Hello TemenAip! Assalamu’alaikum! Apa kabar ? Saya baru aja berkunjung ke Desa Tani , sebuah kunjungan yang menarik karena dalam perjalanan ini selain membuka wawasan, banyak belajar hal baru, terinspirasi juga dengan hasil wakaf  Dompet Dhuafa yang ternyata bisa membantu para petani untuk bisa lebih berdaya secara ekonomi. Wakaf adalah solusi bagi para petani yang ingin meningkatkan martabatnya sendiri.

Program Desa Tani Dompet Dhuafa mampu meningkatkan ekonomi para petani penerima manfaat yang ada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Dengan moto “Berdaya Di Atas Lahan Sendiri”, Desa Tani mengajak para petani dhuafa bangkit dari kondisi para petani yang biasanya menjadi buruh kerja di lahan milik orang lain hingga bisa mengelola lahan milik sendiri dengan tetap memberikan dampak sosial yang baik kepada lingkungan sekitar.

Desa Tani Dompet Dhuafa Membuat Petani Lebih Berdaya

Beberapa permasalahan di kehidupan para petani di area Cibodas Maribaya Lembang adalah kurangnya peminat menjadi petani. Karena menjadi petani dinilai rendah, miskin, jorok. Para pemuda banyak yang memilih bekerja di pabrik sehingga banyak lahan pertanian dijual dan beralih fungsi.

Banyak orang akhirnya menjadi buruh tani karena tidak memiliki lahan, bahkan sampai merambah hutan. Sewa lahan yang mahal dan juga modal pertanian yang tidak terjangkau membuat mereka terjebak dalam situasi tidak bisa bertumbuh dan berkembang.

Permasalahan lainnya adalah soal harga standar harga. Petani jadi objek tengkulak. Petani yang berjuang memproduksi aneka komoditi dengan semua tantangan yg ada. Seringnya tidak mendapatkan untung yang sepadan dengan usahanya, malah bahkan tidak balik modalnya.

Aneka permasalahan ini diidentifikasi dan dicarikan solusinya oleh para inisiator Program Desa Tani Ustadz Jajang, Dadan Kartiwa dan Ade Rukmana yang prihatin dengan kondisi daerah mereka sendiri.

Ustadz Jajang & Mang Dadan

Mereka mengajukan proposal kepada Dompet Dhuafa yang direspons dengan baik. Dengan pendanaan wakaf produktif, program Desa Tani bisa dilaksanakan. Tidak hanya pendanaan tapi setiap langkah Desa Tani terus dipantau perkembangannya. Dilakukan juga kolaborasi dengan banyak lembaga untuk bekerjasama menyukseskan program ini.

Desa Tani bgerak di bidang pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian hortikultura dengan jumlah penerima manfaat per September 2022 sebanyak 52 Penerima Manfaat. Tujuannya adalah

1. Meningkatkan kualitas hasil panen hortikultura di desa binaan

2. Meningkatkan produksi pertanian masyarakat

3. Meningkatkan pendapatan mitra petani penerima manfaat

4. Membangun manajemen pertanian hortikultura terpadu di masyarakat

Akhirnya bersama-sama mendirikan badan hukum berupa Koperasi Produsen Petani Agronative Pratama Indonesia.

Dengan melihat permasalah petani selama ini lalu dicarikan solusinya bersama-sama.
Apabila para petani mengalami Gagal bayar akan didibantu penjualannya seperti prouksi dijual ke horeka, ke startup online yang menjual sayuran dll


Apabila Gagal panen dicarikan solusi cara bertaninya, seperti pembangunan greenhouse untuk rekayasa cuaca yang kurang bersahabat dengan para petani. Semua dicarikan solusinya.

Pengalaman Memanen Komoditi Desa Tani

Salah satu highlight dalam kunjungan kali ini adalah Kami mendatangi salah satu lokasi perkebunan Desa Tani. Untuk memenuhi kebutuhannya Desa Tani menyewa lahan PTPN seluas 10 hektar dimana disana diolah untuk penanaman beberapa tanaman unggulan yang diproduksi Desa Tani yaitu Buncis Baby Kenya, Buncis Super Logaya, Kale Keriting, Lettuce Romaine, Pakcoy dll.

