Hello TemenAip ! Apa Kabar? Udah baca soal Kereta Api Argo Bromo Anggrek yang makin cepat ? Ada satu hal yang bikin bahagia lagi dari PT Kereta Api Indonesia. Sekarang di atas   Kereta Api Argo Bromo Anggrek sudah ada Live Cooking lho !

Kembali Setelah 9 Tahun Menghilang

Zaman Saya dulu naik Kereta Api Parahyangan PP Jakarta=Bandung , Saya suka sekali makan di atas Kereta Api. Dulu inget banget dua menu yang biasa Saya makan. Nasi Goreng Parahyangan dan Bistik Sapi kalau lagi punya uang lebih. Kedua menu itu dimasak langsung di atas kereta api, lalu di jual kepada penumpang.

Sudah 9 tahun masa  live cooking di atas kereta api berakhir. Saya tidak tahu penyebabnya apa, mungkin karena kurang efisien dan perkembangan frozen food yang makin maju.

Live Cooking

Nah mulai 1 Juni 2021 juga, KAI melalui anak usahanya yaitu KAI Services memberikan pelayanan makan dan mempertunjukkan live cooking, dimana aneka masakan yang disajikan dimasak secara langsung selama perjalanan.

Live cooking dilakukan oleh koki-koki pilihan KAI Services secara higienis, profesional, dan tetap memperhatikan keselamatan.

Untuk saat ini, live cooking dilayani pada KA Argo Bromo Anggrek relasi Gambir – Surabaya Pasarturi PP saja.

Kemungkinan akan bisa dilakukan di atas kereta api lainnya. Wah seru sekali ya, bisa makan makanan di atas kereta api yang dimasak langsung para chef. Berpakaian seperti chef yang ada di restoran senang sekali melihat mereka bekerja disana.

Live Cooking dilakukan di Kereta Makan, tempatnya di area bar yang biasa melayani pembelian makanannya.

Pas Saya lihat , para chef dan asistennya memasak dengan cepat pesanan yang datang. Memang tidak secepat makanan frozen yang tinggal dihangatkan Kembali seperti yang biasa dijual selama ini. Kira-kira butuh waktu kira-kira 11 menit sampai masakannya matang.

Menu Live Cooking

 Menu-menu yang dimasak secara langsung adalah Nasi Goreng Parahyangan Legend, Nasi Rames Ayam Serundeng, Selat Solo, dan Bakmi Godog Jawa.

Semua dimasak dengan bahan-bahan fresh di depan penumpang yang berada di kereta makan.

Saya memesan Selat Solo , karena menu ini mengingatkan kepada menu bistik sapi zaman baheula.

Disajikan panas dengan potongan daging , kentang, sayuran buncis dan wortel dan saus. Yang pasti makan masakan yang baru dimasak itu pastinya beda. Bumbunya pas, ada perpaduan manis, asin gurih dan sedikit asam dari saus. Cukup balance. Dengan harga Rp.45.000 dan kualitas seperti ini, pastinya masuk akal. Makannya sambil liat pemandangan alam di luar jendela kereta pula.

Bakmi Godog Jawanya menggugah selera, beneran kayak yang dijual abang-abang di Jogja deh. Kuahnya gurih, dengan potongan ayam dan sayuran. Telurnya juga kerasa banget membungkus mie yang membuat rasanya makin lengkap. Dengan harga Rp. 25.000 , pasti jadi menu favorit deh nantinya

Nasi Goreng Parahyangnya enak (Rp.35.000)  ! Walau rasanya agak beda dari yang Saya ingat zaman dulu, tapi rasanya sedap, disajikan dengan ayam goreng dan sayuran, menu ini termasuk yang paling praktis dimasak

Nasi Rames Nusantara yang pakai Ayam Serundengnya ( Rp. 35.000) Saya belum sempat coba, tapi ayamnya kelihatan enak. Cuman orek tempenya kelihatan sedikit kata Andrew temen Saya.

