Sebagai salah satu moda transportasi yang sering Saya gunakan untuk #Aiptrip , Kereta Api pastilah memiliki tempat tersendiri di hati ini. Apalagi merasakan sendiri kemajuan yang telah dilakukan PT KAI menjawab tantangan zaman yang silih berganti. Dengan bertambahnya jumlah penumpang , rute dan juga aneka permasalahan yang timbul.
CEO KAI X Social Media Mover
Diajak sebagai salah satu influencer dalam acara CEO KAI X Social Media Mover kali ini, Ariefpokto.com bersama beberapa penggiat media social yang lain berkumpul di Stasiun Gambir pada pagi hari tanggal 11 Februari 2020. Disana Kami berjumpa dengan direksi PT. KAI , seperti Bapak Direktur Umum, Edi Sukmoro, dan jajaran staf lainnya.
Dalam perjumpaan pagi itu, Pak Edi cerita soal pemberitaan yang cenderung negative karena video beliau diedit sedemikian rupa supaya tercipta image negative tentang beliau. Seperti video saat beliau meninjau banjir, dimana sebenarnya kaki beliau sedang sakit, dan harus meninjau kondisi banjir, sehingga menggunakan rakit dadakan. Tapi kesan yang ditimbulkan berbeda. Karena kalau tidak darurat, seharusnya tidak seperti itu.
Lalu soal pemakaian KAIS yang dinilai semena-mena. Padahal saat memakai Kereta Api untuk inspeksi itu, selain dalam rangkaian pengawasan dan peninjauan di di lapangan, saat itu dilakukan juga pemberian bingkisan pada pegawai KAI di tempat terpencil. Dengan kondisi tersebut tidak mungkin memakai kereta regular karena tidak bisa berhenti-berhenti di stasiun yang bukan seharusnya menjadi perhentian.
Direksi Menyapa Lintas
Ternyata selama ini ada sebuah program yang baru saya dengar, yaitu Direksi Menyapa Lintas. Dimana Direksi PT KAI melakukan kunjungan kerja berjumpa dengan petugas KAI yang bertugas di lapangan. Berdiskusi langsung tentang pekerjaan dalam suasana yang akrab. Banyak Pegawai yang selama ini merasa kurang tersambung dengan para direksi merasa lebih nyambung dengan atasan yang selama ini hanya bisa mendengar dari jauh saja.
Direksi Menyapa Lintas ini dilakukan supaya pimpinan bisa mendengarkan langsung perihal kondisi para pegawai ini. Seperti penjaga terowongan yang bekerja di daerah berbahaya, Mereka tersentuh dengan gestur dari Direksi. Kunjungan ke pegawai KAI seperti penjaga terowongan Karang Kates , penjaga keamanan bantalan kereta api , sudah juga dilakukan di Purwokerto dan berikutnya di Lebak Jero, Garut.
Pak Edi juga inspeksi ke toilet-toilet stasiun memastikan layak digunakan untuk para penumpang.
Direksi KAI berharap para pegawai PT KAI harus memiliki Integritas, Siap Bekerja Keras dan Siap Memberikan Pelayanan. Itulah mengapa mendidik pegawai ini tidak mudah. Melalui serangkaian SOP dan juga pengawasan, tentunya bisa tercapai.
Ada contoh satpam KRL yang mengembalikan uang sebesar Rp.120.000.000 kepada warga negara Korea. Bahkan diberikan tips saja menolak. Tidak mudah mendidik pegawai pegawai seperti ini, tapi bukan tidak mungkin, dan sudah terbukti dengan contoh di atas.
Satu hal yang ditekankan Pak Edi adalah masalah disiplin di Perlintasan Sebidang. Dengan bertambahnya perjalanan Kereta Api, otomatis perilaku tidak berdisiplin di perlintasan sebidang amat mengkhawatirkan. Diharapkan semua pengguna jalan berdisiplin di perlintasan sebidang demi keselamatan semuanya.
Di bagian Operasional terus naik. Dengan 109 Stasiun 1.154.000 penumpang KRL perharinya. Untuk Kereta Api Jarak Jauh ada 432 ribu penumpang pada tahun 2019. Jumlah Masinis ada 4500 orang untuk melayani perjalanan di Pulau Jawa & Sumatra.
Dengan bertambahnya perjalanan, maka saat Idul Fitri, Tidak Ada libur, kalaupun mau cuti bergantian saat masa Nyekar, karena selama Ramadhan dan Idul Fitri semua bekerja dalam Posko Lebaran yang merupakan salah satu masa terpadat dalam satu tahun.
Pak Dadan Kepala DAOP 1 bercerita dalam wilayahnya , dalam sehari ada 1363 perjalanan. Ini merupakan 67% dari keseluruhan perjalanan Kereta Api di Indonesia. Ini termasuk KRL , dimana ada 1056 / Hari perjalanan KRL melewati 109 stasiun. Selama ini berusaha melayani semua penumpang sebaik-baiknya, baik dari ketepatan waktu, service dan yang pasti Keselamatan adalah yang utama.
