Hello TemenAip , Melanjutkan perjalanan Xplor NTT Bersama API Awards dan Ayo Jalan Jalan, menjadi semakin seru di bagian kedua ini. Di hari kedua, akhirnya penerbangan ke Bajawa tersedia setelah sebelumnya dicancel karena faktor cuaca buruk. Perasaan deg-degan juga karena faktor cuaca ini, tapi kalau tidak aman, ya pasti gak jalan toh, operator penerbangan pastinya memastikan perjalanan aman dan lancar.

Setelah nyaman menginap semalam di hotel Sahid T-More, kamipun segera makan pagi lalu bergegas ke Bandar Udara El Tari Kupang yang modern.

Terbang ke Bajawa

Kembali menanti di gate yang sama, akhirnya Team Xplor Nusa Tenggara Timur berangkat menumpang Pesawat ATR Wings Air. Siang itu penerbangan penuh, sepertinya sama seperti kami yang tidak jadi berangkat kemarin.

Sampai di Bajawa

Penerbangan dengan pesawat baling-baling itu berjalan cukup nyaman dan lancar, kekhawatiran Saya tidak terbukti. Perjalanan sekitar 50 menit pun selesai pas Kami mendarat di Bandar Udara Soa Bajawa. Bandaranya kecil, tapi representatif , bersih dan rapi.

NTT Yang Dingin Dan Adem

Selama ini kalau berkunjung ke Nusa Tenggara Timur yang kepikiran adalah cuaca terik nan eksotis, Taunya dulu begitu pas ke Labuan Bajo. Padahal ternyata ada beberapa destinasi wisata disini yang terletak di ketinggian, otomatis suhunya dingin dan adem.

Turun dari pesawat di Bajawa langsung berasa ademnya pegunungan. Untung pakai kemeja lengan Panjang, jadi nggak masuk angin. Angin sempat berhembus kencang di area bandara.

Kami dijemput sopir bernama Julio yang mengendarai mobil dengan musiknya yang ramai. Jadi bisa ikutan karaokean seru di mobil. Jalanan menuju Kota cukup menanjak dan berliku, tapi masih bisa ditolerir. Sebelum melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata nominasi API Award 2021 Kategori Dataran Tinggi , Bukit Wolobobo, Kami mengisi perut dulu di Restoran Roda Baru. Makanannya sedap dan spicy ! Yang seru pas ke toilet, pas kena airnya, langsung seger, karena airnya sejuk banget.

Setelah makan selesai, perjalanan dilanjutkan ke Bukit Wolobobo , sepanjang jalan Saya melihat pepohonan rindang, tapi cuaca sepertinya mendung.

Kira-kira 46 menit perjalanan, sampailah Kami di Bukit Wolobobo. Udaranya sejuk banget. Saat membuka pintu angin dingin berhembus…

Memasuki wilayah ini Kita bisa membeli tiket senilai Rp.5000,-

Bukit Wolobobo , Nominator API Award 2021 Kategori Dataran Tinggi

Bukit ini terletak di Desa Turekisa, Kecamatan Gelowa Barat, Kabupaten Ngada, Flores. Bukit ini berada di ketinggian 1700 mdpl , otomatis udaranya dingin banget. Kabut menyelubungi daerah ini. Kesannya jadi magical gitu. Serasa berada di dalam negeri di awan.

Ada sebuah jalan setapak menuju lokasi ini yang sudah dilapisi conblock, jadi jangan takut becek walaupun hujan.

Kita bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan dan cukup nyaman untuk dilalui. Dari parkiran jalannya juga tidak terlalu jauh. Bisa dilalui dengan mudah bagi segala umur, tua , muda dan anak-anak.

Sepanjang jalan banyak papan pengumuman seperti di lokasi wisata lainnya, seperti jagalah kebersihan, jangan menyampah dan lain-lain.

Cuaca Kurang Bersahabat

Sayang sekali karena cuaca kurang bersahabat , kami tidak bisa melihat pemandangan dari jauh, salah satu keunikan Bukit Wolobobo. Tapi walaupun begitu, Kami masih bisa menikmati tempat ini dalam kabut.

