siang kami saat itu. Sambal dadaknya terpuji. Menambah selera makan hingga pengen nambah terus !! Sambil makan Abah Kunai bercerita soal asal usul nama Santirah. Again horor sih ceritanya. Kita cerita di postingan lain aja ya TemenAip.

Selesai makan, Kami mendapat kejutan istimewa dari Abah Kunai , tokoh di Santirah yang membawakan Kami beberapa buah Durian Si Beurit ( dalam Bahasa Indonesia nya Si Tikus). Buahnya memang kecil-kecil, tapi kualitasnya luar biasa. Manis, banyak dagingnya. Kata Abah Kunai, kalau Durian yang punya julukan biasanya jenis yang bagus. Dan penduduk Santirah dan sekitarnya menanam banyak jenis durian. Saking bagusnya si Beurit ini, rasa Durian-nya masih terasa ketika Astari bersendawa di Mobil kami beberapa jam kemudian. Mabok Duren Part 2 terjadilah..hahaha

Senang sekali bisa river Tubing di Santirah ini. Pengalaman yang menyegarkan sekali. Dan yang pasti merasa lebih dekat dengan Alam. TemenAip kalau ke Pangandaran jangan lupa nyobain juga yaa… Terima Kasih untuk Kemenpar dan Pesona Indonesia yang sudah mengajak Ariefpokto.com main kesinii. Sampai jumpa di trip berikutnya.

7 comments

  1. Rantainya gak boleh putus selamabtubing, ya Kang. Terus megangin kaki teman selama perjalanan? Gak pegal? Hahaha kebanyakan oertanyaan. Soalnya belum pwrnah okit river tubing,kang…Maklumi saja

Tak komentar maka tak sayang. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf, tidak menerima komentar dengan active link. Terima kasih sudah berkunjung

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.