Hello TemenAip! Apa kabar? Kali ini Saya mau ngomongin soal insting. Idih apaan tiba-tiba ngomongin insting? Penting lho insting itu! Apalagi saat traveling! Sebelumnya Kita bahas dulu Insting itu apa?

Insting Menurut KBBI

Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia

in·sting memiliki 3 pengertian. Antara lain


1. pola tingkah laku yang bersifat turun-temurun yang dibawa sejak lahir; naluri; garizah;

2. Zool kecenderungan pada tingkah laku yang diwarisi dari nenek moyang dan kebiasaan pada binatang jenis tertentu tanpa pengalaman sebelumnya atau tanpa tujuan yang mendasar (seperti pembuatan tempat tinggal yang khas, mendapat dan menyimpan serta mencernakan makan-annya yang mungkin dapat dimanfaatkan pada musim hujan);

3. Psi daya dorong utama pada manusia bagi kelangsungan hidupnya (seperti nafsu berahi, rasa takut, dorongan untuk berkompetisi); dorongan untuk secara tidak sadar bertindak yang tepat

Insting Itu Manusiawi

Nah buat Saya insting itu adalah hal yang Saya andalkan di setiap kesempatan. Terutama saat traveling.

Berdasarkan pengalaman banyak kejadian tidak mengenakkan saat travelling diawali dengan perasaan ga nyaman, waspada dan curiga.

Insting itu manusiawi lho, Kita dapatkan sejak lahir dan juga berkat pendidikan dan pengalaman hidup. Contohnya sewaktu kecil sudah diajari kalau mau nyebrang jalan lihat kiri dan kanan jalan dulu. Kalau sekiranya aman, baru boleh menyebrang. Kebawa terus kan sampai dewasa. Kalau ga lihat kiri kanan kayaknya ga enak mau nyebrang jalan.

Waspada

Salah satu hal yang harus dilakukan saat traveling adalah waspada. Dimanapun Kita berada, senyaman dan seaman apapun kondisinya. Karena apes tidak memandang tanggal di kalender. Begitu pula dengan kejahatan. Bisa saja terjadi saat ada kesempatan.

Pengamalan Mengandalkan Insting Saat Travelling

Ada beberapa pengalaman penting mengandalkan insting saat travelling. Beneran bikin Saya selamat di perjalanan.

Salah satu yang paling diingat adalah saat bepergian naik kereta api. Saat menunggu kereta berangkat, bukannya duduk malah keluyuran di peron. Waktu itu lagi ngelamun sih, bujet berlebih. Hahahaha.

Pada satu saat, entah kenapa, Saya pengen sekali berbalik badan. Lalu saya lakukan. Ternyata sebuah kereta barang lewat, hanya beberapa centimeter saja pasti ransel saya terkait dan pasti Saya terseret kereta api kalau tidak balik badan.

Begitu pula saat Saya pergi ke sebuah lokasi wisata di Belitung bernama Batu Baginda. Sebuah batu berukuran raksasa yang besar sekali seukuran bukit. Awal pendakian lancar. Tapi ketika harus ke puncak batu, hujan turun sementara permukaan batu menjadi sangat licin. Saya sering terpeleset. Walaupun tour guide dan teman Saya tetap naik. Saya memutuskan untuk tidak naik. Karena kalau tergelincir bisa jatuh puluhan meter ke bawah.

Keputusan yang harus cepat diambil. Antara selamat naik ke atas atau jatuh. Saya sendiri tidak bisa memastikan keselamatan Saya saat itu karena alat keselamatan tidak memadai.

Walau kepengen banget naik dan sudah 90% jalan, tapi insting mengatakan jangan naik. Berbahaya. Akhirnya Saya putuskan tidak naik. Dan menunggu di titik aman.

Lihat, Amati, Ambil Keputusan Dengan Cepat

Dari pengalaman di atas ada beberapa kondisi dimana Kita harus mengambil keputusan dengan cepat. Tidak bisa ditunda.

Yang biasa Saya lakukan adalah melihat situasi, mengamati kondisinya, dan mencari solusi bagaimana mengatasi masalah yang berpotensi terjadi. Lalu keputusan harus segera diambil.