Seru juga sih berasa dalam film The Mist yang pernah Saya tonton, minus monsternya sih. Alhamdulillah.

Keunggulan Bukit Wolobobo

Yang menarik dari Bukit ini adalah Kita bisa melihat view terbaik untuk sunrise dan sunset sekaligus di satu tempat ini. Jarang-jarang ada tempat yang bisa memberikan pemandangan keindahan matahari terbit dan terbenam sekaligus.

Selain itu di Bukit Wolobobo adalah tempat terbaik untuk melihat Gunung Inerie. Gunung tertinggi di Nusa Tenggara Timur. Gunung ini memiliki ketinggian 2245 mdpl. Bentuk puncaknya menarik seperti piramida yang lancip. Gunung Inerie masih aktif lho,

Photo by Ronald

View Gunung Inerie bagus banget kalau dilihat dari Bukit Wolobobo ini, seperti yang saya lihat di media sosial.

Selain itu view ke area bawah juga cakep. Melihat area perbukitan hijau dari kejauhan dengan suasana yang sejuk.

Bagi para pecinta selfie disini banyak spot foto-foto cantik yang bisa digunakan sebagai tempat berfoto ria.

Mulai dari anjungan kayu yang bisa melihat Gunung Inerie paling bagus, ada beberapa ayunan kayu, dan ada juga semacam platform  yang menempel ada sebuah pohon kayu untuk mendapatkan efek dramatik

Apalagi kalau udaranya cerah, pasti spektakuler sekali hasi fotonya. Kita aja foto-foto dalam kabut udah cakep ya.

Disini juga tersedia fasilitas camping. Ada beberapa  tenda yang bisa dipakai menginap. Pastinya asik banget menyaksikan sunset indah, bermalam menatap bintang dan paginya disambut sunrise adengan latar belakang Gunung Inerie yang indah.

Bagi para pecinta jajan, di depan ada sebuah warung yang menjual aneka makanan dan minuman hangat dengan harga yang masih masuk akal.

Di Wolobobo ada kegiatan lain yang bisa dilakukan yaitu Trekking di perkebunan dan juga jalan-jalan di Hutan Pohon Kayuputih.

Vote Bukit Wolobobo Di API Award 2021

Kita bisa vote Bukit Wolobobo dalam kategori Dataran Tinggi di Instagram Ayo Jalan Jalan atau Youtube API AWARD. Bisa juga dengan cara SMS ketik API 10D kirim ke 99386. Supaya Berjaya di Malam Anugerah Pesona Indonesia 2021 di Musi Banyuasin nanti.

Toilet Bersih

Saat mau pulang, Kami, Sobat Beser pecinta toilet, mampir dulu ke toilet yang ada di jalan menuju pintu keluar. Toiletnya bersih, airnya banyak, jadi pengguna toilet bisa nyaman menggunakannya. Sebuah poin plus untuk lokasi wisata seperti ini. Tapi karena hujan semakin deras, Saya tak sempat mengabadikan toilet ini.

Overall Bukit Wolobobo memikat hati walaupun cuaca kurang baik. Jadi alasan pengen balik lagi buat camping lihat sunrise dan sunset, juga melihat Gunung Inerie langsung deh.

Overland Flores

Hujanpun turun semakin deras. Kamipun berangkat menuju destinasi berikutnya yaitu Ende. Julio sang driver sudah sangat hapal dengan liukan jalan yang di mata saya tidak terduga. Di jalan menuju Ende sempat lewat Kampung Honi dekat Danau Kelimutu. Duh kalau siang pasti cakep banget pemandangannya. Sawah membentang dan juga udaranya segar banget.

Perjalanan Overland Flores ini cukup menguras energi karena memang jalanannya berliku, menanjak, menurun. Tapi karena di mobil ada hiburan karaoke , rasa deg-degannya bisa berkurang banyak.

Sebagai alumni kelok Ampek Puluh Ampek , Tanjakan Emen , Jalur Nagreg, menurut Saya jalur sini lebih heboh, cukup berasa kelokannya yang cukup tajam lalu menanjak atau menurun, kadang ada jurang. Jadi memang sebaiknya disupiri orang yang berpengalaman.

