Hello TemenAip ! Kemaren sempet Tamasya seru #Shortescape bareng temen-temen Travel Blogger. Pengen yang deket aja dan belum pernah , tapi ngehits, banyak ya kemauannya. Lalu dibuatlah Group Whatsapp.

Setelah berunding, akhirnya bareng Sigit, Irene & Mardiyah, sepakat buat Tamasya ke Situ Gunung Suspension Bridge Sukabumi. Ada apaan sih disana ? Karena Kami semua belum pernah kesana. Dan katanya ngehits !! Apalagi pas lihat foto-fotonya di Instagram.

Ada apa yang menarik disana ? Yang pasti ada Situ Gunung Suspension Bridge. Jembatan Gantung Terpanjang se-Asia Tenggara. Megah sekali ya kedengarannya. Selain itu disana juga ada Situ ( Danau) Gunung, Curug Sawer, area camping dan ditambah pemandangan pegunungan hijau alami dan udara segar yang memang dicari untuk membersihkan paru-paru dari pekatnya polusi Jakarta.

Berangkat Dinihari

Pada dinihari tanggal 11 September 2019, setelah drama penginapan , akhirnya Kami berkumpul di Sarinah Thamrin untuk keberangkatan ke Situ Gunung Suspension Bridge. Perjalanan menurut Google Maps memakan waktu sekitar 2 jam 40 menit.

Kenapa sih berangkat pagi banget ? Karena menurut sumber informasi Kami, dari vlog yang kami tonton, jalanan kesana macet, terutama pas melewati pasar Cibadak dan beberapa daerah lainnya. Banyak truk lalu lalang dan sebagainya.

Alhamdulillah perjalanan kesana cukup lancar kalau nyubuh begini. Walaupun ternyata masih ada truk lalu lalang, tapi ga separah yang dibayangkan. Temen-temen pada bobo manja di perjalanan. Sampai akhirnya sempet nyasar ketika udah dekat lokasi, karena Google maps nyuruh belok kiri, sementara tujuan kita lurus terus. Sempet nanya penduduk setempat yang warungnya buka dini hari. Akhirnya Kami kembali ke jalan yang benar !

Pokoknya setelah terminal jalan terus, nanti ketemu deh Taman Wisata Alam Situ Gunung , nanti ada Gapura besar dan lalu ada tempat parkir luas. Langsung saja parkir disana. Dan jadilah kita pengunjung pertama Taman Wisata Alam Situ Gunung Sukabumi. Saya dan Mardiyah bergegas ke mesjid buat sholat Subuh. Terpaan angin pegunungan gunung langsung terasa pas keluar mobil. Dingin Pemirsah ! Mesjidnya besar dan bersih, pas wudhu, kucuran air pegunungan menambah kesejukan pagi itu. Dingin Pemirsa !! Untung aja pakai baju dobel dan jaket.

Enaknya datang pagi, Kami bisa melihat pemandangan pegunungan dengan maksimal, matahari perlahan menampakkan diri.

Sebenarnya Loket buka jam 07.00 WIB , tapi ya gimana belum bisa masuk. Sambil menunggu kami memutuskan mampir ke salah satu warung dan mencicipi hidangan khas disini, yaitu Indomie Karie rebus pakai telor. Seporsinya 12 ribu rupiah. Lumayanlah menghangatkan perut. Pemandangan pegunungan dan pepohonan hijau menambah betah deh.

Di area parkir ini Kami disapa beberapa ekor kucing kelabu yang dengan ramah mendekati Kami. Sayang gak bawa makanan kucing, jadi ya dielus-elus saja. Kucingnya cukup gemuk dan sehat.

Tour Guide Ucing !!

Setelah melihat loket masih tutup karena belum jam operasionalnya, Kami memutuskan berjalan-jalan melihat situasi. Kucing yang menyapa kami di tempat parkir ternyata ikutan dan mengeong heboh , seakan memberitahu arah mana yang harus kami tuju. Ya udahlah, kita ikutin saja. Maksudnya baik kali, mau menemani sebagai Tour Guide kan ? Di sepanjang perjalanan Kucing itu sibuk mengeong, seperti tour guide beneran yang berceritera soal daerah sini. Akamsi banget. Setelah mendaki tanjakan, menuruni turunan, akhirnya kami sampai di…..

