Hello TemenAip! Apa kabar? Siapa yang suka Kopi? Pasti udah dengar Kopi Kong Djie, waralabanya ada dimana-mana. Tapi Saya senang sekali bisa Ngupi Sedap di Kopi Kong Djie Siburik Tanjung Pandan Belitung, tempat asli, awal dari Kopi Kong Djie.

Kedai Kopi Tertua Di Tanjung Pandan


Dalam rangka Transmate Journey Belitung,  salah satu tempat yang ingin dikunjungi adalah Kopi Kong Djie Siburik ini.

Kedai ini adalah warung kopi tertua di kota Tanjung Pandan. Didirikan oleh Ho Kong Djie asal Bangka pada tahun 1943. Udah lama banget ya, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Keberadaan Warung Kopi di Belitung memang penting. Disana orang nya seneng nongkrong di Kedai Kopi.

Berlindung dari Hujan

Pas Saya dan Rafika jalan kaki dari hotel, tiba-tiba hujan bulan Oktober turun dengan deras. Untung dekat dengan Warung Kopi Siburik ini, Kami langsung berlari kesana. Memasuki kedai sederhana ini, langsung tercium aroma Kopi yang nikmat sekali.

Meja Kedai bagian depan penuh dengan pengunjung yang sedang Ngupi dengan santai.

Untungnya lagi ada meja kosong di pojokan. Cocok banget buat social distancing.

Suasana Warung Kopi Kong Djie Siburik


Menurut Saya suasananya sederhana dan jadul sekali. Tapi itu yang menjadikannya istimewa. Di saat berbagai coffee shop berusaha untuk modern, Warung Kopi yang ini masih tetap mempertahankan ciri khas nya.

Meja-meja disusun agar pengunjung bisa duduk dengan nyaman. Foto-foto pemilik Kedai dipajang di dinding memberikan suasana tak lekang oleh waktu.

Ada station khusus meracik Kopi dengan aneka teko logam yang bentuknya tidak biasa. Lebih tinggi modelnya daripada teko biasa. Seorang Kakak berwajah manis menjadi barista sore itu.

Cekatan sekali gerakannya mengisi teko dengan Kopi memakai air yang dijerang panas secara terus menerus. Gerakannya tampak berpengalaman sekali. Asap mengepul dari Kopi yang dibuatnya.


Pelanggan datang dan pergi. Ada yang minum disana, banyak juga yang dibungkus pulang. Terkadang dia tersenyum sambil mengobrol dengan pelanggan.

Yang unik walaupun suasananya jadul, tapi disini disediakan WiFi untuk pelanggan yang Ngupi disana.

Menu Kedai Kopi Kong Djie Siburik


Menu yang ditawarkan disana sederhana mulai dari Kopi O ( Kopi Hitam) , Kopi Susu,  Teh Susu, Cokelat Susu,  Teh Manis dan lain-lain.
Harganya pun ekonomis, Kopi O ukuran small dibanderol Rp. 8000 , ukuran large Rp.10.000 dan yang varian Ice ( dingin) dihargai Rp. 15.000. Harga Kopi Susu pun sama.

Untuk menu makanan ada pilihan Mi Instan, Telur rebus, aneka roti panggang, singkong goreng,  pisang bakar.

Kami memilih Kopi Susu large, Kopi O ukuran small dan cemilannya Singkong Goreng. Setelah mengetahui kalau rotinya habis.

Pesanan tak lama datang. Segelas Kopi Susu, Segelas Kopi O dan sepiring Singkong Goreng panas.

Aromanya sungguh menggoda. Saya lalu mencicipi Kopi O pesanan Saya. Panasnya pas. Rasa kopinya mantap sekali. Dominan pahit robusta tapi ada sedikit acidity khas Robusta di belakangnya.

Ternyata racikan Kopi Kong Djie adalah Robusta Sumatera dari Lampung, Bengkulu dan Palembang. Sementara Kopi Arabikanya   didatangkan dari Jawa.

Kalau suka yang lebih creamy ada Kopi Susunya. Kopi O ditambahkan Susu kental manis membuat minuman sederhana lebih nikmat.

Singkong Goreng nya garing dan makin sedap dicocolkan ke sambal pedas.

Kalau mau beli Kopi Kong Djie bubuk buat dibawa pulang juga bisa, mereka menjualnya.

Seperti pengunjung lainnya Kami mengobrol tentang banyak hal dalam kedai Kopi Kong Djie Siburik ini.

Tak terasa pas Kami pulang, hujan telah reda. Sementara si Kakak masih saja sibuk meladeni pelanggannya.

Total biaya Ngupi di Kedai Kopi Kong Djie Siburik ini sebanyak Rp.28.000, –

Sebuah pengalaman Ngupi yang menyenangkan. Bisa minum Kopi di kedai legendaris dengan nyaman dan nikmat.

Kalau ke Tanjung Pandan Belitung, mesti nyobain Ngupi disini ya. Mantap banget.

Ditonton yuk video pas disana




Warung Kopi Kong Djie Siburik

Jl. Siburik, Tanjung Pandan, Tj. Pandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung 33411, Indonesia

12 comments

  1. Tempatnya ttp dipertahankan sederhana yaaa . Pas aku DTG kesana juga kecil dan terkesan vintage gitu, tp memang rasa kopinya enaaaak. Aku LBH suka kopi jadul gini mas, drpd kopi kekinian :). Sayang bgt roti bakarnya abis.

    Kopi paling nikmat itu ditemani roti bakar 😀

  2. waa tempatnya sederhana banget yaa ini, harganya juga sangat sangat terjangkaaau, pasti rasanya khas dan enak inii, jadi kepo pengen cobain juga deh

  3. Kak Aip, aku nggak ngopi tapi kalo buat Kong Djie ini pengecualian. Enak banget soalnya kopinya apalagi kalo sama pisang goreng pasir, asli nendang banget. Pas di Belitung aku bolak-balik ngopi Kong Djie ditemenin pisang goreng pasir.

  4. Kalo liat harganya, inilah yang beneran warung kopi ya. Tidak seperti kopi kekinian yang kadang harganya terasa berat untuk kubayar. Hehehe. Etnik sekali ini, wajar banyak tersebar dimana2 ya

  5. Noted …. warung kopi tertua di kota Tanjung Pandan. Siapa tahu bisa ke sana suatu hari nanti, pengen berkumjung. Unik ya. peralatan pembuat kopinya macam2, didatangkan dari mana-mana, dan jenis kopinya pun macam2.

  6. Suasana ngopi di kedai kopi jadoel kayak gini yang asyik.
    Udah lama banget ya warkopnya, bahkan sebelum Indonesia merdeka!

    Saya baca di tetralogi Laskar Pelangi, Andrea Hirata menulis kebiasaan orang Bangka Belitung memang nongkrong di warkop. Pantes aja ya…

Tak komentar maka tak sayang. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf, tidak menerima komentar dengan active link. Terima kasih sudah berkunjung

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.