Contoh misalnya saat snorkeling, lalu arus di area itu semakin kencang. Sudahi saja snorkelingnya. Daripada jadi masalah. Pernah terjadi waktu snorkeling di selat Bali dimana Saya terseret arus yang amat kuat sampai harus direscue oleh Perahu.

Pernah juga harus mengakhiri snorkeling karena mendadak gatal badan karena ada sengatan ubur ubur mikroskopis.

Keselamatan Nomor 1

Mau bepergian kemanapun faktor keselamatan menjadi nomor 1. Jangan pernah meremehkan soal keselamatan demi apapun. Demi konten viral, demi ego, demi apapun. Jangan pernah diabaikan.

Jangan cari celaka, selalu waspada dan jangan lupa jaga kesehatan selama travelling.

Berdoa pada Tuhan YME untuk senantiasa menjaga kesehatan, keselamatan Kita selama perjalanan.

Masalah selalu ada selama perjalanan, pastikan Kita bersikap tenang saat masalah datang.

Gimana TemenAip, punya pengalaman memakai insting saat travelling? Yuk cerita di komen

17 comments

  1. Sepertinya insting laki-laki tuh lebih kuat yaa. Namun sayangnya perempuan suka kekeuh bin ngeyel ngikutin maunya aja. Seringkali suami udah ingetin ini itu dan mengarahkan sesuai instingnya, tpi wanita selalu merasa benar jadilah ngerasain sndiri akibatnya >.

  2. Sejujurnya ka Aip, instingku kerap gak main kalo disuruh milih, misalhnya…
    Kaya lagi kesesat di tempat wisata, pilih A atau B. Lalu aku pilih A, ee.. yang bener yang B.
    Sering banget aku kaya gitu tuu.. bikin nangis.

  3. Duh ngeri banget pas baca bagian tas ransel mas hampir tersangkut kereta barang yang lewat. Untung aja mas segera balik badan, mengikut insting.

    Insting ini bisa dibilang alarm atau tanda bahaya yang mungkin saja terjadi. Walau kejadiannya belum pasti tapi ya kebanyakan “firasat tidak enak” sesuai dengan yang kita instingkan itu biasanya terjadi. Dan setidaknya dengan insting ini bisa membuat kita lebih peka dan waspada atau berhati-hati lagi, termasuk saat traveling yang memang banyak kemungkinan atau hal tak terduga bisa saja terjadi.

  4. Insting ini memang mesti kita gunakan saat travelling, apalagi travelling seperti saat mendaki gunung. Kadang, suka ada aja deh yang bikin kira ragu untuk terus berjalan keatas dan ternyata ada hujan atau kabut. Dan menurutku, insting untuk bertahan hidup kita itu lumayan kuat, lebih ke mesti di asah dan di biasakan aja supaya semakin peka dan paham sama situasi. Keselamatan selalu jadi number uno, jangan sampai travelling berujung duka atau malapetaka karena terlalu keasyikan ya. Thank you sangat mereminder nih

  5. Insting dan hati nurani lebih tepatnya sii ga bs bo.ong ya terhadap hal apapun itu ga cuma pas travelling aja, ada orang ga baek juga pasti muncul firasatnya wkwkwk tapi bukan berarti suudzon yakan dalam ajaran agamapun jelas sesuatu yang meragukan itu lebih baik tinggalkan.

  6. Salam insting!
    Kalau semisal insting yang hampir 80% benar apa bisa dibilang indigo ya mas?
    Ato ini hanya insting wanita aza, pan kata kebanyakan orang insting dan intuisi wanita tu banyak benernya huahahaha.
    Kalau travelling, selain mengandalkan insting juga kudu berdoa banyak-banyak mas. Apalagi pas travelling ke tempat baru, duh ndrawasi yak..
    Thank you for sharing ^^

  7. Bener banget, saya juga pernah menolak untuk melanjutkan perjalanan, karena medannya terjal, dan saya gak yakin bisa melanjutkan. Dan lumayan lega juga sih karena mengikuti insting, gak oke banget kalau lagi liburan malah terjadi hal2 yang gak diinginkan