Lapangan Parkir. Yaelah ini mah disuruh balik apa bagaimana ? Tapi ya maklum aja, namanya juga kucing ya kan ? Untung kita gak ikutin terus, curiga kalau ikut terus, Kita malah diajak ke toko souvenir.. Mau lihat videonya ? ada nih dibawah…

Akhirnya Kami berjumpa dengan seorang petugas yang akan berangkat kerja. Kok tahu petugas ? yah, lihat seragamnya. Beliau bilang kalau tiket bisa dibeli langsung di Jembatan Gantungnya.

Akhirnya Kami berangkat lagi ke arah yang benar. Sebenarnya disini soal arah udah jelas banget, banyak papan penunjuk. Lha tadi kok ikut kucing ? Ya udahlah jangan dibahas lagi…

Dalam perjalanan Kami melewati Amphitheater, Cafe , lalu sampailah ke gerbang Jembatan Gantung Situ Gunung. Ada sistem antrian, jadi cukup rapi. Pintunya masih dirantai jadi kami hanya bisa melihat jembatannya dengan penuh kekaguman.

Bagus banget, persis seperti gambar di Instagram !!! Tapi lebih bagus , karena ini asli terpampang nyata.

Jembatan Gantung Terpanjang Se-Asia Tenggara

Menunggu waktu buka, Kami mengambil gambar, sambil mendengarkan lagu berirama rancak yang entah kenapa gak cocok dengan situasi yang alami. Mungkin biar pada semangat kali ya..

Setelah membayar tiket , Kami diberikan gelang khusus yang menjadi penanda Kami boleh menyebrangi jembatan. Petugas mewanti-wanti gelang ini jangan sampai hilang. Karena pas pulang diperiksa lagi, kalau tidak ada gelang, pulangnya mesti mutar lewat jalur lama, repotkan.

Pintu penutup jembatan pun dibuka. Dan dua orang mbak-mbak penunggu jembatan di sisi yang lain dengan cuek menyeberangi jembatan. OK, sebagai bayangan, kita jabarkan fakta soal Jembatan Gantung Terpanjang Se-Asia Tenggara ini dulu ya..

Jembatan ini memiliki panjang 243 meter, lebar 1,8 meter, dan berada di ketinggian 161 meter dari permukaan tanah. Taman Wisata Alam Situ Gunung merupakan bagian dari merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Sebelum melewati jembatan, Kami dipasangkan tali pengaman dengan carabiner yang bisa dikaitkan ke jembatan.

Udara segar sekali. Sinar matahari menghangatkan badan. Burung-burung berkicau, seakan memberikan ucapan selamat datang. Pemandangannya juga indah sekali.

Saya jadi semangat melangkah mengikuti Sigit, Irene dan Mardiyah. Apalagi karena Kami adalah pengunjung pertama jembatan ini, otomatis masih kosong, dan pas banget buat foto-foto.

Setelah beberapa langkah, goyangan jembatan mulai terasa. Yaiyalah, namanya juga jembatan gantung, pasti ada goyangannya.

Sambil berusaha berdiri tegak, lalu Saya tersadar…..

Saya takut ketinggian !!!

Pas berangkat sih lupa, terkesima dengan pemandangan indah disana ! Tapi pas sudah di atasnya baru sadar deh. Jalan pelan-pelan, badan bergetar, lihat ke bawah takut, liat ke atas pegal, akhirnya saya melihat pemandangan indah sejajar saja.

diberani-beraniin ceunah

Tapi anehnya pas diajak foto-foto perasaan takutnya rada hilang. Hehehe. Fokus foto walaupunn rasa takut masih membayangi. Bayangkan , Kami ada di ketinggian 160 meteran di atas permukaan tanah. Dibawah jurang menjelang penuh pepohonan.

Tapi atas nama konten, akhirnya dikuat-kuatin supaya berani. Hahaha, ya gimana lagi. udah sampai disana masa ga berani lewat.

Setiap meternya terasa sekali menyebrangi Jembatan Gantung Terpanjang Se Asia Tenggara ini ! Tapi saya kompensasikan dengan meliat pemandangan hijau pegunungan di sekitar.

