Hello TemenAip ! Apa Kabar ? Kali ini mau bahas soal Oleh-oleh alias buah tangan atau hand’s fruit. Halah. Hahaha. Tapi ini penting lho di dunia pariwisata. Oleh-oleh signifikan posisinya dalam ekonomi kreatif juga identitas sebuah daerah.





Perlukah Membeli Oleh-Oleh ?

Aneka jajanan oleh oleh di Bukittinggi





Pertama Kita tanya dulu, penting ga beli oleh-oleh ? Perlu nggak ?

Kembali ke pribadi masing-masing , kalau soal penting itu bagian dari prioritas pribadi kan. Apakah memang Kita tipe traveler yang suka beli oleh-oleh aneka macam, suka Shopping atau sebaliknya.



Kalau buat Saya pribadi, cukup penting beli oleh-oleh buat keluarga di rumah. Saya meluangkan waktu dan biaya untuk membeli oleh-oleh. Terutama buat Orang Tua sih,supaya mereka bisa sedikit mencicipi pengalaman traveling Saya. Entah bawa makanan atau suvenir yang sekiranya bakal cocok dengan selera mereka.



Kalau ada rezeki berlebih juga suka beli untuk saudara dan teman, tapi memang tidak seniat buat orang tua sih.



Sekarang pertanyaan berikutnya. Perlu gak beli oleh-oleh. Buat Saya perlu. Selain membahagiakan ortu juga buat membahagiakan diri sendiri dengan barang yang Kita beli. Bisa buat kenangan atau buat dimakan di rumah. Dan juga membantu perekonomian daerah, sekaligus mempromosikan hasil karya daerah tersebut.



Ada juga traveler yang merasa tidak perlu dan penting untuk membeli oleh-oleh. Kembali ke preferensi tiap orang yang berbeda toh. Bukan masalah.




Tips Membeli Oleh-Oleh

Riset Itu Penting





Sebelum membeli oleh-oleh ada beberapa hal yang Saya persiapkan.

Pertama biasanya Saya akan Googling dan tanya-tanya soal makanan atau suvenir khas daerah yang akan Saya datangi. Saya cari info dulu makanan itu apakah sesuai dengan selera Saya atau orang di rumah. Kira-kira bahannya aman dan halal?



Saya juga akan research soal harga normal atau pasaran dari suvenir di daerah tersebut. Nah kadang informasi di internet suka kurang lengkap, lanjutkan investigasi dengan bertanya pada warlok, jangan lupa bandingkan dengan toko sebelah. Minimal Kita ada bayangan soal bujet yang akan dikeluarkan pas belanja.



Saya juga mengutamakan membeli barang yang khas daerah tersebut. Misalnya Kain khas daerah seperti tenun ikat, songket, Buah dan olahannya yang khas banget Banda misalnya, atau sesimpel Kaos dengan tulisan daerah tersebut . Biar ada kenangannya. Kalau barang yang sifatnya umum dan bisa dibeli di tempat lain, biasanya akan Saya skip.



Riset juga area tempat belanja, sekiranya berapa lama waktu yang cukup buat belanja disana. Ga enak kan kalau terburu-buru. Tapi harus pandai jua mengelola waktu selama belanja jangan sampai lupa waktu apalagi sampai lupa daratan.



Buat itinerary, kemana, naik apa, berapa lama, belanja apa aja, sama siapa.

Pusat belanja suvenir di Borobudur




Apakah Sesuai Dengan Selera ?



Karena Saya tahu persis selera orang di rumah gimana. Contohnya mereka kurang suka sama bakpia. Entah berapa macam bakpia aneka rasa dan merek. Biasanya ga akan habis karena bukan seleranya. Jadi kalau ke Jogja , biasanya Saya gak akan beli oleh-oleh Bakpia karena sudah dipastikan kurang laku.



Begitu pula dengan suvenir patung berbentuk orang, biasanya ga akan diterima di rumah Saya. Beda kalau lukisan pemandangan atau ukiran bunga misalnya. Jadi ketahui dulu selera yang akan dikasih oleh-oleh.



Jangan memaksakan diri ngincer barang yang udah pasti tidak akan disukai karena nanti akan mubazir dan menjadi pemborosan bujet.

Aneka macam Noken khas Papua

Persiapkan Bagasi



Nah ini ngeri-ngeri sedap kalau soal perkara bagasi. Ingat kapasitas bagasi yang Kita punya, entah itu naik pesawat, kereta, atau kalau bawa kendaraan sendiri. Jangan sampai belanja melebihi kapasitas ya. Aduhai sekali kalau nambah biaya bagasi tuh. Apalagi pas check in bayarnya. Auto mahal. Beli online lebih murah, tapi tetap aja kesal kalau harus mengeluarkan biaya ekstra untuk bagasi. Jadi kalau belanja mesti paham dan bisa mengatur dimensi belanjaan Kita ya.




Buat List Belanjaan



Nah setelah riset alias research, perlu banget Kita buat daftar belanjaan. Supaya kita tidak lupa dan bingung pas belanja nanti. Misalnya pas main ke Danau Toba, udah ngincer Ulos, Gantungan Kunci, lukisan.



