Hello TemenAip! Apa kabar ? Mungkin sudah banyak yang tahu kalau Saya sangat peduli dengan lingkungan. Dan sudah berusaha keras dan melakukan berbagai cara supaya bisa berperan aktif melakukan sesuatu untuk keberlangsungan planet ini. Banyak hal sudah dilakukan tapi menurut Saya sendiri,masih kurang maksimal.

Mulai dari menanam mangrove yang sudah saya lakukan di banyak tempat, salah satunya adalah bersama Astra saat mengunjungi Pulau Pramuka.

Pulau Pramuka itu adalah salah satu contoh tempat wisata yang komplit. Mulai dari wisata pulau tapi juga tempat wisata yang berjuang untuk menyeimbangkan antara ekonomi pariwisata dan juga lingkungan. Di sana ada penangkaran penyu, pelestarian Padang Lamun dan juga ada pusat pestarian mangrove. Silakan baca lagi tulisannya di

Saya pernah menanam mangrove disana. Selain itu juga ada banyak tempat seperti di Muara Gembong, Muara Tawar, Tanjung Pasir di mana penanaman mangrove dilakukan untuk mengurangi akibat dari krisis iklim yang sedang kita alami saat ini

Semua upaya konservasi itu tidak mudah, banyak hal yang mempengaruhi , mulai dari biaya, niat pengetahuan , support dari masyarakat, perizinan dan yang pasti keinginan kuat untuk melakukan upaya perlindungan terhadap lingkungan pastinya banyak sekali tantangan yang dialami mulai dari kekurangan dana kurang pelatihan ataupun kurang pengetahuan.

Itulah mengapa Saya sangat terinspirasi dengan sosok David Hidayat. Siapakah dia? Mari Kita berkenalan dengan beliau.

David Hidayat, Pahlawan Lingkungan Dari Nagari Sungai Pinang

David Hidayat adalah sosok inspiratif yang usahanya selama ini membuahkan hasil untuk kemenangan lingkungan hidup dan masyarakat di sekitarnya. Saya sempat berjumpa dengan David, sosok yang kalem dan rendah hati, sorot matanya yang tajam memperlihatkan bahwa dia orang yang punya tujuan. Orangnya sederhana, tapi punya dampak besar bagi lingkungan hidup dan masyarakat daerahnya. Termasuk Saya yang kagum atas segala upayanya selama ini. David juga rajin berbagi pengalamannya di media sosial, yang pastinya bisa menambah pengetahuan bagi banyak orang.

Kehadiran dan usaha-usahanya memberikan pengaruh positif di berbagai sisi kehidupan terutama di bidang lingkungan sehingga membuat David muncul sebagai Pahlawan Lingkungan dari Nagari Sungai Pinang.

Ngobrol Bareng David Hidayat

Itulah kenapa, pada tahun 2022 David Hidayat menerima penghargaan Satu Indonesia Awards Kategori Lingkungan. Sebuah pencapaian terbaik berkat jerih payahnya selama ini

Berasal dari Nagari Sungai Pinang kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat, David menginisiasi banyak upaya untuk melakukan pelestarian di kampung halamannya. Dia mendorong warga Nagari Sungai Pinang untuk menanam kembali terumbu karang, mangrove, serta menangkar penyu dan membudidayakan rumput laut.

David membentuk Andespin West Sumatra, dimana Andespin sendiri merupakan singkatan dari Anak Desa Sungai Pinang yang melakukan pelestarian lingkungan seperti pelestarian hutan Mangrove, Terumbu Karang dan juga pemberdayaan masyarakat supaya memiliki kesadaran mencintai lingkungan,

Anggota Andespin sendiri adalah para pemuda Nagari Sungai Pinang yang diajak untuk melakukan kegiatan pelestarian lingkungan.Para pemuda daerah yang dikumpulkan David untuk mencapai tujuan yang sama, terutama pelestarian lingkungan dan juga pemberdayaan potensi daerah mereka sendiri.

Menempuh pendidikan S1 Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan di Universitas Bung Hatta Padang. Tapi setelah lulus David memutuskan untuk balik kampung ,sebuah keputusan yang tidak populer di mata banyak orang karena Harapan dan ekspektasi banyak orang setelah lulus dari kuliah diharapkan untuk menempuh jalur karir menjadi PNS dan sebagainya akan tetapi David lebih memilih untuk pulang ke kampung dan melakukan banyak hal yang dibutuhkan kampung halamannya terutama lingkungan hidupnya.

Selama kuliah David aktif di klub selam dan berbagai kegiatan lingkungan. Pengalamannya ini tentunya menjadi bekal di kemudian hari.

Yang unik, begitu wisuda David langsung balik kampung.