Sampai akhirnya sampai juga di ujung. Disambut Mbak-mbak petugas tadi, Kami meneruskan perjalanan turun ke Curug Sawer.

Camping Glamping

Sambil menuruni tangga menuju Curug, kami melihat area Glamping yang tertata rapi di sebelah kanan. Karena kepo, akhirnya lihat-lihat juga kedalam.

Jadi inget pengalaman perdana Glamping deh .Disana ada dua macam tenda, yang permanen bangunannya dari kayu dan kemah-kemah berwarna orange.

Saya simpulkan yang permanen itu Glamping yang mewah, sementara yang orange itu camping. Pasti harganya beda hahah. Tapi pasti menyenangkan sih Camping disini. Sesekali boleh dicoba, kebayang kalau malam dingin kali ya.

Jadi kepengen nyobain Glamping suatu saat nanti disini. Kebayang bangun pagi disini suasananya alami banget deh.

Curug Sawer

Nah setibanya dari turunan, Kami diarahkan ke sebuah bangunan kayu yang diisi oleh pedagang makanan dan souvenir yang berdiri di atas sebuah kolam. Menarik juga , sempet nandain ada tukang mendoan, bakso tusuk dan lain-lain

Lalu kami melihat aliran sungai kecil yang dipenuhi bebatuan. Airnya jernih sekali, tak lama terlihatlah Curug Sawer. Tingginya 35 meter dan menyipratkan hembusan air. Disini tidak bisa berenang TemenAip, jadi foto-foto aja seru.

Sepuasnya menikmati Curug, lalu baru kepikiran. Duh pulangnya nanjak ya.. Hahahaha. Sebenarnya disini ada alternatif ojek sih, bayarnya Rp.50.000-an, tapi sayang gak lewat jalur jembatan lagi, lagian shooting buat konten belum selesai kan.

Akhirnya, Kami memutuskan naik dengan jalan menanjak. Walaupun jalurnya sudah berbatu dan enak buat jalan, tapi karena nanjak ya lumayan juga kaan….

Sesampainya di tempat masuk Situ Gunung Suspension Bridge, Kami lalu terkejut. Kok ini orang ramai banget ???? Beneran kayak 17-an, orang tumpah ruah, dari mulai dewasa, anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, semua yang ada disinniiiiiii ( eh kok malah nyanyi)

HUT Kabupaten Sukabumi

Jadiii pemirsaaaah ! Tanggal 10 & 11 September , dalam rangka HUT Kabupaten Sukabumi, Pemerintah Daerah menggratiskan tiket masuk kesini. Sekalian sama menyebrang jembatannya sekalian. Khusus pemegang KTP Kabupaten Sukabumi. Jadi ramailah seramai-ramainya tempat ini. Gratis Bok !

Pas kita datang kan kepagian, otomatis masih sepi. Saya lalu kebayang pulangnya ini gimana? Lha wong sepi aja saya takut apalagi pas rame kan. Waduuh.

Beneran deh kejadian, arus mudik di Sukabumi Suspension Bridge ternyata padat merayap. Karena volume pengunjung yang memuncak. Goncangan makin terasa, Karena kelakuan pengunjung kan macam-macam, ada yang santai, ada yang sambil pegangan, ada yang buru-buru. Memang ada batas berapa orang pengunjung yang boleh lewat dalam waktu yang bersamaan. Dan saya salut dengan petugas yang berusah keras mangatur lalu lintas jembatan.

Apalagi banyak pengunjung yang sering berhenti , dikit-dikit selfie ( Kita juga gitu tadi), tapi pas pulangnya mah boro-boro.. Bebreapa kali jembatan bergoncang cukup keras bikin hati deg-degan, sambil pegangan ke badan jembatan, tak kurang saya berdoa. Sementara Irene , Mardiyah dan Sigit mah ketawa-ketawa aja.

Sampai akhinya Alhamdulillah sampai juga. Walaupun kaget banget, antriannya panjang banget. Semua pengen mencoba jembatan ini. Tapi karena gratis jadi membludak. Salut juga sih sama pemerintah setempat yang menggratiskan objek wisata ini, supaya semua bisa mencoba kan. Cuman memang petugas hari itu bekerja keras pakai banget.

