Hello TemenAip ! Apa Kabar? Siapa yang tahu soal Penerbangan Perintis? Keberadaannya amat penting lho bagi perekonomian dan juga pergerakan masyarakat di berbagai daerah.
Pesawat Perintis
Perjalanan memakai pesawat perintis agak beda dengan menggunakan pesawat komersial biasa. Banyak faktor yang membedakannya.
Yang pasti pesawat perintis rata-rata badannya berukuran kecil karena diperuntukkan mendarat di beberapa bandara kecil di berbagai daerah di Indonesia.
Dan peruntukannya sebagai pesawat yang terbang ke daerah-daerah terpencil sehingga menjadi Perintis perhubungan bagi daerah-daerah tersebut. Daerah yang biasanya perlu sekali konektivitas karena keterbatasan biaya, waktu dan juga geografis yang terpencil atau jauh.
Pesawat Perintis itu beda sekali dengan pesawat komersial biasa. Karena jarak tempuh, kemampuan membawa barang dan orangnga terbatas. Tapi kelebihannya dia bisa mendarat di daerah-daerah yang landasan pacunya tidak terlalu panjang.
Walaupun daerah itu berada di lokasi yang tidak mudah untuk mendaratkan pesawat tetap bisa dijangkau pesawat-pesawat ini.
Persoalan Timbang Menimbang
Berbeda dengan naik pesawat komersial, naik pesawat perintis , berat badan para penumpang akan ditimbang . Agak insecure ya, tapi ya peraturannya juga begitu. Selama ini naik dari Rokot Sipora Mentawai dan Banda Neira, ga dikomentari apa-apa sih soal berat badan.
Bawaan Kita juga ditimbang. Kalau lebih akan dikenakan biaya tambahan. Dan Saya selalu kena. Haha. Ga mungkin pergi jauh bawaaanya sedikit. Lagian ini masalah pribadi sih, perkara packing memang selalu dilema antara bawa barang kebanyakan supaya prepare atau malah bawa barang dikit lalu di tempat tujuan kerepotan.
Biaya kelebihan bagasinya sih ga wow banget karena paling kelebihan 2-3kg. Seingat Saya nambahnya sekitar Rp. 80.000 an tergantung peraturan maskapainya per kilogramnya berapa.
Soal Nomor Tempat Duduk
Nah ini perkara lucu sekali buat Saya. Karena kalau naik pesawat biasa tempat duduk bisa dipesan atau ditentukan saat check in. Sementara saat naik pesawat perintis , tempat duduknya bebas pilih saat naik pesawat. Dulu-duluan saja begitu.
Masuknya lewat pintu belakang. Yang terakhir naik biasanya duduknya di belakang. Yang duluan bisa duduk di belakang Pilot dan Copilot. Ada yang diberi pembatas gorden , ada juga yang langsung tanpa pembatas dengan pilot.
Jadi Kita bisa melihat langsung mereka bertugas mengendalikan kapal. Seru juga sih melihat langsung proses penerbangan.
Subsidi Pemerintah
Karena pesawat perintis itu jarang dan amat dibutuhkan oleh banyak orang di pelosok. Itulah kenapa Pesawat Perintis masih disubsidi pemerintah supaya harga tiketnya bisa terjangkau masyarakat. Kalau ga disubsidi harganya pasti aduhai. Bayangin aja mesti charter pesawat. Belum Avturnya, belum trayeknya. Pasti bakal mahal banget jatohnya!
Disinilah pemerintah hadir membantu kemudahan transportasi masyarakat dengan memberikan subsidi. Karena biayanya mahal sekali.
Dua kali saya naik pesawat Perintis harganya sekitar Rp 300.000, kurang lebih. Murah karena kecepatan dan durasi perjalanan ke daerah terpencil.
Ada 6 maskapai penerbangan Perintis di Indonesia, yaitu, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), PT Nasional Global Aviation, PT Asian One Air, PT Smart Cakrawala Aviation, dan PT Semuwa Aviasi Mandiri (SAM Air).
Saya pernah naik dua di antaranya. Yuk Kita bahas pengalaman menumpang Penerbangan Perintis.
Sam Air Banda Neira
Pas ke Banda Neira Saya dan Irene berkesempatan menumpang pesawat Perintis untuk pulang ke Ambon. Tiketnya sudah dipesankan oleh teman kami di Jakarta, tapi kami tidak memiliki kode booking, hanya memiliki bookingan via WhatsApp. Jadi nama kita terdaftar untuk naik pesawat di hari itu dan yang lucu adalah Kami tidak bisa membeli tiket sebelum pesawatnya pasti akan terbang ke banda Neira.
3 jam sebelum penerbangan sudah stand by di bandara , tapi yang jual tiket belum buka dan kami pun bertanya kepada petugas security yang menjelaskan kalau keberangkatan pesawat ini baru bisa akan confirm setelah pesawatnya menuju Banda Neira. Selain faktor cuaca, faktor volume penumpang juga berpengaruh bisa jadi pesawatnya tidak berangkat ke Banda Neira.
Kira-kira 1 jam sebelum keberangkatan saya sudah mengantri di depan loket penjualan tiket takut keduluan sama yang lain dan akhirnya loket dibuka Dan kami berhasil mendapatkan tiket untuk terbang ke Ambon dan penerbangan hari itu full karena ada rombongan peneliti dari Bandung
Bisa hubungi di Sam Air 081354367157
Susi Air Mentawai
Waktu Aiptrip / Transmate Journey ke Mentawai, berangkat ke Pulau Sipora naik Kapal Cepat Mentawai Fast dengan durasi 3,5 jam.
Pas pulangnya naik Pesawat Susi Air jurusan Bandara Rokot Sipora ke Bandara Internasional Minangkabau. Durasi perjalanan hanya 45 menit saja. Santai banget.