Dengan biaya sewa Rp. 15.000.000/tahun untuk lahan seluas itu pastinya bisa memberikan keuntungan lebih banyak dari biasanya.

Menyusuri area yang luas diantara perbukitan hijau, terhampar jajaran aneka tanaman sayur yang rapi dan tersusun sesuai dengan jenisnya.

Udara disini sejuk sekali. Sejauh mata memandang hijau menyegarkan, beruntung Saya bisa berada disini menikmati pemandangan alam dan menjadi saksi keberhasilan para petani disini dalam usahanya memperbaiki hidup mereka.

Siklus Menanam

Dengan pengalaman dan juga SOP yang sudah disusun sedemikian rupa , para petani disini mengikuti Siklus menanam. Dalam waktu 5 bulan mereka akan menanam tumbuhan yang sudah ditetapkan. Jadi tidak bisa sembarang menanam sesuka hati. Karena jenis tanamannya sudah direncanakan untuk diproduksi sesuai dengan kebutuhan pasar yang sudah siap untuk menerima hasilnya.

Buncis Baby Kenya dan Buncis Super Logawa

Pertama-tama mereka akan menanam sayuran dedaunan yang cepat sekali panennya , lalu dilanjutkan dengan tanaman kacang-kacangan seperti buncis baby Kenya dan buncis Super Logawa. Dan dilanjutkan dengan penanaman sayuran kubis-kubisan seperti brokoli, kol dll.



Siklus tanaman daun seperti bayam, kangkung, lettuce romaine dsb adalah selama 30 hari penanaman sampai panen 
Lalu berlanjut dengan tanaman Kacang-kacangan seperti Buncis Baby Kenya  Buncis Super Logawa selama 45 hari.

Semuanya sudah diperhitungkan sedemikian rupa supaya perencanaan berjalan lancar mulai dari pemilihan tanaman, penanaman, pemupukan sampai dengan panen dan pemasaran.

Sebagai gambaran tanaman Baby Kenya dari 1kg benih menghasilkan panen seberat 1 ton

Desa Tani Dompet Dhuafa


Menurut Ustadz Jajang sebenarnya prosesnya terus berkelanjutan dan tidak pernah stop sama sekali. Jadi seperti estafet penanaman terus berlangsung sesuai siklus penanaman.

Menyenangkan sekali bisa ikut aktivitas memanen. Takjub dengan kualitas sayuran yang kami panen.

Panen dan Packing


Ketika ikut panen, Kami diberitahu cara panen yang baik dan benar karena akan berpengaruh dengn hasil panen dan keberlanjutan tanaman. Setelah dipanen hasilnya akan disortir sesuai Grade. Grade A yang terbaik akan dikemas untuk diekspor sesuai pesanan. Sementara grade dibawahnya akan didistribusikan pada industri horeka atau ke pasar.

Kontrak Harga


Salah satu kelebihan dari Program Desa Tani adalah adanya kontrak harga antara Koperasi Desa Tani dan pihak pembeli. Jadi harganya sudah pasti. Beda sekali dengan sistem harga tengkulak yang pastinya sangat tidak pasti dan banyak merugikan petani. Margin penghasilan petani jadi lebih besar otomatis keuntungan bisa lebih banyak dan pastinya memperbaiki kualitas hidup dan juga kesejahteraan petani penerima manfaat

Green House Desa Tani

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, para petani penerima manfaat dibangunkan Green House, dimana tanaman bisa tumbuh secara maksimal sistem perawatan smart farming, dimana pertumbuhan tanaman bisa dibuat semakin bagus karena bisa terhindar dari faktor cuaca, hama yang tidak bersahabat sehingga panen menjadi semakin sukses dan produksi sesuai dengan permintaan pasar.

Penerima Manfaat Single Parent

Satu hal yang menyentuh hati adalah program manfaat untuk para ibu single parent. Jadi dibuat sebuah program khusus bagi para Ibu yang sudah tidak memiliki suami, dan ingin berbuat sesuatu untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Ibu Anih & Greenhouse nya

Kami berjumpa dengan Ibu Anih, beliau sudah berumur 66 tahun, sebelumnya menjadi seorang buruh Tani harian dengan penghasilan Rp. 25 ribu per hari. Itupun belum pasti tergantung pekerjaan yang tersedia. Dalam kesehariannya beliau sering menderita sakit karena pekerjaan yang berat untuk perempuan seumurnya. Tapi karena kebutuhan, semua harus dijalankan.