Alasannya adalah : Parik Pagar Nagari Dalam Nagari!

“Pemuda bentengnya desa. Kalau semua yang selesai kuliah merantau, siapa yang membangun desanya? ” begitu arti dari pepatah yang David percaya. Sehingga dia rela langsung pulang kampung saat itu juga.

Sebelum terjun ke dunia pelestarian lingkungan menginventarisir dulu potensi Sungai Pinang lalu memutuskan terjun di bidang lingkungan. Ternyata banyak sekali potensi Nagari Sungai Pinang yang bisa dikembangkan untuk memajukan Nagari tercinta.

Salah satu kejadian yang memicu David memulai pelestarian lingkungan adalah saat Sungai Pinang pada tahun 2014 terkena abrasi pantai. Beberapa meter pantainya rusak karena tidak ada tumbuhan pantai. Kerusakan ini diakibatkan oleh orang tidak bertanggungjawab yang membuat tumbuhan di sekitar pantai hilang. Sehingga abrasi semakin parah. Mangrove adalah tanaman ideal yang bisa mengembalikan ekosistem menjadi lebih sehat, dan yang utama bagi masalah Nagari Sungai Pinang, Mengurangi abrasi pantai, gelombang laut dan juga tsunami. Selain itu kerusakan terumbu karang kebanggaan Nagari Sungai Pinang pun terjadi karena ulah orang tidak bertanggung jawab dan tidak mengetahui betapa pentingnya mereka bagi ekosistem. Selain itu Coral Bleaching atau pemutihan terumbu karang terjadi karena beberapa faktor diantaranya karena perubahan suhu, cahaya, iklim dan nutrisi yang pada akhirnya berdampak pada kurangnya tingkat pertumbuhan kapasitas reproduksi dan kerentanan terhadap penyakit serta kematian.

Tantangan Bagi David

Tantangan awal pemikiran masyarakat sarjana harus kerja di kantor jadi pejabat. Punya target lain kalau anggapan mereka salah. Tidak semuanya harus kerja kantoran. Apalagi ini, menanam mangrove ? Menanam Terumbu Karang?

Awalnya ada penolakan saat menanam mangrove. Alasannya , Masyarakat takut lahannya beralih kepemilikan. Namun dengan keyakinannya, David tak patah arang dan tetap memberikan edukasi pada mereka. Sehingga mereka paham kalau penanam mangrove ini banyak manfaatnya dan tidak akan menghilangkan status kepemilikan lahan.

Awal pergerakan sendiri. Tak mudah menggerakkan kegiatan sosial. Apalagi ide dan tindakannya tidaklah ideal di mata masyarakat saat itu. Tapi karena semangatnya yang tidak putus, David berhasil meyakinkan banyak pihak untuk turut bersama melestarikan lingkungan.

Seperti Saya katakan , menanam mangrove itu tidak mudah. Selain semangat dan usaha, perlu teknik yang benar supaya mangrove tumbuh sehat.

Selain itu dalam upaya pelestarian Terumbu Karang, David melakukan Transplantasi, yang diambil dari indukan bibit terumbu karang yang sudah ada. Lalu bersama Andespin, membuat wadah dari beton dan rak-rak besi.

Proses pertumbuhan terumbu karang tidaklah sebentar, terumbu karang yang tumbuh paling tidak sekitar 2 cm per-tahun. Bayangkan ! selambat itu ! Tapi karena ketekunan dan usaha bersama, Mangrove perlahan tapi pasti kembali tumbuh sehat melindungi Nagari Sungai Pinang. Dan ternyata, selama proses pemeliharaan terumbu karang ini, membuat nelayan menjadi lebih sadar dan peduli dengan pelestarian terumbu karang. Sehingga ikut menjaga terumbu karang supaya tumbuh sehat. Kini kawasan itu menjadi kawasan wisata dan juga dipakai untuk penelitian.

David dan Andespin juga melakukan penanaman bibit mangrove di pesisir pantai Sungai Pisang, Pesisir Selatan. Hal ni dilakukan karena berkurangnya populasi tanaman ini disana.

Salah satu kemenangan kecil David adalah saat akhirnya berhasil menggerakan kaum ibu dalam pelestarian mangrove. Pembibitan sampai monitoring mangrove yang ditanam terus dilakukan, karena tanpa monitoring, usahanya bisa sia-sia.. Sekarang 3-4 hektare sudah terisi dengan mangrove.

Selain itu juga David melakukan penanaman pohon Kaliandra yang berlokasi di bukit muara Nagari Sungai Pinang Kec Koto XI Tarusan Kab Pesisir Selatan Sumatera Barat. Di lokasi ini sudah ditanam sekitar 8 ribu bibit Kaliandra untuk mengisi semua lahan kosong yang tidak produktif di bukit muara ini.