Serunya adalah penerbangan seperti ini jarang terbang dengan ketinggian seperti komersil lain. Jadi bisa melihat pemandangan di bawah dengan lebih maksimal.
Enak banget naik Penerbangan Perintis karena durasi waktu sangat cepat dibandingkan naik Kapal laut atau Ferry. Menghemat waktu dan lekas sampai.
Pesan tiket pesawat penerbangan perintis bisa bikin pusing lho. Kenapa? Karena perkara seat dan jadwal terbang yang tidak sebanyak pesawat biasa. Jadi ada usaha lebih untuk mendapatkan seat.
Masih banyak destinasi di daerah perintis yang ingin Saya datangi. Semoga bisa kejadian ya TemenAip.
Waktu ke Banda Neira tadinya mau naik ini, tapi karena arombongan ber21 jadi ngga mungkin (kalo gak salah satu pesawat isi 18 atau 19 ya?)
Ya moso lainnya ada yang ditinggal, hahaha… jadinya kali itu pakai kapal feri ke Banda Neira.
Mudah2an pas ke sana lagi bisa pakai kapal perintis, bakal beda dan seru pengalamannya…
Saya sepertinya pernah naik kak Aif yang Susi Air, pas ke pedalaman Kalimantan kayaknya lupa-lupa ingat, pesawat perintis seperti ini kan ukurannya kecil ya jadi degdegan juga, pengen cobain yang lainnya juga biar ngerasain pengalaman serunya naik pesawat perintis tiap maskapai jadi ceirta tersendiri pastinya
Wah seru nih Kang bisa naik Pesawat Perintis begini. Walopun banyak sisi gak enaknya, tapinya ya asyik. Bisa ke pulau-pulau terpencil ya. Duh, kepengen deh bisa nyobain naik Pesawat Perintis kayak begini. Jadi kayak pengalaman di film-film traveling gitu. Aamiin, Semoga suatu saat bisa ngerasain kayak Kang Aip, naik Pesawat Perintis ke Pulau terpencil.
Petualangan seru banget terbang dengan pesawat perintis yaa, ka Aip.
Aku jadi inget cerita Ibuku perkara mau naik kapal perintis ini. Karena Bapak dulu tugas di Pertamina Papua, jadi Ibuk boleh jalan-jalan ke Sulawesi, tapi pesen Bapak cuma satu “Gak bole ajak temen banyak-banyak”.
Ya karena pake pesawat perintisnya Pertamina.
Setiap penumpang yang naik itu mengurangi jatah minyak yang akan diterbangkan ke lokasi tersebut.
Jadi Bapak gak mau ngerasa bersalah sekaligus gak mau ngelarang istrinya.
hihihi.. lucu ya.. aku juga ikutan diceritain gimana pas terbang sering geter-geter kayak kalo pesawat komersil turbulensi.
Aku belum pernah nih naik pesawat perintis. Kalo mau jujur agak serem mas . Krn kecil kan. Tapi yaa kalo tujuannya memang hrs naik begini, mau ga mau kan .
So far yg aku tau cuma susi air dan kayaknya bagus yaa, at least aku blm denger pernah ada accident yg sampe makan korban jiwa.
Jadi kemungkinan PGN sih naik itu kalo ada rencana ke destinasi yg terpencil.
Wah, pesawat perintis
Mungkin akan deg deg an ya naiknya
Tapi mayan seru juga merasakan naik pesawat perintis serperti ini ya kak
Kapan lagi bisa lihat pilot langsung mengemudikan pesawat
Menarik banget pengalaman naik pesawat perintis nya, jadi tau terkait mekanisme di timbang BB, ditimbang bawaan, kemudian lucu bisa dulu-duluan milih tempat duduk. Part ini kudu grecep yaa, biar dapat tempat duduk impian dan ga kalah menarik part dapat subsidi dari pemerintah, jadi lebih ramah dikantong ya.
Terpenting fasilitas nya dan protokol perjalanan tetap di perhatikan sesuai SOP penerbangan, the best lah ini.
ada serunya naik pesawat perintis, bisa liat langsung bapak pilotnya nyetir pesawat ehehehe
apalagi pesawat perintis yang di papua, aku lupa namanya, mungkin tujuan wamena, yg mana waktu itu bandaranya belum sebagus sekarang, jadi kalau kesana kudu naik pesawat perintis
Kok seruuuu beuds.
aku udah lama.mupeng naik Susi Air
yg rute ke Bawean…pulau cantik di gresik.
moga ada rezrki
ternyata agak riskan juga ya klo naik pesawat perintis mesti dulu2an beli dulu2an masuk juga biar dapat tempat duduk yang nyaman..
klo selama penerbangan kesan nya bagaimana mas? sama kah spt naik pesawat komersial nyantai tanpa gonjangan? atau ada sensasi nya tersendiri 🙂
Aku pernah naik Wings Air tapi kayaknya gak masuk kategori pesawat perintis walau pesawatnya juga baling-baling ya kang. Soal tempat duduk, aku baru tahu kl bebas pilih. Pernah baca di bukunya Trinity kalo gak salah, pengalamannya malah ditentukan dan disesuaikan dengan BB hehe. Ibaratnya yang bobot badan lebih ditempatkan di sisi kiri dan kanan secara berimbang, jangan di satu sisi aja biar lancar katanya ^^
Wings Air ATR masih masuk penerbangan perintis sih, cuman jenis pesawatnya lebih besar. Soal duduk dia kali naik barbar semua langsung duduk masing-masing
Seruuu banget ya naik pesawat perintis. Meski pesawatnya lebih kecil tapi menawarkan sensasi yg berbeda. Kapan lagi bisa duduk di belakang pilot.