Di suatu sore yang sepi , aku sendiri

Semilir angin, semburat senja mewarnai langit yang perlahan merangkul malam…..

Lalu Aku BOSAN,

Baiklah kita tinggalkan puisi gagal dan main Instagram.

Sebagai pecinta bakso sejati atau #Bashoist , saya selalu tertarik kalau di IG ada Gambar Bakso. Pasti diklik lalu Zoom lalu di like. Lalu kepengen.

Lalu tetiba mata melotot saat melihat postingan temen lagi pamer Bakso pakai Tulang Sumsum Sapi yang tampak endeus surendeus apalagi kalau pedeus !

Laman IG Bakso Oii

Setelah dilihat ternyata dia makan di @baksooii , pamer nya maksimal dengan gaya wajah dimiringkan, jari tangan membentuk huruf V dan bibir monyong. Ga usah di post disini lah ya. Bikin hilang selera makan.

Ih jadi kepengen deh sayah. Tapi cari waktu yang tepat lah buat makan disana

Akhirnya saat itu datang juga, berangkatlah kami ke Jalan Banteng no 78 Bandung , tempatnya dekat RS Muhammadiyah.

Letak Baso Oii berada disebelah sebuah butik busana Muslim.

Tempatnya cukup nyaman, dengan dekorasi yang menarik, bentuknya memanjang. Deretan bangku dan meja ditata  rapi dan efisien.

Disambut Mas-Mas berlogat Jawa, kami disodorkan buku menu

Variasi menunya cukup variatif, dari Mie Ayam, Mie Ayam Jamur, Aneka Bakso dengan segala asesorisnya , aneka Dessert. Tapi yang menarik hati adalah Sumsum Sapi, Daging Buntut, dan Angsio Ceker Ayamnya.

“Saya pesan semuaaaaaa ! ” Tutur saya sambil gebrak meja.

Nggak ding, mana cukup perut ini nanti.

Akhirnya pesan Mie Ayam Jamur Angsio Ceker Ayam.

Tapi sayang Cekernya habis.

“Heuuu”….

#PenontonKecewa

Lalu dipesanlah Mie Baso Urat dan Sumsum Sapi dan aneka minuman.

Tak lama kemudian pesanan datang, muncullah Mie Baso Urat pesanan saya.

Mie Bakso Urat dan Sumsum Sapi Bakso Oii

Bentuknya biasa saja, seperti Bakso seperti umumnya. Malah baso uratnya tidak sebesar khayalan saya. ( Maafkan Aku yang suka berkhayal).

Yang istimewa adalah Sumsum Sapinya. Semangkok sendiri , tulangnya besar sekali. Terlihat gundukan sumsum sapi yang menggoda. Mereka menyediakan sedotan untuk menikmatinya.

Agak canggung mau makan Bakso dan Sumsum. Canggung Canggung Enak

Baiklah sebelum mereview rasanya , kita nikmati dulu sebuah video tentang bakso ini … Tadaaaaa…

Pas saya coba, kuahnya tidak eneg, mulus tidak ada sisa lemak yang ngeselin. Diseruput aja langsung. Seru kalau dikasi Sambel pedes.

Baso kecil nya cukup sedap, ada hint merica di akhir rasa baksonya. Ciri khas Bakso Solo. Mie nya biasalah , Mie kuning pelengkap bakso.

Lalu kita coba bakso Urat bedanya, rasanya boleh tahan. Tekstur uratnya berasa, tapi tidak kasar dan cukup mudah dulunya.

Sumsumnya saya kucuri kuah bakso sejenak, lalu saya seruput pakai sedotan. Rasanya Mevvah !!! Terbawa saya dalam kenangan masa lalu…..

Dahulu kalau tukang bakso lewat, saya suka minta tulang sapi yang jadi bahan dasar kuah bakso. Kalau ada dan si Abang sedang berbaik hati, saya sering diberi tulang itu. Terbayang daging dan Urat tetelan yang nempel di tulang itu. Rasanya sedap sekali untuk kita gerogoti. Bonusnya kalau ada sumsum yang terselip dalam tulang itu. Mevvah sekali rasanya…

Dhuarrrr…..

Lalu kenangan itu berhenti…

Di tulang sumsum Bakso Oii ini tidak ada daging, Urat atau tetelan sama sekali. Hanya ada sumsum saja di tengah nya…

Kenapa ya ??

Tulang Sumsum dipajang didepan, tinggal diberi kuah saat akan dihidangkan

Lalu saya lupa nanya, baru inget pas nulis blog ini. Heuu ( Blogger Banyak Draft Beraksi Kembali )

Tapi mereka memang menyediakan menu tetelan sebagai asesoris menu Bakso. Mesti pesen lagi.
Cukup puas rasanya makan bakso Urat pakai Sumsum Sapi. Tak terasa pesanan saya sudah habis. Sumsumpun sudah Ludess tak bersisa saya sedot sampai ke dalam tulang.

Akhirnya tiba waktu nya membayar, dua porsi Mie Bakso Urat, Satu Sumsum, seporsi Bakso tetelan, air teh, jeruk hangat dan lemon tea dan rempeyek dibandrol seharga Rp 144.000 . Lumayan juga untuk ukuran makan Bakso di Bandung. Biasanya sih kalau di tempat lain, gak segini harganya.

Tapi gapapa, namanya juga #Bashoist alias pecinta bakso garis keras. Apalagi mereka menawarkan menu yang tidak semua kedai bakso tawarkan. sumsum sapi dan daging buntut. Yang terakhir lupa dipesan ( Bashoist amnesia). 

Harga Sumsum Rp 32.000 seporsi sepadan dengan rasa, kalau masak sendiri ribet atau nunggu Abang Tukang Bakso ngasi, belum tentu kebagian. Saingan ama Mbak-mbak pecinta tulang komplek sebelah.

Sampai jumpa lagi dalam petualangan pencarian baso enak di dunia !!!

7 comments

Tak komentar maka tak sayang. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf, tidak menerima komentar dengan active link. Terima kasih sudah berkunjung

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.