David juga melakukan pelestarian penyu salah satu hewan laut yang dilindungi dan butuh perhatian banyak orang



Usaha Peningkatan Perekonomian Daerah Sungai Pinang

Untuk meningkatkan perekonomian di nagarinya, David sudah mengupayakan banyak usaha seperti pembudidayaan Ikan Kerapu yang bernilai ekonomi tinggi.


Lalu bekerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan pelatihan seperti pelatihan olahan produk perikanan yang digagas oleh fakultas Sains Universitas Nahdatul Ulama bekerjasama dengan pemerintahan Nagari Sungai Pinang yang dilaksanakan di Basecamp ANDESPIN. Adapun produk olahan yang diikuti oleh 20 orang dari kelompok PKK ini adalah seperti nugget ikan, pastel ikan dan abon ikan.

Masyarakat Nagari Sungai Pinang secara ekonomi terbantu. Selain produksi produk olahan ikan, hasil bududaya rumput laut, juga hasil Kaliandra, tanaman yang akan menjadi salah satu penompang ekonomi masyarakat nantinya seperti ikut terlibat dalam proses panen kayu Kaliandra, budidaya madu galo – galo dll

Keberhasilan Usaha David

Sejak 2014 cakupan wilayah yang sudah David dan Andespin lalukan konservasi sudah mencapai 70% dari target. Masyarakat setempat mulai mendapatkan manfaat dari program ini, misalnya, dapat kembali mencari kepiting bakau.

Salah satu kesuksesan David dalam upayanya adalah proses monitoring. Tanpa adanya proses monitoring maka keberhasilan hanyalah mimpi itu yang menjadi salah satu keunggulan dari program yang dilakukan oleh David terutama di bidang pelestarian mangrove yang dilakukan bersama lahan yang dulunya kritis sekarang sudah berubah menjadi hutan mangrove yang rimbun dan juga memberi manfaat bagi lingkungan

Proses monitoring ini dilakukan bersama rekan-rekan di Andespin secara berkala sehingga terlihat hasilnya dan bisa juga sukses.

Selain itu sejak tahun 2020 David dan kawan-kawan mulai mengembangkan usaha batik dan kopi mangrove. Akan tetapi keberhasilan paling besar adalah kesuksesan David melestarikan lingkungan hidup Nagari Sungai Pinang. Tidak hanya sendiri, tapi bersama Andespin, juga bersama masyarakat disana. David berhasil menularkan dan mengajak orang untuk berpartisipasi dalam upaya menyelamatkan daerah sendiri, dan juga meningkatkan potensi alam daerah yang berdampak pada perekonominan disana. Wilayah yang terkena abrasi dan rusak terumbu karangnya, perlahan tapi pasti menjadi normal kembali, bahkan lebih menarik hingga menjadi destinasi wisata yang pastinya berdampak pada penghasilan warga. Sebuah kemenangan besar bagi lingkungan hidup dan juga masyarakat Nagari Sungai Pinang.

Saya doakan semua usaha baik David dan Andespin juga masyarakat Nagari Sungai Pinang akan berhasil terus, bisa menjadi contoh bagi banyak orang di Indonesia. Bahwa pelestarian alam tidak hanya baik bagi lingkungan hidup, tapi baik juga bagi masyarakat.

16 comments

  1. Keren yaa.. menciptakan sebuah tren yang baik untuk ditiru anak muda sekarang kalau lulus kuliah dan bisa bermanfaat, kenapa tidak?
    Penanaman bibit mangrove di pesisir pantai Sungai Pisang, Pesisir Selatan ini mengispirasi banget sii.. Jadi yang merasakan manfaatnya tidak hanya manusia tetapi juga vegetasi daerah mangrove.

  2. Wah Kang AIP ketemu langsung dengan David ya, kalian berdua sama-sama menginspirasi lho, satu dengan komunitas lingkungan, satu lagi dengan blognya yang apik…keren deh..

  3. Tadinya pas baca judul, yg terlintas pertama itu orang ini dari Penang, karena biasanya disebut juga pulau pinang. Trus baru sadar ini sungai pinang, bukan pulau hahahahha

    Ternyata dari negeri sendiri asalnya .

    Kereeen sih mas David ini. Banyak yg aku tahu orang Sumbar itu selalu merantau dan jadi pengusaha. Jarang balik ke negeri sendiri. Tapi mas David malah memilih utk memajukan negerinya, itu yg bikin salut.

    Ga main2 pula, Krn hasilnya jadi kliatan..mangrovenya subur banget, terumbu karang juga bagus pertumbuhannya.

    Aku penasaran pengen rasain kepiting bakau dan kopi mangrove jadinya mas .