Horenzo Ibu Anih

Sampai akhirnya Ibu Anih mendapatkan manfaat program untuk Single Parent Desa Tani. Dimana lahan beliau seluas 200 meter persegi dibangunkan sebuah green house dimana ditanam bayam Jepang atau populer disebut Horenzo. Tugas beliau adalah menanam bibit yang sudah disediakan, menyirami setiap hari. Untuk bibit, pupuk sampai pengerjaan panen dan penjualan sudah disediakan oleh Desa Tani.

Setiap bulannya beliau bisa panen Horenzo dan mendapatkan hasil bersih Rp. 700.000. Untuk modal, tabungan semua sudah diatur sedemikian rupa supaya Ibu Anih tidak perlu repot dan banyak pikiran. Pekerjaan yang lebih ringan dengan durasi waktu yang lebih sedikit membuat kualitas hidup beliau lebih baik. Lebih bahagia karena bisa punya penghasilan tetap setiap bulannya. Bahkan dari tabungan yang disisihkan setiap bulannya bisa membantu para Ibu lain dengan situasi serupa untuk diberikan bantuan green house lagi seperti milik Ibu Anih.

Semesta Berwakaf

Saat berbincang dengan Bapak Bobby P Manullang General Manager Fundraising Wakaf Dompet Dhuafa dapat banyak insight baru. Wakaf itu tidak perlu mahal. Memang biasanya sepengetahuan Kita wakaf itu menyerahkan aset tanah untuk keperluan umum.

Tapi ternyata wakaf itu bisa mudah dan yang pasti bisa mendatangkan banyak manfaat bagi yang membutuhkan dan harus berkelanjutan supaya manfaatnya berkelanjutan.

Kemampuan Nazir seperti Dompet Dhuafa bisa sampai level nasional untuk mengumpul wakaf secara kolektif. Wakaf itu semesta karena siapapun bisa ikutan Berwakaf. Walaupun jumlahnya kecil karena bersama-sama maka wakafnya bisa besar nilainya. Apalagi jika istiqomah secara terus menerus bisa bernilai sangat besar. Jangan anggap remeh recehan.

Semua orang bisa merasakan wakaf, Instrumen Islam paling universal karena semua bisa merasakan manfaatnya termasuk buat nonton muslim, dilihat dari urgensinya.

Hari ini wakaf difokuskan bagaimana aset wakaf dijadikan sumber pendapatan masyarakat , jadi Wakaf Produktif . Tidak hanya fokus pada rumah ibadah, pesantren, dan maqom.

Dengan program seperti ini wakaf bisa jadi energi yang diperlukan untuk membantu peradaban masyarakat untuk masa mendatang. Karena manfaatnya menjadi tenaga yang mengubah garis hidup banyak penerima manfaatnya. Karena sifatnya yang berkelanjutan dan membantu banyak orang.

Itulah kenapa Program Desa Tani Dompet adalah  program ideal Dompet Dhuafa yang manfaatnya dirasakan para petani yang terperangkap di lingkaran setan ekonomi dimana mereka tidak berdaya.

Dengan manfaatnya, para petani bisa memiliki kekuatan ekonomi, ilmu dan juga mampu menentukan jalan hidupnya. Menjadi orang-orang yang berdaya bagi kehidupannya sendiri.

Contoh program Wakaf Green House ini akan diduplikasi di beberapa aset wakaf produktif, yang dikelola Dompet Dhuafa. Salah satunya di Lido (Jawa Barat) & Jawa Timur

Saya berdoa semoga semakin banyak yang melakukan Wakaf Produktif supaya disalurkan kepada banyak orang yang membutuhkannya. Supaya bisa berusaha dengan pendamping dan support yang baik seperti Desa Tani ini. Supaya berdaya dan punya kekuatan untuk hidup lebih baik.

Berilah mereka ilmu memancing, bukan hanya memberi ikan atau alat pancing saja. Karena dengan ilmu, mereka bisa melakukan yang terbaik untuk masa depan mereka sendiri.

