Hello TemenAip ! Apa kabar ? Kalau Saya lagi senang karena baru aja mendapatkan pencerahan. Perjalanan ke Papua dan Maluku dua tahun terakhir ini memberikan banyak sekali pelajaran. Bagaimana keseimbangan alam , perlindungan lingkungan bisa dilakukan bersama-sama masyarakat adat bisa. Bagaimana Beradat Jaga Hutan , Beradat Jaga Laut dan Defending Paradise bisa dilaksanakan dengan hati yang tulus dan tujuan yang baik. Dan Rasa Timur begitu terasa ketika menghadiri EcoNusa Outlook 2022 yang diadakan di Hotel Sari Pan Pacific pada tanggal 10 Februari kemarin.
Protokol Kesehatan
Sebelum memasuki wilayah acara, para pengisi acara, tamu undangan, panitia dan seluruh peserta melakukan swab antigen dulu di tempat yang disediakan. Hanya yang memiliki hasil negative Covid yang dipersilahkan masuk. Tempat duduk pun dibuat sedemikian rupa supaya bisa menjaga jarak. Kami tidak diperkenankan membuka masker selama acara. Hal ini tentunya membuat perasaan lebih tenang mengikuti acaranya. Dan sebagian peserta lainnya bisa mengikuti acara ini via Zoom, jadi mengurangi kerumunan.
Pembicara Yang Inspiratif
Yang Saya sukai setiap mengikuti acara Outlook EcoNusa adalah selalu menghadirkan pengisi acara yang benar-benar bisa berbagi cerita yang dialami mereka secara langsung. Mereka yang bercerita dengan penuh Hasrat dan juga berpengalaman di bidangnya. Kisah mereka ini tentunya bisa menginspirasi Kami yang hadir , karena Kami bisa merasakan langsung Rasa Dari Timur.
Hari itu ada beberapa pembicara yaitu Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas RI Amalia Widyasanti, Bupati Sorong Johny Kamuru, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Kemendikbud-Ristek RI Sjamsul Hadi, CEO EcoNusa Bustar Maitar, Pdt. Batseba Reyna Tuasela, dan Yulince Zongganau sebagai pendamping masyarakat membagikan kisah inspiratif mereka di Tanah Papua
Acara diawali dengan paparan Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas RI Amalia Widyasanti, dimana beliau memberikan insight hasil penelitian, apa saja yang sudah dilakukan di Indoneisa Timur, sehingga bisa memeberikan gambaran untuk mengambil kebijakan yang tepat bagi para pengambil kebijakan, pelaku dan juga orang-orang yang akan terdampak nantinya. Ternyata pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 didorong oleh Indonesia Bagian Timur lho ! Dan wilayah Maluku dan Papua masih dihadapkan berbagai tantangan pembangunan seperti Kinerja Indeks Pembangunan Manusia yang belum mencapai level tinggi, Presentase penduduk miskin masih tinggi, 27,3 % di Papua. Lalu ada ketimpangan Pendapatan di Maluku dan Papua, belum dampak pandemi. Kelebihan dan kekurangan harus dikenali untuk mendapatkan formula terbaik menghadapi tahun berikutnya.
Bupati Sorong Johny Kamuru , Saksi & Harapan Masa Depan Sorong
Saat diberikan kesempatan berbicara Saya langsung tersentuh mendengarkan pengalaman Bapak Johny yang patah hati menjadi saksi langsung Kayu-kayu besi kebanggaan daerahnya di masa lalu menghilang secara pasti seiring dengan berjalannya waktu. Sedih juga mendengarkannya. Tapi iu kenyataan yang ada. Dan perubahan fungsi hutan menjadi lahan lain adalah salah satu ancaman masa depan. Prosesnya pun rumit yang memiliki banyak kepentingan.
Beliau juga peduli terhadap Masyarakat adat yang bergantung pada hutan. Kalau mereka tidak punya uang untuk beli ikan pasar, mereka tinggal masuk ke hutan sebentar untuk jerat babi, cari lau-lau, sudah kembali. Tapi kalau hutan tidak ada, selamanya (masyarakat kehilangan sumber penghidupan).
