Hello Apa Kabar TemenAip ! Kali ini  #Aiptrip nya agak berbeda, karena sebelum jalan-jalan ke Papua beneran, mau lihat dan dengar dulu Cerita Papua oleh orang Papuanya sendiri , Bertempat di Pusgiwa Universitas UI Depok pada tanggal 27 Februari 2020 kemarin yang diadakan oleh Econusa. Acara tersebut diberi Judul Mace ( Mari Cerita) Mengenal Papua, Ragam Karya Anak Papua.

Disana Saya mendengarkan banyak cerita positif dan juga kritik membangun bagi warga Papua sendiri. Dialog seperti ini perlu dilakukan untuk mengimbangi berita negative yang ada selama ini.

Ternyata banyak juga lho pemuda-pemuda Papua yang berprestasi di tingkat nasional dan sudah berkarya sekian lama. Dan kini berusaha memberikan sumbangsih terbaiknya kepada tanah kelahirannya..

Ada lima pemuda Papua yang hadir untuk bercerita hari itu yaitu Jean Richard Jokhu, Dosen President University & Doktor asli Papua , Nanny Uswanah, Direktur Institut Kalaway Muda, Grison Krey , Petani Muda Papua ( Bentara Papua) , Ronald Manoach ( Penggiat Sosial Muda) dimoderatori Putri Nere Patty ( Founder Papua Muda Inspiratif)

Dihadiri kurang lebih 500 orang Mahasiswa Universitas Indonesia, Mace kali ini berlangsung menarik karena banyak sisi Papua yang belum Saya ketahui.

Jean Jokhu

Jean Richard Jokhu, Dosen President University & Doktor asli Papua termuda di Universitas Indonesia bercerita soal pengalamannya dan Papua. Menurut Jean, Orang asli Papua terlalu lama dimanjakan alam. Anak tidak dipaksa sekolah. Karena alamnya kaya. Buat apa sekolah ? bergantung pada alam saja sudah cukup. Itulah salah satu tantangan masyarakat Papua buat maju.

Papua itu kaya, tapi belum dikelola dgn baik. Kualitas udara & air disana adalah yang terbaik di dunia. Tanaman bisa tumbuh subur tanpa kompos. Semua disediakan oleh alam.

Jean berpendapat bahwa Orang Papua harus diajari supaya berpikir ekstra profit. Jangan tergantung Alam. Bagaimana caranya memanfaatkan alam, dan memberi nilai lebih. Mindsetnya harus dirubah. Khususnya kepala suku disana. Sebagai pemimpin juga pembuat keputusan.

Ada dua masalah mendasar di Papua. Ekonomi & Pendidikan. Kalau dari segi Pendidikan, belum ada Universitas berakreditasi A atau Program Studi. Kalau mau bersekolah tinggi, harus terbang dulu keluar Papua. Itulah alas an mengapa Jean sekolah S3 di Jawa supaya kelak bisa mengajar disana.

Pembangunan infrastructure juga penting untuk pengembangan ekonomi di Papua. Perlu untuk memajukan ekonomi & menarik investor. Pemerintah harus punya hati untuk melayani masyarakat Papua. Harus Ada pendekatan Budaya. Manusia Papua sebaiknya dibangun lewat skill bukan alamnya.

Pembangunan yg diprioritaskan adalah Pembangunan manusia supaya bisa mengelola sumber daya alam yang berlimpah ini. Dalam persaingan harus meningkatkan uniqueness milik Papua yang tidak dimiliki daerah lainnya .

Kenapa Papua masih miskin ? Karena salah kelola di berbagai tingkat. Salah satu masalah saat produk pertanian bagus tidak ada yg beli. Bagaimana cara memasarkan dengan baik adalah salah satu skill yang harus dimiliki. Juga infrastruktur yang mendukung perekonomian.

Orang asli Papua yang sukses di Jawa stereotype nya tidak pulang lagi. Padahal Papua masih membutuhkan mereka  begitu kata Jean Jokhu.

Salah satu kesempatan adalah pada Oktober 2020 akan ada event berskala nasional yaitu Pekan Olah Raga Nasional. Pemerintah dan orang Papua harus bisa menjual Papua yang bukan primitif tapi unik. papua memiliki nilai budaya yang berbeda. Bukan tertinggal.

Grison Krey

Grison melakukan pendampingan petani di Pegunungan Arfak. Salah satunya dalam pertanian organik. Grisom bersama Bentara Papua juga merangkul anak-anak muda di bidang pertanian. Dia juga membantu memetakan wilayah adat.

Cara berkebun di Papua berbeda. Saking suburnya, mereka membuka lahan. Bercocok tanam hingga panen. Lalu pindah lokasi lagi untuk membuka lahan. Padahal sebenarnya tidak perlu.

Pendampingan petani di Pegunungan Arfak juga dilakukan untuk menambah nilai dari hasil panen mereka. PT Freeport Indonesa sebagai konsumen utama, mensyaratkan hasil tanam harus organik. Itulah kenapa Grison mengajari soal cara bercocok tanam organik. Walau awalnya sulit, perlahan tapi pasti, bisa dilakukan ,sekarang sudah ada yang organik memakai kompos.

Selain itu Grison juga membuka pondok pelajar , merangkul anak muda putus sekolah. Mereka disiapkan buku, supaya bisa belajar

Menurut Grison, ada cara pandang yg unik. Orangtua meminta anak mereka menjadi aparatur sipil negara alias pegawai negeri. Padahal, banyak sekali potensi yg bisa digali diluar berkarir sebagai pegawai negeri.