  8. Bener banget nih, salah satu modal traveling mungkin ya percaya sama insting ini. Berdo’a juga diperbanyak supaya Allah SWT selalu menjaga dan memberikan pertolongan. Saya jadi inget waktu di Labuan Bajo, kan ada agenda berenang di Manta Point. Pas nyebur itu saya udah kedinginan banget, tapi sempet maksain karena nggak mau rugi. Wkwk. Tapi akhirnya saya mutusin buat nggak lama-lama di air karena lebih mentingin kesehatan. Lebih rugi lagi kalau pas liburan sakit, yekaan. Nggak lama setelah saya naik, tour guide-nya nyuruh yang lain buat cepet-cepet naik juga karena ternyata arus bawahnya mulai deras. Wahh, alhamdulillah banget..

  9. Duuuh serem banget yg ttg kereta mas. Untung kamu langsung noleh yaaa. . Memang jangan sampe melamun kalo sedang traveling atau di luar itu. Bahaya.
    Aku percaya insting juga tiap kali jalan. Apalagi kalo udh ke Negara2 yg terkenal Krn scam nya atau memang ga aman. Wajib sih waspada setiap saat. Udh waspada aja kdg masih sial kan

  10. aku banget ini mas Arief
    Pokoknya kalau traveling terutama aku yang sering solo traveling, harus bener bener waspada dan seringnya juga ngikutin kata hati
    Keselamatan nomer 1, kalau sekiranya nggak aman nggak diikuti, perkara aku gagal ke tempat itu misalnya, ga masalah, lain waktu kalau ada kesempatan lagi bisa datang ke kota itu.
    terus paling “ngeri” memang waktu snorkeling, pas enak enaknya liat view di bawah, terus tiba tiba kayak dalam banget lautnya, aku langsung kepikir kayak palung laut, cepet cepet menuju ke kapal. Entah itu palung atau bukan, yang penting kalau perasaanku ga enak, ga aku lanjutin

  11. Kadang momen ‘luck’ gini tuh aku percaya ga cuma karena insting aja mas, tapi karena ada faktor doa dari orang terdekat juga yang akhirnya menjauhkna kita dari segala marabahaya. Kadang kita udah aware pun, seringkali kemalangan mah tetap gabisa dihindari. Yang terbaik adalah selalu perbanyak doa dan istigfar dalam setiap perjalanan.

    1. Waspada mmg berhubungan dengan insting ya kak. Bener banget diperluin kewaspadaan saat kita travelling, khususnya ke lokasi yg belum pernah sebelumnya., lebih khusus lagi jika perginya sendirian.

  12. wah ngeri juga ya mas yang kereta itu untung berbalik kalau nggak ngeri banget deh nggak bisa ngebayangin. memang dalam hal apapun kita sebaiknya percaya sama insting karena itu semacam peringatan juga dari alam untuk kita

  13. Wehhhh pernah ke belitung mas, kapan? Wahhh emang sih kalau ke batu baginda itu licin banget, apalagi kalau musim penghujan kayak gini. Tapi pemandangan dari atas itu bagus banget, kalau punya drone lebih mantep lagi.

  14. Seramm banget kalo sampe kecantol dan ketarik kereta barang ya, Bang Aip. Untung waktu itu instingnya bekerja.

    Insting emang bisa diandelin terutama ketika solo traveling. Dan jangan lupa berdoa terus agar selamat di mana aja.

  15. Saat traveling memang harus waspada di mana-mana. Jangan sampai lengah, apalagi travelingnya sendirian. Kudu memanfaatkan instinc dg sangat baik. Pahami lingkungannya, kondisi, bahkan cuacanya. Biar kita liburannya nyaman.

  16. Untuk masalah instinct memang sangat penting sih. Terutama kalau kita baru pertama kali mengunjungi suatu tempat yang reviewnya bagus tetapi entah mengapa hati ini nggak sreg. Lebih baik tidak perlu melanjutkan pergi ke tempat itu. Takutnya nih.. ada sesuatu hal buruk yang akan terjadi saat kita ke sana. Kadang alam semesta memberitahu dengan banyak cara, salah satunya ya dengan istilah “firasat”.

Tak komentar maka tak sayang. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf, tidak menerima komentar dengan active link. Terima kasih sudah berkunjung

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.