Cafe De Balcony

Karena mendadak ramai, akhirnya Kami nggak jadi ke Situ Gunung, dan memutuskan beristirahat sejenak di Cafe De Balcony yang bangunannya serba kayu dengan pemandangan yang indah. Disini disediakan kopi, menu perasmanan sunda, tapi kami memilih cemilan saja. Rasanya enak juga.

Struk pembelian di Cafe ini jangan hilang ya, karena jadi tanda masuk ke arena jaring-jaring di pinggir cafe dibawahnya jurang. Seru sih buat yang suka. Saya sih nggak, takut HP atau kamera jatuh.

Karena nggak mau rugi, Kami datang ke tempat free welcome snack and drink paket Jembatan. Dan beneran deh, sistemnya All You Can Eat, kalau gak malu. Enak deh pisang rebus, kripik dan singkong rebus buat dicamil. Sistemnya perasmanan, jadi kayak kondangan. Hahaha.

Harusnya lewat sini dulu baru naik jembatan, tapi karena kepagian, jadi mereka belum siap, Pas kesini diperiksa dulu gelang tanda kami bayar tiket.

Susah Pulang

Melihat suasana yang makin ramai, Kami memutuskan untuk pulang saja. Perjalanan pulang ke lapangan parkir lumayan repot karena volume pengunjung yang makin ramai.

Sesampainya di area parkiran , Kami kaget karena jauh beda dengan keadaan pas kami datang yang kosong melompong. Lautan manusia antri, banyak pedagang. Udah kayak lebaran deh. Dan area parkiran penuh dengan mobil dan motor. Sayangnya mobil saya terjebak di antara kendaraan parkir. Butuh waktu lama dan kesabaran tinggi buat keluar.

Setelah berrhasil keluar, pas pulang pun jalanan tidak lancar karena banyak yang parkir di bahu jalan, bayangin aja pagi hari di Bromo pas lagi ramai-ramainya dan semua mau pada pulang. Seramai itu.

Jadi ada untungnya Kami datang pagi, jadi bisa menikmati Situ Gunung Suspension Bridge dengan maksimal.

Memanglah indah tempat ini, jadi kunjungan kesini saya rasa cukup sukses. Hanya saja ada beberapa tempat yang belum dikunjungi karena situasi tidak memungkinkan karena ramainya pengunjung. Kayaknya mesti balik lagi deh di Hari Bukan Ulang Tahun Kabupaten Sukabumi. heheheh.

Fasilitas Situ Gunung

Fasilitas di area Taman Wisata Situ Gunung sangat memadai, ada area perkemahan, mesjid, musholla, toilet yang banyak dan tersebar jumlahnya, warung, tempat parkir, tour guide Ucing ( tetep) .

Toilet dan musholanya bersih dan terawat. Ada lebih dari 10 toilet yang tersebar disini. Bersih dan airnya mengalir terus lagi. Jadi tenang. Toiletnya juga nggak cuman satu, tapi berjajar, mengantisipasi antrian.

Untuk beribadah ada dua mushola terletak di dekat Amphiteater dan Curug Sawer, Juga sebuah mesjid disamping pintu masuk. tempat kita sholat subuh. Jangan khawatir soal makanan, karena ada Cafe De’Balcony yang menyajikan menu prasmanan ala makanan Sunda, juga aneka cemilan. Di pintu masuk juga banyak warung makan. Tapi kalau mau bekal juga boleh sih. Asal jangan Membuang sampah sembarangan guys

Harga Tiket Taman Wisata Situ Gunung

Pas masuk ke wilayah ini kita diharuskan membayar tiket masuk Rp. 18.000. Sementara untuk masuk ke Jembatan Gantung , tiketnya beda lagi, harganya Rp.50.000 sudah termasuk welcome drink dan snack sepuasnya. Kopi dan Teh juga cemilan seperti pisang dan singkong rebus yang enak. Kita juga dapat pengamanan selama di jembatan. Jadi total harga tiketnya Rp. 68.000 guys