Tapi gimana nanti pas belanja nemu barang yang lucu, cuti,keren,aku banget , must buy item. Ya bukan masalah , beli aja, karena kadang situasi di lapangan berbeda dengan hasil riset kan.



Ingat pas di New Delhi , mendadak panic buying pas nemu toko oleh-oleh murah , meriah dan ternyata tempat grosiran. Skenario bisa saja berubah sesuai kondisi lapangan, tapi jangan sampai bablas, keluar jalur melebih budget.

Aneka cemilan di New Delhi





Tips Pas Belanja





Sebelum belanja, berdoa dulu ya. Biar ga kemasukan setan belanja yang bisa bikin banyak khilafnya. Baca juga peta daerah tempat Kita belanja nanti, sesuaikan dengan itinerary yang sudah dibuat sebelumnya.



Kalau Saya sebelum belanja biasanya makan dulu. Belanja dengan perut kosong biasanya hasilnya membabi buta. Karena otak kita akan bingung saat perut kosong, jiwa jiwa konsumtif akan muncul. Apa aja pengen dibeli termasuk barang yang ga perlu dan ga ada di list. Tapi kalau perut kenyang, kita bisa lebih tenang dan fokus belanjanya. Gak grasa grusu, ilang fokus.



Perhatikan situasi tempat belanja , apakah pasar, supermarket. Lihat-lihat dulu cara orang belanja di sana. Apakah bisa ditawar ? Harga pas ?



Soalnya kalau masih bisa ditawar , boleh banget dilakukan tawar menawar. Rata-rata Orang Indonesia pada jago nawar ya. Kalau bingung bahasanya beda pakai kalkulator. Atau mau ekstra usaha pakai Google Translator. Jangan terlalu serius nawarnya, jangan lupa senyum. Dan jangan patah semangat berusaha.



Kalau tokonya fixed price, cari barang-barang yang diskon atau ada penawarannya. Maksimalkan semua promo yang ada termasuk kupon dan juga promo CC. Kalau ada.



Bandingkan harga antara satu toko dengan toko lain. Pas di Bukittinggi nemu kios di Pasar Atas yang komplit banget. Mana Uninya baik suka ngasi bonus dan diskon, tandain kalau ada yang kayak gini biar bisa langganan.



Selama belanja jangan lupa waspada ya, karena kejahatan ada dimana aja. Pastikan tas berisi uang di tempat yang aman, begitu pula HP , paspor, KTP, dll. Teringat Tante tasnya disilet di salah satu pasar di Yogyakarta. Ga berasa lho, siletnya rapi, sementara uangnya raib. Segera melapor ke pihak yang berwajib kalau terjadi apa-apa.

Menawar Noken Sama Mama di Papua





Contingency Plan





Apa pula ini? Nah ini rencana tambahan ketika ada kejadian tak terduga dan luar biasa sehingga Kita harus belanja lebih daripada yang direncanakan. Misalnya ada diskon gila-gilaan dimana ada barang yang ga bisa ga dibeli. Kalau terlewat bisa kepikiran terus sampai beberapa bulan sampai kebawa mimpi, atau sampai bikin demam. Kalau masuk akal belilah. Tapi ingat, dengan syarat, masih terjangkau harganya dan gak ribet bawanya.



Pernah nemu pajangan idaman di area Borobudur , tapi karena dimensinya kebesaran dan pulangnya naik kereta api, ya usahlah ikhlas in aja. Ongkir pun mahal banget.



Tapi, kalau sekiranya masih bisa masuk bagasi, kenapa tidak. Kalau perlu kopernya beranak, beli lagi, pergi satu pas pulang jadi dua. Ingat ya, berat bagasi mesti sesuai ketentuan dalam tiket.



Jadi gimana TemenAip mau belanja oleh-oleh apa kalau Traveling nanti ? Apapun itu dikerjainnya mesti bikin Happy ya. Kalau sampai pusing, tinggalkan.

27 comments

  1. Saya type yang males bebelian saat traveling. Mikirin bawanya. Type yang suka melenggang tanpa beban. Etapi, ya tetep beli tidak banyak. Secukupnya aja.

  2. oleh-oleh sangat penting, biassanya saya membeli oleh-oleh camilan setempat yang rekomended. meski kadang over budget (emak-emak suka kalap jajan)

  3. Oleh-oleh udah pasti ditunggu orang rumah. Tipsnya sangat membantu mas, apalagi kalau bagasi terbatas memang harus dipikirkan cara membawanya

  4. Wah untung baca ini
    Baru juga mau beli ini itu tapi ternyata kudu riset dulu apa benar semuanya dari kota uang dimaksud

  5. Iya ih Mas Arief, kalau lagi main oleh-oleh fokus di keluarga. Orang lain yang pada nitip-nitip ngebebanin gitu biasanya aku skip. Hihihi. Anyway, Thank you, tipsnya, Mas.