Nanny Uswanah

Nanny Uswanah adalah Direktur Institut Kalaway Muda, Dia punya pengalaman menarik soal toleransi. Dia lahir di Fakfak, di mana banyak warga muslim di sana. Hubungan antara masyarakat muslim dan non-muslim di Fakfak tetap berjalan harmonis.

Nanny mencontohkan, saat perayaan perkabaran injil di fakfak, masyarakat muslim beriringan membantu jalannya perayaan. Namun masyarakat Indonesia seringkali hanya mendengar isu negatif saja.

Harus ada keberimbangan dalam pemberitaan di media selama ini. Itulah salah satu alasan Nanny membangun Papua Muda Inspiratif, supaya menciptakan narasi positif soal Papua yang selama ini tidak terangkat

Papua harus dilihat dari berbagai sudut pandang dan utuh supaya lebih paham kondisi sebenarnya.

Keberagaman di Papua sudah ada sejak lama. Yang harus dilakukan adalah menjaga nilai budaya. Bayangkan, Ada 7 wilayah adat dgn type kepemimpan adat yang berbeda. Ada 400 Suku di Papua. Sudah pasti Plural & multikultur sekali disana.

Seusai lulus dari Universitas Cendrawasih, Nanny bekerja di NGO, setelah bergelut di NGO, Nanny bekerja di British Petroleum, lalu bekerja di perusahaan security Singapore. Lalu kembali ke Kampung Halaman. Nanny berpikir kenapa narasi yg terbangun negatif ?

Sebagai anak Papua yang sudah berpengalaman di berbagai bidang, juga datang dari generasinya, ia merasa harus menjembatani dua generasi yang berada diatas dan dibawah generasi Nanny.

Ada keresahan melihat narasi buruk yang terus naik. Ada wajah lain Papua yg positif. Pilot muda umur 19 tahun, Pilot-pilot perempuan , dan banyak anak Papua berprestasi lainnya. Intinya , informasi di media harus berimbang.

Harapan Nanny, Papua harus punya Doktor-doktor,, petani, harus ada anak Papua di berbagai bidang supaya bisa berkontribusi.

Dan semoga anak-anak Papua yang berkarya di luar Papua, mau kembali dan membangun daerahnya sendiri.

Tantangan bagi mereka adalah niat untuk kembali. Dan juga harus memiliki jejaring yang kuat untuk sama-sama membangun Papua.

Ronald Manoach

Ronald Manoach, adalah seorang penggiat sosial muda yang pernah berkeliling ke pelosok Papua yang belum tersentuh modernisasi.

Ronald beserta keluarga terjun langsung membantu daerahnya. Banyak hal dilakukan untuk membantu Papua. Termasuk membantu membangun klinik bersalin yg amat dibutuhkan. Beliau juga mengangkat anak dari daerah masuk menjadi anggota keluarganya.

Ronald merasa masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk Papua. Dirasakan perlu Ada generasi muda untuk membangun Papua supaya adil makmur sejahtera.

Satu hal yang menarik perhatian adalah, sistem politik yang belum menguntungkan rakyat. ternyata Pemilu adalah sesuatu yang krusial di Papua. Ada budaya sistem Noken saat Pemilu, yaitu pencoblosan dilakukan hanya oleh kepala suku saja. Diwakilkan begitu saja pada satu orang. Membuat para kepala suku rentan terhadap pendekatan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Itulah kenapa Ronald masuk Bawaslu untuk memperbaiki sistem Pemilu dari money politics, balas budi politik. Dan sebagainya. Perlu ada banyak usaha yang dilakukan untuk memperbaikinya.

Isu kekerasan menyakiti Papua. Padahal banyak ketulusan yang bisa diangkat sebagai image positif yang nyata adanya di Papua.

Quote inspiratif dari Mace Papua

– “Keadilan diukur dari kasih sayang”

– “Segala sesuatu yang didasarkan atas kebencian maka hasilnya akan sia-sia”

– “Kualitas Demokrasi adalah kunci kesejahteraan rakyat”

Saya sangat optimis dengan paparan tokoh muda Papua di atas. Semoga dengan semangat dan juga keahlian masing-masing bisa mengangkat Papua menjadi lebih baik lagi.

Dan pastinya menjadi contoh bagi anak Papua lain untuk kembali ke Papua & bersama-sama membangun daerahnya.

Semoga akan muncul lebih banyak cerita Papua yang positif , baik dan juga menginspirasi.

8 comments

  1. Saya juga yakin dan optimis dengan para pemuda Papua, mereka yang mau berjuang dan bekerja keras bisa memajukan Papua dengan segala potensi yang ada.

    Thanks for sharing kaka Aip. 🙂

  2. Jatuh cinta sama Papua. Budaya dan penduduknya ramah-ramah. Pengalaman ketemu langsung sama mereka, begitu hangat sambutannya.

  3. maju teruuus saudara – saudaraku terkasih di Papua dan juga Papua Barat. Benar, kita punya banyak potensi sumber daya manusia di tanah Papua dan harusnya itu yang dikedepankan, bukan hanya narasi negatif yang mengarah pada kepentingan kelompok tertentu saja. Semoga makin banyak anak muda seperti mereka yang berkomitmen membangun Papua tercinta

Tak komentar maka tak sayang. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf, tidak menerima komentar dengan active link. Terima kasih sudah berkunjung

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.