Hello TemenAip! Apa kabar? Yang namanya apes ga ada tanggal tepatnya di kalender. Walau sudha berhati-hati, kalau udah takdirnya zonk ya udah.

Ayam Widuran Solo

Di sebuah hari yang panas di awal bulan Mei 2025, Kami sekeluarga dolanan alias jalan-jalan ke Kota Solo. Ke Pasar Klewer liat batik, dsb.

Nah karena telat makan siang, Kami mencari restoran yang menyajikan ayam goreng. Kebetulan tempat ayam goreng yang dituju tutup. Ayam Kampung Goreng Mbah Karto Tembel 2 tepatnya. Ternyata ayamnya habis,padahal. Baru jam 2 siang.

Lalu Kami melihat google maps ada Ayam Goreng Widuran di dekatnya, pas Kami datang ternyata nasinya habis. Jadi disarankan datang ke Widuran Pusat di Ruko Arifin. Pergilah Kami kesana. Suasana tidak begitu ramai. Tapi pas Kami masuk, tamupun tiba-tiba bertambah banyak

Jl. Arifin Ruko Sudirman No.5, Kp. Baru, Kec. Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57111

Hujan Badai

Dalam keadaan lapar Kamipun memesan seekor ayam dan 2 potong Dada.Menurut Saya harganya cukup mahal. Rp. 140.000 per ekor. Tapi ya sudahlah. Gimana lagi

Entah kenapa tiba-tiba Solo diguyur hujan lebat lengkap dengan angin kencang dan petir bersahutan.

Tamupun berusaha menghindari tampias air ke dalam.

Servis Yang Membingungkan

Yang bikin bingung adalah, pesen ayam goreng, nasi dan minuman, pelayannya pada bingung gitu. Udah dicatet dan ricek. Terus balik lagi nanya. Satu lagi yang menurut Saya agak Janggal adalah lama. Masak ayam goreng, nasi dan minuman. Ga pakai menu variatif kayak di restoran lain aja kok lama banget.

Dan banyak tamu lain pun protes. Proses lama, pas datang salah pesanannya. Sampai akhirnya semacam bosnya yang turun tangan langsung.

Ayam Widuran Yang Kontroversial

Setelah hampir sejam menunggu akhirnya pesanan datang.

Ayam goreng pakai keremesan sedikit, daun selada dan irisan timun. Disajikan juga sambal, tapi porsinya sedikit. Nasinya juga sedikit menurut Saya.

Wangi. Cuman bingung kenapa keremesan dan sambalnya dikit banget. Harapannya kayak Ayam Mbok Berek gitu.

Ayamnya beneran lembut dan enak, langsung copot tulangnya. Rasanya gurih pas sebenarnya pakai sambel yang cenderung manis.

Yang aneh itu keremesnya. Bikin enek.

Dan ternyata inilah bagian yang tidak halal karena keremesnya memakai minyak babi.

Heboh

Beberapa minggu kemudian Ayam Widuran heboh karena dikabarkan tidak halal. Yang menyedihkan ternyata sudah hampir 50 tahun mereka berjualan tapi tidak memberitahukan bahwa makanan mereka tidak halal. Bahkan. Sempat memajang logo halal di banner restoran mereka. Mereka pun sempat memberikan pengumuman perihal ini di laman media sosial mereka.

Sedihnya pas Kita makan disana tidak ada pemberitahuan bahwa makanan mereka tidak halal. Dan tidak ada pengumuman, spanduk, poster yang bilang kalau makanannya ga halal. Yang datang banyak yang berjilbab.

Karena Kami ga tahu dan tidak diberitahu, gak apa-apa, tapi sebel juga ada makanan haram masuk ke tubuh Kita. Dan kenapa mereka tidak menginformasikan soal ini.

Padahal banyak lho pengusaha makanan tidak halal yang berbaik hati memberi tahu kalau jualan mereka ga halal.  dll. Saya amat menghargai mereka.Bisa secara verbal, tulisan, banner. Dan ini dilakukan banyak pengusaha makanan di daerah sekitar rumah yang mayoritas non muslim. Enak jadinya tinggal baca dan menghindari, tanpa harus bertanya dan masuk zona abu-abu.

Sekarang Ayam Widuran diizinkan pemerintah Solo buat berjualan lagi asal mencantumkan  tulisan Non Halal.

Sumber Liputan 6

Pelajaran Mahal

Pastinya ini jadi pelajaran Mahal bagi banyak orang. Bagi yang jualan ga halal, harusnya menuliskan dan menginformasikan jualan mereka tidak boleh dikonsumsi muslim.

Buat yang muslim lebih hati-hati, cek dan ricek dalam mengkonsumsi makanan halal. Semoga kejadian ini tidak terjadi lagi

Tak komentar maka tak sayang. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf, tidak menerima komentar dengan active link. Terima kasih sudah berkunjung

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.