  6. Urusan oleh-oleh ini yang sering over budget karena lapar mata, semua nak dibeli terutama makanan dan barang-barang murah pastinya

  7. wkwkw setuju tips nya sebelum belanja oleh2 berdoa dulu soalnyagodaannya banyak , bikin dompet kososng hihihi ..kayaknya kalau traveling ga bawa ole2 kurang afdol

  8. Kalau aku tipe yang biasanya memilih beli oleh-oleh yang ringkes. Ringkes tu apa ya, ya oleh-oleh yang gak makan tempat. Tapi emang semuanya itu tergantung budget kok ya. Aku setuju sih oleh-oleh itu penting ga penting, karena kadang ada suatu barang atau makanan yang hanya bisa dibeli di tempat itu. Jadi sayang juga kalau gak beli.

  9. Kalau saya dulu sering kalap gitu pas waktunya beli oleh-oleh. Ketika sampai di rumah baru sadar kalau banyak oleh-oleh yang sebenarnya tidak penting untuk dibeli. Maka dari itu memang belanjalah sesuai kebutuhan

  10. Dulu, saya kurang suka belanja oleh-oleh. Tapi, sekarang mulai ada belanjanya juga. Biasanya kuliner khas dari tempat yang didatangi. Kalau ke tempat yang baru dikunjungi, biasanya juga saya suka cari banyak rekomendasi dulu. Meminimalisir terjadi kekecewaan. Kalau udah nanya-nanya kan setidaknya ada sedikit gambaran

  11. sepertinya kebiasaan yaa beli oleh-oleh tiap traveling, biasanya untuk keluarga yang ditinggal di rumah atau teman kantor.
    aku sendiri jaraaang, hahah. Lebih suka beli makanan asalkan mudah bawanya. Jangan sampai kerepotan sendiri demi oleh-oleh.

  12. Terima kasih tipsnya kak. Saya pernah dapat kenangan kurang baik soal oleh-oleh. Pas saudara tahu saya mau liburan, dia bilangnya nitip ini itu, uangnya minta ditalangin dulu, tapi pas pulang dia bilang terima kasih saja, uangnya tidak diganti huhuhu.

  13. Wahh Bang Aip perhatian banget ya sampai mikir kira2 oleh2 apa yang cocok untuk seseorang.

    Paling aman emang makanan ya tapi emnag kudu dipikir apakah orang rumah suka. Atau punya pantangan atau gak terhadap makanan tersebut.

    Kalo daku oleh2 paling ya gantungan kunci atau kaos. Beli makanan yg awet aja biar ga takut basi di jalan.

  14. Paling penting memang berdoa dulu biar nggak kerasukan setan xixi. Kalau saya juga sama seperlunya saja, yang penting orang di rumah bisa nyicipin. Dan saya prefer oleh-oleh yang bisa dimakan. Rata-rata kalau beli barang kayak souvenir gitu, banyak yang berakhir mubazir. Kecuali kaos yang bisa dipakai.

  15. Tipsnya bermanfaat nih, terkadang saya suka asal aja untuk beli oleh-oleh saat berpergian. Ya yang penting bawa oleh-oleh gitu, padahal kalau jenisnya makanan asing juga kadang malah pada nggak suka, hahaha…

    Tapi tips ini jadi pelajaran buatku, makasih ya

  16. Aku selalu beli. Pernah tuh niatnya Krn backpacker, ga mau banyak belanja dan ga mau beli oleh2. Tapi tetep aja mas, pas sampe di toko oleh2, ga bisa kalo harus lewat gitu aja . Trus ga akan tega ga beliin orang rumah.

    Makanya kalo traveling, pasti budget oleh2 selalu ada.

    Aku pun coba cari yg unik dan sebisa mungkin khasnya tempat itu. Ga terlalu murah, tapi jgn yg mahal bgt. Ga malu2in kalo mau KSH ke orang

  17. Selain duit, jatah bagasi itu penting banget emang mas Aip haha. Sekalinya punya jatah bagasi banyak, kepikiran ngejastip tapi rasanya gak punya energi khusus untuk beli, merekap, nagih dsb hahaha. Jadi ya, sekarang kalau jalan sesuai budget dan jatah bagasi aja. Sama kayak mas Aip minimal ortu kebagian kenang-kenangan walau mereka sendiri suka bilang, “aduh gak usahlah abisin duit buat beli A, B dan C”

    1. Kalah Saya belum tertarik membuka jasa jastip, ga kuat sama stress nha hahha. Bawa oleh2 buat ortu perlu sih minimal berbagi kebahagiaan

  18. aku kalau beli oleh oleh karena emang dari hati nurani karena jarang banget aku mau dititipin beli hehehe. Selain aku ngga mau repot, terkadang belum tentu perjalanan kita memungkinkan untuk singgah dan membawa oleh oleh. Jadi hanya orang spesial yang dapet oleh2 dariku hahahaa

  19. Wah… Terimakasih tipe keren saat belanja yg sangat bermanfaat banget nih buat emak-emak yg doyan belanja… Emang sih oleh-oleh itu identik sekali travelling.. Meskipun beli satu atau 2 macam aja yg penting sdh bawa oleh-oleh

Tinggalkan Balasan ke AriefBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.