CEO KAI X Social Media Mover Goes To Bandung
Setelah audiensi dengan Direksi PT KAI, Kami diantar ke Kereta Api Argo Parahyangan untuk berangkat ke Bandung. Perjalanan terasa lancar dan nyaman, maklum duduk di kursi eksekutif. Dalam perjalanan, Kami bersenda gurau, dan sempat mampir ke Reska. Cuaca juga cerah, jadi melihat pemandangan dari kaca jendela kereta api maksimal sekali. Itulah salah satu enaknya naik Kereta Api. Pemandangan indah terpampang nyata selama perjalanan.
Loko Café Bandung
Sesampainya di Bandung, Kami bergabung dengan influencer yang berdomisili di Bandung seperti Sinyo Hartadi, Sarif, The Nchie, Eva, Evi, Jeannete dll. Sesampainya di Stasiun legendaris tersebut, Kami makan siang di Loko Café Bandung. Tempatnya sangat kekinian, dan cantik sekali tampilannya.
Disambut Chef Yanto dan Mas Indra Asmara dari PT KAI, Kami diperkenalkan dengan aneka menu Loko Café seperti Iga Monster, Sop Buntut, Iga Bakar, Hotplate Cumi , Chicken Cordon Bleu, Chicken Katsu, Mie Godog dan banyak lagi.
Seperti di Loko Café kota lain, Loko Café Bandung juga menyediakan aneka macam kopi Nusantara dengan penyajian yang beragam dan kekinian.
Saya memilih Sop Buntut karena sedang ingin makanan berkuah. Ditemani Hot Lychee Tea, Sop Buntut pesanan Saya hadir dengan Nasi Putih dan Emping. Kuahnya bening dan tidak enek. Komposisi bumbunya pas, pala, kapulaga bisa mengimbangi daging buntut yang berlemak. Potongan Buntutnya juga pas, tidak pelit porsinya. Puas makannya. Hot Lychee Tea nya agak kemanisan sedikit, no problem sih.
Kantor Pusat KAI
Sejujurnya Saya sering lewat Gedung ini, tapi tak pernah masuk sekalipun. Makanya saat ada berita kunjungan kesana, hati langsung memekik gembira. akhirnya kesempatan itu datang juga.
Perjalanan dilanjutkan ke Gedung bersejarah ini di Jalan Perintis Kemerdekaan Bandung. Walaupun sudah tua, tapi Gedung Kantor Pusat PT KAI ini masih sangat terawat. Saya salut mereka tidak mengubah banyak bentuk Gedung ini. Tapi bisa menambahkan nuansa modern tanpa merubah secara fisik.
Dahulu Gedung ini adalah Hotel Grand National yang terpandang di masanya yang dibangun pada 1905. Pada 1923, kepemilikan hotel ini berpindah ke tangan SS Staatsspoorwegen ( perusahaan milik negara) untuk dijadikan kantor pusatnya dan menjadi pusat pemerintahan perkeretaapian di Indonesia. Dipusatkan di kota Bandung yang pada saat itu diproyeksikan untuk pusat pemerintahan pemerintah Kolonial Hindia Belanda menggantikan Batavia yang menjadi pusat perekonomian.
Audiensi Dengan VP Corporate Culture PT KAI
Bertempat di salah satu ruang meetingnya yang megah, dengan bangunan didominasi nuansa kayu , Kami disambut Bapak Mateta Rizalu Haq, VP Corporate Culture PT KAI beserta para stafnya.
Beliau bercerita bahwa Kereta Api Tidak Pernah Berhenti. Saat ini sedang diupayakan beberapa jalur baru yang selama ini sudah mati, seperti jalur Cibatu -Garut, Bandung – Ciwidey , Rancaekek-Tanjung Sari dan Banjar – Pangandaran. Reaktivasi ini sendiri tidak mudah , karena jalur kereta terebut banyak yang sudah dijadikan pemukiman dan fungsi lain seperti kolam, kebun dan banyak lagi.
Ketika Saya bertanya tentang inovasi PT KAI selepas kepemimpinan Pak Jonan , beliau menjawab bahwa sudah banyak yang dilakukan. Salah satunya adalah mempertahankan program terbaik yang sudah ada. Selain itu juga menciptakan inovasi baru seperti program Reaktivasi jalur kereta Api, Program Kereta Bandara, MRT, LRT.
Selain itu Kelas kereta diperbanyak agar penumpang punya pilihan dan juga secara massanya juga bertambah secara signifikan. Begitu pula dengan program penambahan Kereta ditambah jarak jauh. Dan salah satu yang terpenting adalah Peningkatan kualitas SDM agar bisa melayani penumpang dengan baik.
Museum Bunker PT KAI
Selepas Audiensi, Kami dipersilakan melihat Museum Bunker PT KAI , yang Saya baru tahu keberadaanya. Disana dipamerkan aneka foto, peta perjalanan kereta api, dan juga perkembangan logo PT KAI. Menarik sekali. Museumnya memanjang dengan dinding berwarna cerah, tidak berasa ada di bawah tanah. Sebuah pengalaman menarik bisa berkunjung kesini karena ternyata tidak dibuka untuk umum.
