Serunya Ikutan Pawai Obor Asian Para Games 2018

Hello TemenAip ! Siapa yang semangat menyambut Asian Para Games 2018 ? Setelah kesuksesan Asian Games 2018 kemaren , semangatnya diteruskan ke Asian Para Games yang akan dilaksanakan mulai 6 Oktober 2018 di Jakarta.

Asian Para Games 2018 adalah acara multi-olahraga internasional yang melibatkan atlet dengan berbagai disabilitas, yang pertama kali diadakan di Indonesia. Event olah raga ini akan dilaksanakan pada 6-13 Oktober 2018 nanti.

Untuk menyemarakkan Asian Para Games, diadakan Pawai Obor di berbagai kota di Indonesia. Api obor sendiri diambil di Api Abadi di daerah Mrapen lalu kemudian dibawa keliling Indonesia. Dari Solo, obor dibawa ke Ternate untuk kembali digelar pawai bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas), Kamis (6/9). Kemudian di lanjutkan ke Maksassar (12/9), Bali (16/9), Pontianak (19/9), Medan (23/9), Pangkal Pinang (26/9) dan berakhir di Jakarta (30/9).

Saya dan beberapa influencer kebagian tugas ikut mengarak obor di Jakarta pada Hari Minggu, 30 September 2018 yang bertepatan dengan Car Free Day Jakarta.

Dimulai dari Balai Kota, kami sudah stand by disana dari jam 6 pagi. Walau pagi-pagi sekali, suasana sudah ramai. Ada banyak siswa dari berbagai sekolah, beberapa perwakilan daerah di Jakarta, beberapa perkumpulan penyandang disabilitas dan banyak lagi. Wajah-wajah ceria terlihat dimana-mana.

Acara dimulai saat Obor Asian Para Games diarak masuk ke dalam Balai Kota, disambut ondel-ondel dan aneka kesenian Betawi. Diadakan acara palang pintu dimana ada acara berbalas pantun antara tamu dan tuan rumah yang dilanjutkan dengan adu pencak silat.
Menurut Ketua Ketua Umum INAPGOC Raja Sapta Oktohari, Pawai Obor kali ini mendapat apresiasi dari Paralympic, karena animo masyarakat di Indonesia sangat tinggi.

Beliau juga mengatakan kalau Asian Para Games bukan hadir sebagai saingan Asian Games. Karena saingannya adalah dengan dua kota penyelenggara sebelumnya yaitu Incheon dan Guangzhao. Kalau dari jumlah Negara peserta pun mencapai rekor terbanyak sebanyak 43 negara. Akan ada 18 cabang olah raga yang dipertandingkan di Asian Para Games kali ini. Gelora Bung Karno akan menjadi lokasi  pelaksanaan lomba selain Jakarta International Velodrome dan JIExpo..

Setelah diterima oleh Gubernur DKI , Anies Baswedan, Obor Asian Para Games dengan resmi diarak keliling Jakarta disambut para penonton dari masyarakat umum, kelompok disabilitas dan banyak lagi. Suasana begitu meriah dan menyenangkan. Murid sekolah melambaikan bendera aneka Negara peserta , Tua Muda , menyambut Obor tersebut dengan senyum dan sibuk mengarahkan kamera ponselnya terhadap rombongan.

• 

Pawai Obor Asian Para Games ini dimulai dengan iring-iringan aneka busana nasional berbagai Negara peserta seperti Jepang, China, Thailand, Korea, Malaysia, Arab, dll. Kostum yang dipakai berwarna-warni sehingga nuansanya ceria sekali. Beberapa alat music tabuh-tabuhan juga ada dalam pawai sehingga pawai jadi makin hidup dan menarik.

Lagu tema Asian Para Games diputar terus mengiringi rombongan. Sehingga lagu penuh semangat ini bisa ikut menyalakan semangat para peserta dan penonton.

Di beberapa titik diadakan Torch Relay , yaitu obor dibawa secara estafet oleh 24 orang dari berbagai kalangan dari Balai Kota ke Bundaran Hotel Indonesia (HI). Terlihat wajah-wajah familiar pembawa obor seperti Presenter Najwa Shihab, Prabu Revolusi, Penyanyi Sheryl Shenafia , Dimas Beck , Nirina Zubir, Bambang Pamungkas dll.

Secara bergantian mereka saling memberi api kepada pemegang obor berikutnya. Menarik juga melihat proses pergantian pemegang obor ini. Animo masyarakat sangat tinggi melihat estafet obor ini.

Saya sempat diberi izin untuk memegang obor ini. Lumayan berat lho, tapi mantap dipegang. Warnanya bagus, emas muda dengan ornament batik disisi-sisinya. Keren sekali obor ini.

Terus terang baru pertama ikut event seperti ini. Bayanganya bakal padat, macet, panas dll. Tapi semuanya berjalan lancar karena pawai ini diatur dan dikoordinasikan dengan baik sekali. Gak kerasa sudah berjalan cukup jauh dari Balai Kota di depan Monas ke Bundaran HI. Jaraknya lumayan lho. Kalau soal panas, ya namanya Jakarta memang terik, tapi tidak begitu berasa karean acaranya seru. Lagian pakai topi kaan. Hehehe.

Sempat juga melihat sekelompok perempuan senam mengikuti Lagu Song of Victory. Enerjik dan bersemangat sekali ! 

Sesampainya di Bundaran HI, Pawai Obor dilanjutkan dengan iringan mobil jadul yaitu mobil VW aneka warna. Keren banget. Supaya warga Jakarta bisa melihat Api dari Obor ini. Rombongan melalui rute Jl. Imam Bonjol – Jl. HOS Cokroaminoto – Jl. HR Rasuna Said (Kuningan) – Jl. Casablanca – Jl. Dr Saharjo – Jl. Prof Dr Soepomo – Patung Pancoran – Jl. Gatot Subroto – Semanggi – Gedung DPR/MPR (Jl. Gatot Subroto) – dan berakhir di Kemenpora (Jl. Gerbang Pemuda).

Di sepanjang jalan rombongan pawai obor mendapatkan sambutan baik dari masyarakat. Mereka terlihat gembira melihat obor perlambang Inspiring Spirit Energy of Asia itu !!

Di Kemenpora diadakan Paralympian Festival dimana ada panggung hiburan yang akan dimeriahkan oleh teman-teman disabilitas dan juga aneka perlombaan. Saya sempat menikmati pertunjukan teman disabilitas yang membawakan beberapa buah lagu diiringi keyboard. Suaranya bagus, melengking tinggi, menghibur penonton. Disana juga diadakan bazaar dimana banyak stand makanan.
Setelah estafet, obor akan dibawa ke setiap sudut kota untuk memperkuat semangat dan inspirasi Games. INAPGOC sebelumnya telah mengadakan kompetisi untuk mendorong warga untuk memperindah kampung mereka dengan dekorasi Olimpiade.

Terus terang ikut Pawai seperti ini baru pertama kali. Tapi semangatnya terasa sekali ! Pawai Obor Asian Para Games di Jakarta ini beneran Nyalakan Semangat deh ! Beneran jadi pengalaman jalan-jalan unik yang tak akan terlupa

Semoga menjadi awal yang baik, untuk menghantarkan para atlet untuk berlaga dengan sportif di Asian Para Games 2018. Kita dukung dan doakan supaya sukses secara pelaksanaan, administrasi dan warisannya. Maksud dari warisan ada dua, pertama obor yang merupakan ikon dari Asian Para Games 2018, kedua legacy kemanusiaan karena menjadi awal perubahan bagi Indonesia sebagai negara yang lebih ramah terhadap penyandang disabilitas