Hello TemenAip ! Apa kabar ? Pernah gak sih ngalamin terpesona lagi dengan dengan suatu lokasi ? Nah ini kejadian banget pada Saya yang Terpesona lagi dengan Lampung ? Ga nyangka sebenarnya tahun 2021 bisa datang kembali ke Lampung.Sudah 3 tahun tidak menginjakkan kaki di Pulau Andalas. Terakhir kesana tahun 2017, sewaktu menghadiri Festival Krakatau 2017 dimana Saya dan kawan-kawan menaiki Anak Gunung Krakatau sebelum berubah bentuknya. Keberangkatan kali ini akan mengeksplorasi destinasi wisata di sekitar Lampung, mulai dari budaya, kuliner dan juga wisata laut dan juga menghadiri Pesona Kemilau Festival Krakatau 2021. Lampung amiliarization Trip 2021 kali ini dihadiri para blogger dan travel influencer dari berbagai daerah di Indonesia.

Perjalanan dimulai dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandar Radin Inten II . Penerbangan ke Lampung sebentar saja, dibawah 1 jam. Penerbangan terasa cepat sekali karena Saya tertidur selama perjalanan.

El’s Roastery

Sesampainya di Kota Bandar Lampung langsung ngupi cantik di El’s Coffee. Ini bukan sekedar Kedai kopi biasa, tapi merupakan roastery terbesar di Indonesia dan  memang terkenal mengangkat Kopi Lampung dan aneka kopi Nusantara lainnya.

Yang mengagumkan, pemiliknya tampak serius menghidupkan ekosistem kopi di Lampung. Bangunan El’s Roastery ini juga sungguhlah kekinian. Nyaman menikmati aneka macam sajian kopi dan juga menu makanan disana.

Gedung Lamban Kuning

Setelah ngopi dan makan siang, Kami berkunjung ke Gedung Lamban Kuning, yang berlokasi di JL. Hj. Pangeran suhaimi, Harapan Jaya, Kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung 35131.

Gedung ini merupakan rumah adat milik masyarakat Lampung,. Adalah Bapak  Irjen Pol DR.Hi. Ike Edwin. SIK,.SH.,MH,.MM akrab disapa Dang Gusti lke Edwin yang masih merupakan turunan Sultan Lampung. Beliau mencetuskan ide membuat sebuah rumah budaya yang memamerkan aneka macam kebudayaan Lampung.

Mulai dari aneka peninggalan masa lalu, sampai dengan tempat penampilan aneka tari dan budaya Lampung.

Kami sempat disambut Tari Sigeh Pengunten, Tradisi Penyambutan Tamu Agung ala Lampung yang megah, para penarinya menari dengan energik memakai baju tradisional yang meriah dan indah.

Sebenarnya beliau memiliki Sessat, Rumah Panggung khas Lampung yang terbuat dari kayu di luar kota, tapi merasa perlu membuat Lamban Kuning ini yang menjagi Istana Kesultanan Adat juga menjadi miniatur, pusat budaya Sang Bumi Ruwa Jurai, Kerajaan Sekala Beghak.  

Saya juga baru tahu soal marga Pepadun dan Saibatin, dimana orang Pepadun adalah orang yang tinggal di sekitar gunung, sementara Saibatin tinggal di pesisir. Keduanya hidup aman berdampingan di Lampung.

Di Gedung lamban Kuning ini dilengkapi dokumentasi sejarah dan seringkali menggelar acara adat Lampung agar penggunjungnya dapat dengan mudah mempelajari seluk beluk budaya bumi Ruwa Jurai.

Pesona Kemilau Festival Krakatau 2021

Malamnya Kami menghadiri Pesona Kemilau Festival Krakatau 2021, dimana ini merupakan Festival Krakatau ke 30 yang diadakan secara hybrid, dimana pelaksanaannya dilakukan secara offline dan online. Dengan tema Wisdom of Victory, perayaan malam puncaknya diadakan di Novotel Lampung yang megah dihadiri oleh Ibu Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim atau lebih akrab dipanggil Ibu Nunik dan juga banyak pejabat dari berbagai instansi pemerintah. Ada banyak penampil dari berbagai daerah di Provinsi Lampung, keren-keren sekali penampilannya. Selain tarian ada juga pagelaran busana yang memamerkan koleksi tiga desainer khas Lampung. Desainnya bagus-bagus dan yang pasti mewakili Lampung banget.

Silakan ditonton di

Pesona Pahawang , Bersenang-senang Di Pesawaran

Hari Kedua adalah hari dimana Saya dan teman-teman bisa beraktivitas fisik dengan seru menjelajahi beberapa destinasi wisata Lampung. Dimulai dari perjalanan ke Dermaga Ketapang selama kurang lebih 90 menit,

Salah satu agenda yang paling Saya tunggu adalah bermain air di Kabupaten Pesawaran. Disini ada banyak destinasi wisata yang bisa Kita kunjungi, salah satunya adalah Kepulauan Pahawang yang masih ada dalam Kawasan Teluk.

Kami berangkat dengan dua buah kapal kayu di pagi hari menuju Pulau Pahawang Kecil, dimana pasir putih dengan laut biru menyambut kami disana. Senang sekali bermain disana, lalu melihat hutan mangrove yang sehat dan hijau. Kehadirannya penting bagi lingkungan.

Oiya satu keunggulan main air di sekitar sini adalah airnya yang tenang karena lokasinya yang masih dalam Kawasan teluk, jadi tidak perlu khawatir soal gelombang kan.

