Hello TemenAip ! Apa Kabar ? Saatnya meneruskan cerita perjalanan Xplor NTT lagi ya. Kali ini Team Xplor NTT Bersama API Awards & Ayo Jalan Jalan Indonesia bakalan wisata religi di Larantuka.

Disambut Pantai di Hotel Asa

Sampai di hotel malam hari setelah menikmati kemeriahan penyambutan Kampung Adat Lewokluok Flores Timur, Kami menginap di Hotel Asa, jalan Soekarno Hatta Larantuka. Hotelnya model resort gitu.

Hotel Asa Larantuka

Malam itu Saya sekamar dengan Ko Leonard. Kamarnya bersih dan tempat tidurnya nyaman. Cuman karena kelelahan, Saya ketiduran pas sedang mengedit video. Kesalnya pas bangun ternyata videonya belum jadi. Yaiyalah, Namanya juga ketiduran !!

Tapi ada bunyi-bunyian yang bikin hati gembira ! Bunyi ombak ! Langsung Saya bangun, ambil kamera dan bergegas ke pinggir pantai nonton sunrise. Pantainya berpasir putih bersih. Air lautnya juga bersih, tadinya pengen nyebur, tapi niat itu diurungkan, takut keasikan lupa diri.

 Dan bagus banget sunrise nya disini. Beneran penambah energi untuk melanjutkan perjalanan hari itu ditambah kopi segar saat sarapan bikin tenaga kembali.

Hari ini Kami akan mengunjungi beberapa tempat wisata religi yang terkenal di Larantuka. Saya pernah membaca soal tempat-tempat ini di blognya Ibu Evi Indrawanto, jadi senang sekali bisa melihatnya langsung.

Larantuka memang memiliki daya tarik wisata religi yang kuat yang menjadi unggulan Flores Timur. Selain orang-orangnya taat beragama, disini ada beberapa destinasi wisata religi yang tidak ada duanya. Selain itu ada beberapa prosesi keagamaan yang biasanya menarik perhatian turis seperti Festival Semana Santa , yaitu ritual perayaan Paskah di Flores yang dihadiri banyak peziarah.

Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka

Berlokasi di JL. Pastoran Katolik, Postoh, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Gereja katedral ini berdiri dengan megahnya. Lokasinya berada di tengah kota.

Saya melihat bangunan seperti berasal dari negeri dongeng di kisah Cinderella. Bentuknya seperti kastil-kastil di Eropa. Melihatnya saja, sudah membuat takjub. Arsitekturnya bagus sekali, detail bangunannya juga cukup rumit. Dan yang patut dikagumi adalah kondisi bangunan yang prima. Terlihat sangat kokoh dan indah.

Lebih senangnya lagi saat diperbolehkan masuk ke dalam, suasananya syahdu sekali. Teman-teman yang beragama katolik langsung pada berdoa didalam.

Gereja ini dalamnya luas sekali ! Suasana di dalam secantik di luar. Ada barisan bangku kayu tempat para jemaat duduk. Dan karena sedang pandemic, diberikan tanda X supaya social distancing.

Deretan Kaca patri di dalamnya memukau Saya. Terbayang kalau cahayanya pas, pasti terjadi permainan cahaya yang menakjubkan disana.

Saya sempat melihat altar,  lalu tempat pembaptisan. Walaupun berada di Flores Timur, tapi suhu  di dalam Katedral ini berasa adem deh. Memang beda kalau atmosfit rumah ibadah itu ya, selalu ngademin. Disini peribadatan dilakukan juga dalam bahasa portugis. Dan selama pandemi ini dilakukan juga ibadah melalui dunnia maya, yaitu Youtube, jadi bisa tetap jalan setiap minggunya.

Kebayang sih kalau sedang Festival Semana Santa katedral ini pasti ramai banget. Tapi karena sedang pandemi sudah dua tahun tidak diadakan karena pastinya menimbulkan kerumunan yang banyak sekali. Semoga pandemi lekas usai, sehingga Kita bisa melihatnya lagi.

Capela Tuan Ma

Selain Katedral Reinha Rosari, gereja lain yang memiliki peran penting adalah Capela Tuan Ma. Disini disimpan patung Bunda Maria yang biasanya dipakai dalam perayaan Semana Santa. Gerejanya lebih kecil ukurannya dibanding Katedral Reinha Rosari. Dan untuk menuju lokasinya, kita harus naik tangga dulu dari pinggir jalan. Tapi pemandangan dari sini bagus sekali, Kita bisa memandang lautan dengan jelas dari sini.

Bagian dalamnya sedang ada perbaikan, dan Kami tidak dapat melihat patung Bunda Maria yang biasa diusung saat festival Semana Santa tersebut.

Capela Tuan Ana Dan Taman Doa Tuhan Meninu

Kapel ini didedikasikan untuk Tuan Ana atau Yesus Kristus, berdiri tegak di pinggir jalan. Modelnya agak mirip dengan Katedral Reinha Rosari tapi lebih kecil ukurannya. Tidak sempat masuk karena langsung menyeberangi jalan menuju Taman Doa Tuhan Meninu.

Taman ini amat istimewa bagi para penganut Katolik. Kenapa ? Karena taman ini memiliki jalur yang menceritakan kehidupan Yesus Kristus. Setiap berapa meter ada pemberhentian yang memperlihatkan fragmen kehidupan beliau. Pastinya amat mengharukan bagi penganutnya.