Monumen Lokomotif TD10
Selesai berkunjung ke Museum Bunker, Kami melihat Monumen Lokomotif TD 10. Saya sering lihat kalau lewat Kawasan Viaduct, tapi memang tidak pernah bisa melihat sedekat ini. Terbayang dahulu sempat beraksi menarik penumpang dan barang di masanya.
Jadi, Pada masa pemerintah Hindia Belanda, daerah sepanjang pantai utara di Jawa Barat merupakan daerah lumbung padi sehingga untuk mengakomodir transportasi angkutan hasil bumi ini, perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS) membangun jalan relate Cilamaya-Cikampek (28 km, selesai dibangun tahun 1909), rute Cikampek – Wadas (16 km, selesai dibangun tahun 1912), rute Karawang – Rengasdenglok (21 km, selesai dibangun tahun 1919) dan rute Karawang – Wadas (15 km, selesai dibangun tahun 1920). Seluruh jalan rel tersebut menggunakan gauge (lebar) 600 milimeter (mm) Untuk melayani jalan rel dengan gauge 600 mm tersebut, SS mendatangkan 3 unit lokomotif uap TD10 dari pabrik Werkspoor (Belanda) pada tahun 1926. Lokomotif ini digunakan untuk menarik kereta campuran yang terdiri dari kereta penumpang dan gerbong barang Lokomotif TD10 memiliki susunan roda 0-8-OT memiliki dua silinder berdimensi 300 mm X 340 mm dengan roda berdiameter 660 mm. Silinder dilengkapi dengan perangkat sirkulasi Lokomotif TD10 juga dilengkapi dengan kotak pasir (sand box). Kotak pasir (Sandbox) adalah kotak yang diisi dengan pasir yang digunakan untuk menyemprotkan pasir ke jalan rel agar permukaan jalan rel menjadi kering sehingga roda tidak slip. Berat keseluruhan 18 ton Lokomotif ini dapat melaju hingga kecepatan maksimum 25 km/jam. Lokomotif ini menggunakan bahan bakar kayu jati dan menggunakan sistem superheater, yakni sistem pembakaran dengan mengalirkan uap bertekanan tinggi dari kubah menuju ke silinder Lokomotif ini beroperasi di jalan rel dengan gauge 600 mm. Pada tahun 1972-1973, seluruh jalan rel dengan gauge 600 mm ditutup karena tidak mampu bersaing dengan moda transportasi darat lainnya. Pada akhirnya lokomotif ini mangkrak di dipo lokomotif Karawang untuk waktu yang lama. Dan 3 unit lokomotif TD10, saat ini masih tersisa I unit lokomotif TD, yaitu TD10 02. Lokomotif TD10 02 dipindah dari dipo lokomotif Karawang ke dipo lokomotif Tanah Abang dan difungsikan sebagai pompa air. Pada tanggal 5 September 2009, lokomotif TDIO 02 kembali dipindah dari dipo lokomotif Tanah Abang ke kantor pusat PT Kereta Api Indonesia (Persero) di kota Bandung untuk dijadikan monumen. Lokomotif TD 02 diresmikan sebagai monumen di halaman kantor kantor pusat PT Kereta Api Indonesia (Persero) di kota Bandung bertepatan dengan hari ulang tahun kereta api pada tanggal 28 September 2009 oleh komisaris utama Budhi Mulyawan dan direktur Utama Ignasius Jonan. Monumen Kenangan Hormat Selanjutnya Kami mengunjungi Monumen Kenangan Hormat. Dimana pada 28 September 1962, Djawatan Kereta Api (DKA), saat ini PT KAI meresmikan Monumen Kenangan para Pahlawan DKA yaitu Monumen Kenangan Hormat. Peresmian monumen tersebut merupakan bagian dari upacara perayaan ulang tahun DKA ke- 17 yang diperkirakan dihadiri oleh tiga ribu orang. Monumen Peringatan SO Tahun SS, Awalnya, Monumen Kenangan Hormat merupakan sebuah monumen milik perusahaan kereta api Negara, Staatsspoorwegen (SS). Sebagai bentuk perayaan ulang tahun SS ke-50 yang jatuh pada 6 April 1925, 55 membangun sebuah monumen peringatan. Monumen beton yang dihias dua buah roda bersayap dari perunggu Ini pun diresmikan pada 20 November 1926. |
Setelah selesai berkunjung ke Kantor Pusat PT KAI, Kamipun bertolak kembali ke Jakarta menumpangi Kereta Api Argo Parahyanangan. Senang sekali bisa ikut serta dalam program ini, selain bisa mengenal PT KAI beserta jajaran Direksinya dengan lebih baik dan tentunya berharap supaya pelayanannya akan semakin baik dan tetap menjalankan yang terbaik demi pelayanan dan keselamatan para penumpangnya.
Nonton keseruan CEO KAI X Social Media Mover di
Beberapa foto di postingan kali ini adalah Basil karya Kopertraveler.id , Mas Agung Han dan teman-teman peserta CEO KAI X Social Media Mover. Terima kasih guys.