Selama perjalanan Kami ditemani Restubumi Adventure yang mengawal dan juga menyediakan permainan paddle boat, banana boat dan donut boat untuk Kita coba.

Saat snorkelling di sekitar Pahawang, senang banget karena karena airnya jernih jadi visibilitas karang-karang disana terlihat jelas. Aneka macam ikan berseliweran menghampiri walau Kami tidak membawa roti. Ikan di lautan jangan dikasi makan roti ya TemenAip, karena bisa merusak perilaku alamiah mereka, plus biasanya makan biota laut lalu dikasi roti kan aneh. Jangan sampai menginjak karang karena kasian bisa mati.

Disana juga kita bisa melihat ikan Nemo bermain di anemone tempat tinggal mereka. Ga terlalu jauh lagi renangnya.

Selesai snorkeling Kami mampir ke Bumi Pahawang Resort yang terletak di sebuah pulau khusus. Cantik sekali resortnya , ada beberapa rumah tradisional dari Jerami yang bis akita tempati. Tapi yang paling asik adalah makan Ikan bakar dengan sambal khas lampung sebagai makan siang kita. Bikin happy banget deh.

Saya pasti bakalan balik lagi kesini karena pengen mengulang serunya snorkeling dan main di pantai sini.

Makan Malam Di Lembah Hijau Heritage

Malamnya Kami makan malam Bersama Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Edarwan, di Gala Dinner Familiarization Trip di Resto Lembah Batu Heritage.

Kami dijamu aneka makanan sedap disini. Pak Edarwan cerita kalau di bidang wisata,Lampung tidak masuk dalam 10 destinasi wisata prioritas dan daerah kategori Bali Baru, tapi itu tidak mengecilkan hati orang-orang Lampung, karena dengan adanya Jalan Tol Trans Sumatera, wisatawan dari Palembang, Jambi, Aceh bisa lebih mudah menjangkau Lampung. Ini belum termasuk dengan wisatawan dari daerah Banten dan Jabodetabek.

Dan nantinya akan ada Bakauheni Harbour City yang menjadi proyek strategis nasional. Kawasan pariwisata terpadu Bakauheni  dibangun di atas lahan dengan luas total 214 hektare. Bakuheuni harbour City akan jadi kawasan pariwisata tepi laut terbesar dan berkelas dunia yang berada di Sumatera.

Selain itu akan ada revitalisasi Menara Siger yang merupakan salah satu ikon Lampung. Masa depan pariwisata Lampung sungguh optimistis. Pandemi yang semakin menurun membuat semangat bepergian muncul lagi. Dan Lampung bisa jadi destinasi wisata ideal yang lengkap semua pilihannya.

Lamban Batik Lampung

Kami berkesempatan mengunjungi Lamban Batik Lampung. Sebuah etalase yang memamerkan aneka macam Batik Lampung. Ternyata tiap Kabupaten Kota di Provinsi Lampung punya corak sendiri.

Lamban Batik ini memang didirikan pemerintah provinsi Lampung untuk membantu para UMKM pengrajin Batik supaya lebih maju, tidak hanya dibantu penjualannya, tapi mereka juga dibantu dalam hal pembinaan oleh para ahlinya.

Batik Lampung amatlah berwarna. Ada aneka macam motif, corak yang dilukis di atas kain aneka warna. Kain-kain indah ini atraktif sekali, pecinta batik pasti suka dan ingin mengoleksinya.

Selain kain, disana juga dijual aneka produk Batik seperti Tas, dompet, sepatu dan banyak lagi.

Kunjungi Lamban Batik Lampung di Jalan Way Pengubuan No.35, Pahoman, Kec. Tlk. Betung Utara, Kota Bandar Lampung.

Madu Suhita

Madu adalah salah satu bahan makanan alami yang banyak khasiatnya bagi tubuh Kita. Hari terakhir , Saya dan kawan-kawan diajak ke Peternakan Madu Alami Suhita. Dari jalan raya , Kami harus menumpang mobil kecil lalu menelusuri perkebunan, sungai yang asri. Sesampainya disana, disambut tarian tradisional anak-anak.

Kami sempat praktek mewarnai Tote bag kain dengan dedaunan dan bunga yang dipukul menggunakan Palu Kayu di atas kain sehingga membentuk corak seperti tumbuhan tersebut. Teknik ini dinamakan dengan Ecoprint.

Madu disini didapatkan dari lebah yang secara alami mencari nectar kembang pepohonan yang sengaja ditanam di sekitar peternakan Lebah. Rasanya jadi macam-macam sesuai dengan tanaman yang diambil nektarnya oleh madu.

Suasana di sini menyenangkan karena memang lanskapnya ditata rapi dan juga membuat adem. Kalau mau kesini silakan kunjungi Suhita di Jl. Batin Mangku Negara Lampung ya.

 Memang benarlah Lampung, the Treasure of Sumatra. Hanya sebagian kecil saja dari provinsi ini yang baru saya jelajahi. Padahal masih banyak destinasi wisata lain yang belum di datangi. Yang pasti Lampung masih memesona dengan segala potensi wisatanya , mulai dari alam, budaya, kuliner sampai wastra semuanya ada.

Jadi Kapan TemenAip mau pada main ke Lampung ?

2 comments

  1. Dalam posting yang lengkap ini baru sebagian kecil saja dari pesona Lampung ya Kang. Makanya destinasi paling dekat dari pulau Jawa ini selalu ngangenin. Semoga semakin banyak festival-festival lainnya yang akan menguak pesona Lampung lainnya

Tak komentar maka tak sayang. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf, tidak menerima komentar dengan active link. Terima kasih sudah berkunjung

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.