3 jam kemudian sampailah Kami di Kota Ende untuk makan malam. Kotanya cukup ramai, di kejauhan ada lampu kapal laut yang terlihat. Pasti bagus kalau siang hari.

Makan Malam di Ende

Makan malam kali ini Kami mampir di Warung Lalapan Sambal Cobek di jalan Kelimutu Ende. Mereka menyajikan aneka ayam goreng, soto, ikan kuah asam dll.  Seperti biasa Saya memesan Ikan Kuah Asam yang seger banget . Ikannya segar, kuahnya serius bumbunya, asamnya, gurihnya terasa banget. Mantep pokoknya.

ikan kuah asam Ende

Satu hal yang menarik perhatian adalah salah satu pramusaji bernama Maria yang melayani bagian minuman, wajahnya cantik sekali khas Flores, badannya tinggi semampai dengan struktur tulang muka yang kuat. Kalau jadi model pantes banget deh. Ingin rasanya memotretnya, tapi karena fokus dengan lapar, keinginan itu dibatalkan.

Perjalanan Overland Flores di lanjutkan ke destinasi berikutnya menuju Kota Maumere. Entah kenapa sepanjang jalan auto kepikiran lagu Goyang Maumere yang sempat hits waktu itu. Hahaha.

Sejujurnya perjalanan selama 2 jam 45 menitan ini Saya tidak begitu ingat karena Saya ketiduran. Pengaruh nasi dan Ikan Kuah Asam yang bersemayam secara nyaman di perut membuat mata berat, tak kuat menahan kantuk.

Bangun-bangun Julio sudah memarkirkan kendaraan di hotel Sylvia Maumere tempat Kami menginap malam ini.

Kamipun segera check in ke dalam kamar masing-masing dan segera terlelap dalam tidur sebelum melanjutkan ke destinasi wisata Nominator API Award 2021 berikutnya.

Nantikan cerita berikutnya ya TemenAip, karena Kami akan mengunjungi Destinasi Wisata lain yang masuk nominasi di API Award 2021.

Dan dalam tulisan berikutnya bakal dibahas breakfast hotel terbaik selama di NTT.

11 comments

  1. Sayang banget ya pas ke sana berkabut jadi pemandangan nggak begitu terlihat. Pasti bakal bagus banget kalau cuaca cerah. Pengin juga suatu saat liburan ke sana.

  2. Pas dibilang sobat beser, daku tunjuk jari hahah… Asik nih berarti jalan² ke Walobobo plus lihat Gunung Inerie dari dekat jadi idaman untuk masuk list traveling

  3. Selalu seru baca tulisan Kang Aip tentang cerita perjalanannya.

    Pengalaman bisa melihat sunrise dan sunset bersamaan itu sangat seru. Karena saya sepakat jarang juga ada tempat yang bisa memberikan pengalaman keduanya.

    Plus, fasilitas toilet yang bersih menjadi nilai lebih dari Bukit Wololobo ini.

    Aku mau ikutan vote juga ah di Instagram-nya.

    1. Haduuuhh Film The Mist, asiik atulah Kang, coba ga ada minusnya makin seruuuu ehh..

      Btw maacih lihh udah bawa aku jalan2 ke Bukit Wololobo. Ku suka suasananya, adem dan berkabutnya itu loh, mendukung pisan buat ala-ala berfoto. Kbayang nyessnyaaaa..

      Kereen pokonya, perjalanannya dan explore tempat wisatanya, makin bangga sama Indonesia semoga acara API awardnya sukses…

  4. wow ….wow…Nusa Tenggara Timur

    nama yang familier cuma Maumere, Ende, , Flores…..

    nama daerah lain, bahkan nama gunung, saya baru baca

    huhuhu harus ke sini nih dan nyobain ikan kuah asam di daerah aslinya

    1. MasyaAllah seru banget kak Aip! Aku jadi ingat perjalananku ke Kupang dan Rote tahun 2015 lalu bener bener Unforgettable! Apalagi pas kak Aip cerita tentang supir dengan musik yang kencang. I have been there hehe

Tak komentar maka tak sayang. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf, tidak menerima komentar dengan active link. Terima kasih sudah berkunjung

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.