  4. Keren banget, zaman sekarang anak muda jarang pulang kampung kalau sudah selesai kuliah lebih memilih merantau, tapi beberapa seperti David lebih fokus untuk pulang kampung halamannya yg ternyata berefek besar untuk semua org di sekitarnya.

  5. Keren banget mas David, sangat inspiratif. Apalagi kalimat “Pemuda benteng nya desa” Nah, kalimat nya berarti dalam banget, bener juga lho. Kemudian segala upaya, usaha untuk melestarikan lingkungan patut diacungi jempol beneran menginspirasi, semoga aku dan kita semua semakin care sama lingkungan, mau berkontribusi secara nyata, mendukung dan mencontoh bagaimana cara mas David berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar

  6. Tidak salah David mendapatkan penghargaan, karena memang demi melestarikan lingkungan itu butuh waktu dan tenaga serta pikiran. Seluruh hidupnya akan dicurahkan ke sini, dan yang merasakan manfaatnya pun juga banyak penduduk sekitar. Salut deh sama dirinya

  7. Sungguh menginspirasi baca tentang David Hidayat. Sosok seperti dia sangat dibutuhkan kayaknya nggak cuma di Indonesia deh tapi untuk dunia juga. Sosok yang begitu peduli terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Bisa dibilang beliau contoh nyata yang menunjukkan bahwa kebaikan dan usaha seseorang dapat menciptakan dampak besar dalam kehidupan orang lain. Keren!

  8. Memang pertumbuhannya lambat dan terkesan tidak menguntungkan bagi yang hanya melihat materi sebagai hasil, tapi Indonesia butuh orang-orang yang berdedikasi tinggi seperti ini untuk telaten

  9. What a Great story.. Terimakasih Mas buat tulisann yang sungguh menginspirasi, Tanpa Mas Arief, Nama Mas David mungkin nggak bakal sampai ke telinga saya..

    Sungguh aku sampai nggak bisa berwow-wow baca perjuangan Mas David dari 0 sampai sekarang bisa membuahkan hasil.. Blesss you mas. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan yang kamu lakukan. Semoga terumbu karangnya bisa lekas tumbuh, meskipun lama 2cm pertahun . Rusaknya mah cepet nggak ada hitungan hari.. Sedih yaaa..

    Btw, aku baru dengar lohh Kopi Manggrove…. DI internet ada yang jual jadi kepengen nyoba. apalagi katanya ini tinggi akan antioksidan. Aku pernah ikutan event 2 kali di Semarang buat nanem Manggrove. Asli seru banget walaupun sempat demam 3 hari karena kepatil Ikan Sembilang katanyaa… Itu kaki bengkak banget soalnya, smpe susah jalan..

    Sehat selalu Mas Arief..

  10. Mantap Bang Aip wawancara langsung ama narasumbernya. Jarang lho ada anak muda yang peduli lingkungan seperti beliau. Semoga dengan semangatnya menanam mangrove akan makin menginspirasi banyak orang.

  11. Benar-benar luar biasa dan inspiratif, Kak David ini pasti punya banyaaak sekali semangat dan tak habis-habis. Susah lho untuk mengubah sesuatu apalagi pasti mendapatkan penolakan, benar-benar gigih dan dampaknya tak main-main ke lingkungan. Semoga makin banyak pemuda-pemuda seperti Kak David ini yang peduli betul ke tanah kelahirannya

  12. Respect! Orang-orang semacem mas David ini harusnya di-kage-bunshin-no-jutsu alias diduplikasi sebanyak-banyaknya ya. Supaya lebih banyak orang-orang yang terbuka matanya dan mau turun tangan untuk menjaga lingkungan. Ga cuma berisik di sosmed, tapi ada hasil konkrit yang nyata dan terstruktur juga.
    Setuju banget dengan “Parik Pagar Nagari Dalam Nagari!” karena saya memang salah satu yang pergi merantau dan tak kunjung pulang, hahaha. Andaikan ada banyak orang yang berfikiran sama seperti mas David, seharusnya daerah-daerah di pedesaan bisa lebih maju dan kesenjangan antar daerah bisa semakin berkurang ya.

  13. Salut untuk David. Sangat jarang anak muda Minang mau balik kampung setelah tamat kuliah. Pemuda yang menginspirasi. Semoga banyak yang mengikuti langkah David. Sukses selalu.

    1. Hebat ya orang seperti mas David yg bisa menggerakkan masyarakat untuk menanam terumbu karang, mangrove, menangkar penyu dan budidaya rumput laut. Semoga jd inspirasi pemuda lainnya.

Tak komentar maka tak sayang. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf, tidak menerima komentar dengan active link. Terima kasih sudah berkunjung

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.