Bupati Sorong Johny Kamuru termasuk sosok harapan bagi masa depan Sorong , dengan kepeduliannya terhadap masyarakat adat, semoga bisa menjaidi api pemicu semangat keberlanjutan disana.
Pdt. Batseba Reyna Tuasela
Kehadiran seorang perempuan bersemangat ini membuat suasana makin menarik . Peran gereja dan para pendeta di Kawasan Timur Indonesia sangat penting karena pengaruh mereka yang disegani para penduduk disana. Pendeta Batseba Reyna dari Gereja Protestan di Papua bercerita bahwa ini kali pertama beliau datang ke Jakarta. Beliau bercerita Bersama Gereja melakukan banyak hal untuk meningkatkan potensi ekonomi daerah. Karena apabila kemandirian ekonomi mereka tercapai, otomatis kehidupan akan lebih baik. Salah satu upaya yang dilakukannya, dan juga didukung EcoNusa adalah usaha pelatihan dan pendampingan pembuatan Abon Ikan Gastor, Kakap, Mujair oleh Umatnya di Kampung Waan Pachas dan Tanas
Pendeta Batseba juga berpendapat bahwa Masyarakat lokal memiliki pola pikir yang baik, bila dilengkapi dengan sumber daya yg baik, potensi alam pun bisa mereka kembangkan dengan baik.
Yulince Zongganau
Rasa Timur semakin berasa dengan kehadiran perempuan muda yang energik, Yulince. Dia adalah mahasiswa teladan yang mendapatkan beasiswa di Jawa. Setelah lulus mendapatkan peluang kerja yang bagus , tapi memilih untuk mengabdikan dirinya di Papua, kampung halamannya. Dimulai dengan pendampingan pertanian di wilayah kampungnya sendiri, akhirnya Yuli berkesempatan menndampingi para petani pala di wilayah Kaimana.
Di empat kampung, Yuli bekerja membantu masyarakat bagaimana cara mengelola pala. Jadi di sana kita mendorong dengan melihat potensi mereka, salah satunya pala menjadi sumber penghasilan utama di kampung itu.
Kehadiran Yuliance menjadi sebuah bukti betapa briliannya anak-anak Papua, seorang yang percaya diri, berrsemangat dan amatlah otentik ! Begitu banyak perjuangannya dari awal pendidikannya, tapi dengan semangat dan kecintaan pada daerah dan orang-orangnya, membuatnya menjadi sosok tulus pengubah keadaan dan masa depan wilayah Timur terutama Papua.
Bustar Maitar, CEO Yayasan EcoNusa
Kehadiran Pace Bustar dalam acara ini menjadi pengingat soal bahaya perubahan iklim yang ada di depan mata. Bagaimana perubahan iklim bisa berdampak buruk bagi negara Kita dan dunia. Dan Wilayah Timur sebagai wilayah terakhir yang harus diperjuangkan lingkungan dan masyarakat adatnya dari berbagai ancaman nyata yang mengintai.
Dan saya mengutip paparan beliau yang menginspirasi bahwa Nilai-nilai adat diwariskan kepada kita untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDA) secara berkelanjutan. Rasa yang sama ingin kami bangun dengan seluruh masyarakat Indonesia dan dunia. Dalam Outlook 2022 hari ini, kami ingin membangun Rasa untuk saling membantu menjaga hutan, laut dan Timur Indonesia yang merupakan benteng terakhir iklim kita yang menjadi penopang kehidupan esok dan masa datang.
Acara juga dimeriahkan dengan penampilan penuh rasa dari Penyanyi keturunan Papua Jacqualine dan juga tarian Papua yang enerjik dibawakan oleh Noken Lab.
Jujur Saya terinspirasi dengan para pembicara EcoNusa Outlook 2022 Rasa Timur. Selain mengingatkan kita tentang banyaknya harapan bagi lingkungan, masyarakat adat di wilayah Timur , juga banyaknya tantangan dan persoalan yang bisa diselesaikan dengan Kerjasama banyak pihak.
Tidaklah mudah, tapi bukan tidak mungkin karena ini adalah usaha Bersama demi kebaikan Kita Semua.