Tips Pergi Ke Situ Gunung Suspension Bridge

  1. Kalau bawa kendaraan pribadi , sebaiknya Berangkat dini hari dari Jakarta ! Supaya tidak kena macet, kalau bisa sebelum jam 7 biar sampai duluan
  2. Pakai baju hangat dan siap-siap jaket, karena kalau pagi udara dingin
  3. Gelang Tanda Masuk Jembatan jangan sampai hilang, karena perlu untuk pemeriksaan masu dan keluar jembatan, juga buat free welcome drink and snack.
  4. Menginap disana untuk menikmati suasana lebih maksimal. Bisa camping di lokasi, bisa glamping, atau menginap di rumah penduduk setempat.
  5. Bisa juga naik kereta api. Turun di Stasiun Cisaat, lalu naik angkot atau Ojek ke Situ Gunung
  6. Jaga kebersihan ya guys
  7. Kalau ga mau rame hindari weekend dan juga tanggal 10 & 11 September pas HUT sukabumi
  8. Hindari Tour Guide Kucing, cukup disayang saja

Facts

Jembatan Gantung Situgunung berlokasi di Kadudampit, Sukabumi dalam area Taman Nasional Gede Pangrango.

Jembatan ini dibangun pada tahun 2017, dalam waktu 4 bulan saja. Terbuat dari Kayu Ulin yang didatangkan dari luar Jawa. Silakan kunjungi IG: @situgunungsuspensionbridge atau websitenya www.situgunungbridge.com

Disini ada tiga primata endemik seperti Surili, Langur, dan Babon Jawa , Selain itu ada juga satwa hutan lainnya seperti tupai, trenggiling, kucing hutan, macan kumbang, dan aneka jenis burung. Juga kucing-kucing yang nyambi jadi tourist guide di lapangan parkir.

Jam Buka Situ Gunung Suspension Bridge

Senin-Kamis 07.00 s/d 17.00 WIB

Jumat-Minggu: 06.00 a/d 21.00 WIB

40 comments

  1. Waouuw mahal juga tiket melewati jembatan ini ya mas.
    Berarti memang tidak untuk dipakai untuk aktifitas warga, ya mas?

    Btw ceritanya seruu abis, lengkap lagi
    Nice share.

  2. Jembatan terpanjang ini menjadi ikon dari wisata Sukabumi, saat melintasi jembatan itu wisatawan pun pengunjung seakan dimanjakan dengan pemandangan indah alam pegunungan Gunung Gede

  3. Kang Aip, cafe de balconynya menarik banget. Jadi ngebayangin dingin adem gitu sambil makan gorengan sama teh anget. Uhh sedap pisan! Abdi urang Sukabumi ge belum pernah main ke sana :(((. Boleh juga ke sana sekalian Glamping yah.

  4. Hahahaha..baiklah, aku ogah ah pake tour guide kucing wkwkwk 😀 Oooh jadi begitu ya, kalau gelang hilang ntar kita disuruh putar jalan lama yg lebih jauh? Wah, jangan sampai hilang atuh. Iya ya ternyata pada sholat subuh di sana. Jadi masih bisa menikmati udah pagi yang sejuk segar. Aku kepengen ke sini tapi suami malas ngeri bermacet2 ria hiks. Itu main jaring2 kayaknye ngeri merosot aja.

  5. Ah, kereen, aku pengen camping atau glamping deh sekalian, haha. brp tarif camp atau glampingnya Kang? Dulu, pernah sekali lewatin jembatan gantung di Balikpapan, tapi itu aja, ga sepanjang ini, udah lumayan ya, tapi alhamdulillah selalu seruu. btw, duduk di bolong2 itu seru juga kayaknya Kang, wkwk

  6. Mie Kari + telor bukan makanan khas sana dongggg. Itu mah dimana-mana adaaaaa

    Gila, yes. Datang weekdays saja ramenya macam gitu. Gimana weekend ya?

    Saya sih tertarik dengan glamping dan cafe de Balcony-nya. Kelihatannya asyik.

    Oh iya Kang Aip, di sana boleh nerbangin drone, nggak?