18 comments

  1. wah senang banget lihatnya, ijo-ijo. dan pastinya dapat pengalaman seru tentang dunia pertanian saat berkunjung ke sana kak Aif. Dan bisa melihat lebih nyata apa saja yang dilakukan mereka untuk mengembangkan pertanian. Pengen ikutan jadinya. Semoga Dompet Dhuafa semakin banyak programnya yang dapat membantu masyarakat Indonesia lebih baik dalam kehidupannya

  2. Di Bandung juga ada kak Aiep, kebun nanas, di daerah Subang.
    MashaAllah.. dengan pemberdayaan yang benar dari Dompet Dhuafa, harapannya perekonomian para petani semakin mandiri ya.. Dan pemanfaatan dari hasilnya sendiri bisa banyak hal selain hanya dijual sayurannya.
    Salut dengan para petani.
    Di era digital begini, teknologi canggih, informasi cepat, dan semoga berimbas kebaikan juga untuk para petani dalam mengembangkan riset dan idenya.

  3. Seru banget lihat yang ijo-ijo gini, sekalian panen pula. Dan program dompet dhuafa ini keren juga ya, menguntungkan petani dengan harga sayuran yang bukan harga tengkulak, jadi dengan adanya program ini, petani bisa sejahtera,

  4. Wah seru banget ini main ke perkebunan begini. Di Lembang ya? Udah lama deh gak main-main ke kebun sayur begini. Keren ya DD, dananya bisa disebarkan ke berbagai pelosok. Gak cuma untuk sedekah langsung atau korban bencana, tetapi juga untuk usaha para petani begini. Semoga semakin banyak donatur DD.

  5. Baca ini, aku jadi makin ga nyesel rutin membayar zakat dan sesekali wakaf ke dompet dhuafa . Cuma lembaga ini yg aku msh percaya utk urusan zakat, infaq, wakaf mas. Dan Krn aku liat juga masih netral. Soalnya kuatir juga kalo lembaga seperti ini malah disusupi orang ga amanah dan menyalurkan dananya buat hal ga benar.
    Seneng liat desa tani ini bisa memproduksi sayuran segar dan menjual dengan harga bagus. Jadi petani bukan pekerjaan mudah sih. Apalagi rintangannya juga banyak, yg bikin generasi muda jadi ga tertarik ke bidang itu Yaa. Padahal dengan tanah Indonesia yg subur, seharusnya malah bisa membuat para petani kita maju dan sukses. Semoga dengan program ini, bisa lebih menarik minta para petani muda juga.

  6. Masya Allah luar biasa, keren bgt ini programnya. Saya suka bgt liat sawah & ladang yg subur menghijau. Semoga Indonesia bisa berswasembada pangan lagi kyk dulu aamiin

  7. setelah baca tulisan ini saya jadi dapet insight baru kalo ternyata waqaf itu ga hanya menyerahkan aset tanah untuk keperluan umum. tapi bisa juga berwaqaf ke green house sebagai sumber pendapatan masyarakat. btw saya salfok sama tanaman yang dipegang kak Aip, itu sayur lettuce romaine bukan ya kak?

  8. MasyaAllah semoga banyak lagi desa tani, desa tani seperti ini. Karena bisa dikatakan lahan kita itu terbatas ya, jadi perlu dukungan seperti dari programnya DD ini. Yuuk, semangat berkolaborasi.

  9. Keren sekali program desa tani ini, sebagai anak petani saya merasakan kekecewaan ketika hasil pertanian mendapat harga yang murah di tengkulak. Kadang petani harus menelan kecewa karena permainan harga. Semoga program ini benar-benar memberikan manfaaat bagi yang membutuhkan yaa.

  10. Salut banget dengan Program Desa Tani yang telah berhasil mengatasi masalah-masalah pertanian di desanya. Semangat dan terus berjuang agar tanah wakaf yang sudah berkembang ini tetap dilanjutkan.

    1. Menarik sekali baca artikelnya, Mas Aip. Terutama konsep penerapan green house buat petani berumur seperti Bu Anih, pasti kebantu banget. Tetap berpenghasilan tanpa terlalu memaksa tenaga untuk bekerja. Ikut senang bacanya

Tinggalkan Balasan ke Bethania FebyolettaBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.