Jadi peziarah bisa mengikuti jalur untuk “mengunjungi” Yesus Kristus dalam setiap tahapan hidupnya. Jadi bisa meresapi makna dan juga pengabdian beliau selama hidupnya. Tak lama kemudian, Kami beranjak lagi menuju destinasi berikutnya. Masih di jalan yang sama, Kami berhenti di sebuah taman kota yang keren !

Taman Kota Felix Fernandez Larantuka

Taman ini berada di pinggir laut. Ada platform dari kayu yang dicat warna-warni , dimana Kita bisa menikmati pemandangan laut dan pulau di hadapan taman ini. Cantik sekali. Kontras biru langit, putihnya awan, hijaunya gunung dan biru air laut dengan kapal laut yang lalu lalang.

Pose di Taman Kota pakai Denim Shirt Lois Jeans

Taman ini dinamai Taman Kota Felix Fernandez untuk mengenang Bapak Felix Fernandez yang sempat memimpin Larantuka sebagai Bupati. Tempatnya bagus buat photoshoot, apalagi kalau mataharinya lagi pas, bakal jadi lighting alami yang cantik.

Angin sepoi-sepoi khas pantai meniup rambut berkali-kali dibawah teriknya matahari Larantuka. Tapi kami harus bergegas karena perlu memenuhi persyaratan penerbangan ke Kota Kupang siang itu.

Swan Antigen

Kamipun mampir ke klinik untuk melakukan swab antigen. Selain memang persyaratan, team Ayo Jalan Jalan Indonesia dan API Awards memang taat protokol Kesehatan. Jadi ingat pas pergipun Kami dibekali masker yang banyak, hand sanitizer, cairan kumur-kumur untuk dipakai selama perjalanan.

Alhamdulillah hasil tesnya negative semua, jadi kami bisa melanjutkan perjalanan.

Audiensi Dengan Bupati Flores Timur  

Siang itu sebelum terbang ke Kupang, Tim API Award dan Ayo Jalan Jalan Indonesia mendapat kesempatan berjumpa dengan Bapak Bupati Flores Timur yaitu Bapak Antonius Hubertus Gege Hadjon. Bersama staffnya Kami dijamu makan siang super enak sambil membahas pariwisata Flores Timur. Selain wisata religi yang sudah dibahas di atas Flores timur juga punya banyak hal lain yang menarik untuk dilihat. Flores Timur juga menarik untuk wisata snorkling atau diving. Karena menjadi perlintasan Paus , Ikan Hiu dan Pari. Ada juga panorama Pulau Konga yang cantik. Larantuka juga sebuah Kota Pelabuhan yang cukup ramai. Nuansanya cukup berbeda karena konturnya berbukit-bukit dengan pemandangan

Makan Siang Bersama Pak Bupati

Jadi banyak alasan untuk mengunjungi Flores Timur, terutama Kampung Adat Lewokluok yang masuk nominasi API Awards 2021. Bisa dibaca lagi di

baca juga kunjungan ke Sikka

Terbang Ke Kupang

Selesai makan siang bersama Bapak Bupati, Kami melanjutkan perjalanan ke Kupang menggunakan pesawat ATR dari Bandara Gewayantana.

Bandara Gewayantana

yang menyenangkan adalah penumpang bagian jendela minta tolong tukar duduk. Sayapun dengan senang hati mengabulkannya. Enak kan lihat pemandangan.

sesampainya di Kupang menandai akhirnya XPLOR NTT overland Flores. Seru banget sih. Kami melihat, merasakan dan mengalami banyak hal yang menyenangkan dan seru.

Tapi perjalanan belum usai karena XPLOR NTT Overland Pulau Timor akan segera dimulai.

Kami akan mengunjungi nominator API Awards 2021 lainnya seperti Fatumnasi, Tuamese dan Tais Belu

12 comments

  1. Pengen deh suatu saat balik ke NTT. Tapi entah kapan. Lah sekarang aja rasanya terkurung mulu di rumah sekalipun sudah vaksin dosis 2. NTT tuh terlalu kayak untuk dikunjungi dua atau 3 kali. Mestinya tiap bulan ada jadwal trip ke sana, biar puas 🙂

  2. Aku kalau lihat bawah lautnya NTT, jadi pengen banget belajar diving. Sudah pernah dong ikut kursusnya di Serpong, tapi aku menyadari, aku punya kepanikan sendiri saat di bawah air. Jadi kursus divingnya gak diterusin, snorkeling saja cukup lah 🙂

  3. Aku yg bukan pecinta pantai, tapi baca ini rasanya langsung pengen terbang ke Flores :D.

    Naaah aku juga suka mas, tiap kali liat rumah ibadah, apapun jenisnya, apalagi kalo arsitekturnya menarik. Dan begitu masuk ke dalam, selaluuuuu berasa sejuk dan adem, sepanas apapun di luar. Itulah yang bikin betah kalo masuk ke rumah ibadah manapun.

    Aku penasaran Ama jenis2 kuliner di sana :D. Kalo udah daerah pantai gini, langsung kebayang olahan seafoodnya pasti uenak dan segar 😀

Tak komentar maka tak sayang. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf, tidak menerima komentar dengan active link. Terima kasih sudah berkunjung

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.