  7. Aih Kanh Ayip keren. Baru sekarang ada artikel yang lengkap gini. Temen² suka upload foto, tapi pas di jembatan doang. Ternyata ada seru²an lainnya. Hum…tapi kayaknya saya msh ragu deh ke sana. Takut lemes lututnya. Hihi…atau…demi konten ke sana ajah yah…

  8. Seru pisan iiih, walaupun ada ngeri-ngeri sedapnya, tapi ini fun banget nih bagi yang ingin uji nyali, haha. Itung2 Adrenaline rush ya Kang, jadi mau kesana juga. Apalagi kalau lihat video-nya, ternyata safety tetap diutamakan ya, keceeee.

  9. hadeeehh… segala ucing diikutin….kocak amat sih..
    kang Aip yang takut ketingian akhirnya sukses nyebrang jembatan, apakah aku yang punya fobia sama bisa berhasil juga..?
    aku nggak beani nyatet ini sebagai whislistku he.. he.., kenapa nggak bikin travelator aja sih

  10. Fix. Pokoknya sebelum akhir tahun harus sudah main ke sini
    Yang jauh-jauh aja udah berkunjung, aku yang terhitung deket dari Bogor aja belum pernah ke sana
    Huhuhu ku tak relaaaaa

  11. Bagus banget Kak jembatan Situ Gunung nya tapi sayang saya takut ketinggian tapi melihat pemandangan sekitarnya yang bagus sekali pengen sih suatu hari bisa ke sana apa lagi menikmati cafe disekitarnya

  12. Duh pengen ke sini belum kesampaian euy
    Sampe kebawa-bawa mimpi
    Btw aku ngakak pas kalian ngikutin kucing, ngapain coba hahaha
    Mas, dirimu serius takut ketinggian? Tapi tetap jalan nyampe seberang khan?

  13. tau gak kak? mamah aku udah kesini dong sedangkan aku yang udah lama pengen bgt bisa main kesana malah belum pernah nyobain. hiks

  14. aku takut ketinggian tapi suka penasaran haha
    udah lama pengen ke sini bawa keluarga tapi belum sempet aja.
    wah santai yg di jaring2 kelihatannya seru tuh… pastinya aku mah ga berani 😀

  15. Aku save nih artikel ini solanya emang belum pernah dan pengen abnget kesini KangAip hehe.
    Oalah ini terpanjang se-Asia Tenggara yaah kang? Mantap pisan euyy jadi pengen banget kesini hehe

  16. Jelema gelo.. ngapain nurut sama kucing yang nyamar jadi pemandu wisata? *ketawa ngakak*
    Sebenarnya tadi saya tertarik lho, tapi begitu lihat paragraf terakhir yang bilang ada macam kumbang di Situ Gunung, saya jadi gentar.. 🙁

  17. MashaAllah asik dan bagus banget pemandangannya! Kalau saya ga mampir ke blog ini ga bakalan tau kalo ada jembatan gantung terpanjang di Asia dan ternyata ada di Sukabumi ! Haha smoga pas anak anak saya udah gedean dikit bisa maen ke sini sekalian nyobain glamping yang hits itu! Hehe

  18. Dengan panjang 243 meter dan ketinggian 161 meter dari permukaan air tanah berasa uji nyali nih saya yang parno ketinggian jika berada di sana, hihi.

    Tapi pemandangannya bagus banget. #hanya bs menikmati lewat foto

  19. Saya belum jadi2 mau ke sini
    Belum ketemu temen jalan yg pas waktu dan kondisi nya. Pinginnya sih pas weekday biar ga berjubel banyak orang.
    Btw..di Bogor juga ada tuh yg namanya Curug sawer ternyata di area situ gunung juga ada.

  20. Sekarang Situ Gunung sudah ramai ya. Waktu saya ke sana pas masih percobaan (belum diresmikan) maiah sepi. Malah tiket itu terusan sekaligus dengan danaunya. Oya, ke danau nya sekalian gak nih?

      1. Nah besok besok ke danaunya sekalian. Spotnya tudak kalah indah lho. Kalau pas berkabut, gak beda sama di Ranu Kumbolo hehehe…

        Waktu kami ke sana bisa ngecamp di pinggir danau. Tapi ga tahu deh sekarang masih bisa atau ada aturan lain…

Tinggalkan Balasan ke Irene KomalaBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.