Perjalanan saya kali agak berbeda. Karena akhirnya saya datang ke daerah yang bisa dibilang cukup kontroversial. Teluk Buyat. Mendengar namanya saja, sudah agak tegang. Biasa, sebagai pecinta drama alias Drama King, kadang pemikiran suka mendramatisir sendiri. Gimana nanti kalo kena airnya kulit jadi gatel, rambut rontok ?
Nama Teluk Buyat ini sempat tercemar, ketika ada heboh-heboh demo pencemaran lingkungan oleh PT Newmont Minahasa Raya pada tahun 2004 lalu. Tidak pernah ada data konkrit dari si penuduh terhadap yang dituduh. Isu pencemaran berat yang diangkat tidak pernah terbukti.
Mengutip dari Buku Newmont Minahasa Raya: 25 Tahun Berkarya bagi Negeri “Pada pertengahan 2004, nama Newmont sempat menjadi pembicaraan publik dunia ketika tuduhan pencemaran di Teluk Buyat mencuat dan menjadikan PTNMR dan mantan Presiden Direktur PTNMR Richard Bruce Ness sebagai terdakwa. Namun, seperti diketahui, pada 24 April 2007, melalui persidangan panjang (21 Bulan, sejak Agustus 2005) dengan 54 kali sidang, dan menghadirkan 63 saksi—termasuk saksi ahli dari dalam dan luar negeri—serta ribuan halaman studi, laporan dan dokumentasi resmi, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Manado memutuskan bahwa tuduhan pencemaran itu tak terbukti sama sekali. Newmont dan mantan Presiden Direktur-nya dibebaskan dari segala dakwaan dan tuntutan dan dipulihkan harkat dan martabatnya di mata hukum”
Masalahnya, memori kita soal kehebohan isu itu tak sempat tercabut dari pikiran. Jadi ketika mendengar nama itu, masih saja ada rasa gentar. Sedikit…
Sesampainya disana, bayangan saya mengenai Teluk yang tercemar tidak terbukti. Teluk Buyat Ratotok, terlihat sangat alami dan bersih. Lautnya biru, pantainya bersih berpasir halus. Terlihat kapal nelayan entah itu pulang melaut atau baru saja berangkat. Udaranya segar dengan langit bersih tak berpolusi. Saya juga melihat bekas penambangan emas yang berubah fungsi menjadi hutan, sampai tidak terlihat bahwa dahulu disitu pernah ada tambang emas. Dan sekarang dalam proses menjadi sebuah Kebun Raya.
Berkesempatan mengunjungi Teluk Buyat, Kecamatan Ratotok , Kabupaten Minahasa Tenggara ternyata menjadi perjalananan yang membuka wawasan. Bersama rombongan #newmontbootcamp kami melihat banyak sekali hal menarik.
Pertama saya bisa melihat kesuksesan upaya pengalih fungsian lahan tambang emas menjadi hutan, yang akan segera menjadi Kebun Raya, agar tetap lestari. Yang menarik, sisa penambangan emas PT Newmont Minahasa Raya, hampir tidak terlihat lagi
Kedua Saya bisa melihat , betapa lestarinya lingkungan di sekitar Teluk Buyat, Nelayan masih bisa melaut mencari ikan. Program pelestarian terumbu karang terbukti menyuburkan mahluk laut
dan Ketiga, saya bisa menyaksikan keindahan Indonesia dalam bentuk lain. Yaitu kerukunan beragama. Wilayah Buyat – Ratotok adalah salah satu contoh dua pemeluk agama, yaitu Kristen dan Islam dapat hidup mesra berdampingan. Saling bantu membantu, dan banyak lagi hal yang bisa saya lihat disana.
Keempat saya bisa melihat sendiri potensi wisata luar biasa yang ada disana, wisata bahari, wisata humanis, wisata Hutan Raya, dan banyak lagi
Berwisata ke Teluk Buyat dan daerah sekitarnya ternyata tidak semenakutkan yang dibayangkan sebelumnya. Tidak ada rambut rontok, kulit gatal atau pemandangan yang menyedihkan.
Jadi kalau ada pertanyaan Mau Apa ke Teluk Buyat ? Banyak sekali jawabannya !
Asrinya alam Teluk Buyat. Semoga tetap lestari.
amin, selain alam juga perdamaian dan kerukunan umat beragama disana