Duh beneran deh, sensasi menonton chef masak di atas kereta itu seru banget. Saya terkesan soal kuliner di atas kereta api.

Ramah Lingkungan

Kemasan yang dipakai untuk menyajikan aneka menu makanan live cooking dibuat dari sejenis kertas yang terbuat dari jagung sehingga lebih aman untuk lingkungan. Memang sendoknya masih dari plastik, tapi setidaknya sudah ada langkah dan itikad baik untuk lebih ramah lingkungan. Semoga ke depannya bisa zero plastic ya.

Pesan Secara Digital

Di era pandemi ini physical distancing sangat penting, itulah kenapa sekarang kita memesan menu makanan secara digital, bisa scan barcode lalu melihat aneka menu yang ada disana. Setelah memilih Kita bisa membayar juga secara cashless memakai GoPay dan LinkAja.

Kopi Dan Juice

Biar makin kekinian di atas kereta api juga disajikan minuman kopi dingin dan juice. Ada Brownie Coffee ( Rp.20.000 ) , Salted Caramel Coffee ( Rp. 25.000) dan Aloe Honey Dew (  Rp. 20.000 )

Saya mencoba Salted Caramel Coffee-nya ,enak, kopi dan caramelnya berasa , dan ada kerasa asinya sedikit tapi pas. Brownie coffee nya ga sempat nyoba. Kalau Aloe Honey Dew nya adalah jus campuran Melon , madu dan lidah buaya. Bukan favorit Saya karena saya suka jus segar yang ada rasa asemnya. Secara unsur Kesehatan pasti bagus kandungan 3 bahan utama yang bergizi dan bervitamin, tapi dari segi rasa saya kurang cocok, dan ada tekstur kurang halus di dalamnya. Mungkin harus dipikirikan ulang profil rasanya.

Overall pengalaman makan di kereta menyantap menu live cooking adalah hal yang menyenangkan. Nostalgia jaman dulu makan di kereta api kembali lagi deh. Harapan Saya semoga bisa selalu menaikkan mutu dan memberikan yang terbaik kepada pelanggan.

Kalau yang saya rasakan saat ini dengan kualitas yang didapat sepadan dengan harga yang Saya bayarkan.

Gimana TemenAip ? Penasaran sama Live Cooking di atas Kereta Api Argo Bromo Anggrek ?

Tonton juga video perjalanan saya naik kereta api lainnya di

10 comments

  1. seru banget ini bisa ikut menyaksikan live cooking di kereta, aku juga mau nih 😀
    sayangnya dulu waktu naik kereta Argo Wilis, ga nyobain menu makan di keretanya

  2. Duh duh kang Aip jadi kangen mudik pakai Argo Anggrek nih, makanannya enak-enak dan fresh lagi, belum kopi dan jusnya juga mengundang selera..

  3. Baca namanya Kereta Api Argo Bromo Anggrek .. ingat dulu pernah naik kereta api sama pak suami waktu pas ke Jawa, seingat saya Argo Bromo ini. Btw harga2 makanan dan minumannya worthed it ya Kang Aip. Kalo di kafe2 di daratan ya segitu juga.

  4. Eh harganya muraaaaah loh, masih amat sangat masuk akal. Secara utk kereta yg kelasnya bagus pula.. aku pikir bakal mahal lah.

    Aku dari dulu memang slalu suka nyobain makanan di pesawat ato kereta mas. Malah kadang sengaja naik maskapai tertentu supaya bisa nyobain makanannya.

    Nah kalo di kereta ada juga yg makanannya fresh dibuat gini, aku LBH seneng dan pasti bakal beli utk dicoba. PGN bgt ih rasain bistik sapinya ..

  5. Live cooking di kereta. KEbayang gimana serunya. Masak di atas kendaraan bergerak itu luar biasa. Jika ada waktu aku juga mau lihat live cooking di atas keretalah.

Tinggalkan Balasan ke Handiko Rahman PebriantoBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.