Hello TemenAip! Apa kabar? Saatnya melanjutkan cerita perjalanan ke Sumba.
Yang belum baca edisi pertama silakan baca di
Sumba Aku Datang !
Desa Adat Ratenggaro
Destinasi berikutnya adalah desa adat Ratenggaro Desa ini adalah sebuah desa wisata yang sangat terkenal di Sumba dan menjadi tujuan banyak turis yang pergi ke Sumba.
Desa Adat Ratenggaro terletak di Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Kalau dari Laguna Weekuri kira-kira 1 jam setengah lah perjalanannya karena jalannya kadang bagus kadang nggak.
Memasuki kompleks desa adat ini saya langsung bisa melihat arsitektur khas Sumba yaitu bangunan-bangunan dengan atap yang tinggi dan menjulang berkumpul dalam sebuah desa yang cantik sekali.
Ketika Saya sampai sudah agak sore dan suasana sangat damai dan tentram, Saya tidak melihat banyak penduduk di area depan tapi saya melihat sekelompok anak-anak sedang belajar dalam formasi melingkar duduk di rerumputan. Saya melambaikan tangan tapi tidak berani mengganggu Karena Mereka tampak serius belajarnya.
Saya pun langsung menjelajah desa adat ini dan ternyata para penduduk sedang berkumpul di salah satu rumah karena sedang rapat untuk sebuah event yang akan dijalani. Saya pun tidak berani mengganggu dan memutuskan untuk explore lebih jauh jadi saya ke area belakang yang ternyata adalah sebuah Pantai panjang berpasir putih yang sangat cantik bernama pantai Ratenggaro.
Disana Saya berjumpa dengan beberapa anak yang sedang bermain dan memutuskan untuk mengobrol, ternyata mereka sangat senang untuk difoto jadi saya foto mereka dengan balasan mereka harus mau diajak lomba lari .
Mereka meminta fotonya diupload ke Facebook dan di-tag. Saya sudah melakukannya
Puas lomba lari Saya lanjut explore Desa ini
Dilihat dari pantai pemandangan desa ini seperti negeri dongeng karena bentuk rumah-rumahnya yang sangat unik dan langit biru yang sangat kontras dengan pepohonan hijau yang membuat pemandangannya menjadi sangat cantik sekali.
Kata Ratenggaro sendiri berasal dari dua penggalan yaitu ‘Rate’ yang berarti kuburan serta ‘Garo’ yang merupakan nama suku dari desa tersebut
Di Desa Ratenggaro ada empat rumah khusus yang disakralkan oleh penduduk, yaitu Uma Katode Kataku, Uma Kalam, Uma Katode Kuri, dan Uma Katode Amahu yang mewakili empat penjuru mata angin dan saling berhadapan.
Saya sempat melihat rumahnya memang sangat unik karena pertama tapi tinggi dan dibagi atas beberapa bagian, yang paling atas untuk menyimpan barang pusaka dan juga hasil panen bagian tengah untuk ruang hidup dan bagian bawah untuk penyimpanan atau kandang binatang. Saya melihat kambing, Kuda, Kerbau hidup tenang disana.
Yang bikin betah lagi adalah di sini tuh anginnya sepoi-sepoi dari pantai dan walau sebagian terasa panas tapi apabila kita berlindung di rumah-rumah di sana terasa adem sekali.
Ketika saya merasakan syahdunya Desa ini tiba-tiba telepon saya berdering dan ada kabar tentang bagasi saya.
mau tahu? baca kisah selanjutnya ya.
pemandangannya indah banget, semoga ada rezeki kesana ya 😀
Eeeh??
Penasaran sama si telp teh aya naoon, kang Aiipp??
Seneng banget liat mas Aip ikrib sama anak-anak dari Desa Ratenggaro.
Dan alhamdulillah juga meski makam adat, tapi masih boleh di dokumentasikan yaa..
Suasananya sepii..
Apakah tidak ada aktivitas khusus yang dilakukan beramai-ramai?
Saya penasaran sama rumah adat Ratenggaro ini, gimana bentuk kamar tidurnya, gimana dapurnya, gimana kamar mandinya. Terus gimana aliran listriknya, karena saya ndak melihat ada kabel listrik masuk ke dalam rumah.
Suasana malam hari juga bagaimana.. sepertinya pasti lebih sepi dari siang
Ya Allah, langitnya biru ya suatu kemewahan untuk yang tinggal di kota besar bisa menikmati langit cerah dan bersinar seperti ini..rumah adatnya unik banget tinggi atapnya ya..
Wah, sangat berkesan ya perjalanan ke Sumba
Tak hanya menikmati keindahan alamnya yang cantik, tetapi juga bisa tahu budaya adat setempat ya
Melihat langsung rumah adat khas Sumba
Ya ampun bentar banget ceritanya, jadi penasaran kelanjutannya deh hahaha… Beneran ya mas lihat foto-fotonya berasa di negeri dongeng, mana langitnya biru banget, duh semoga aku kapan-kapan biaa kesana amiin…
Luar biasa indah mas ya pesona Indonesia Timur tuh. Sayangnya kurang tereksplorasi saja, sehingga dari sisi pariwisata jadi kurang tereksplorasi.
Rumahnya unik yaa, atapnya tinggi begitu. Aku kalo disana, kayaknya bakal betah deh ya, perkara mereka semua kan pada hidupnya slow living…
Yaampun aku udah ngelist ke sumba, udah atur begini begitu, ehh lockdown hahaha
semoga suatu saat bisa rencanain ke Sumba, secara tiket ke daerah indonesia timur juga nggak murah
aku sukanya kalau ke daerah Indonesia Timur anak-anaknya antusias banget menyambut wisatawan, mereka diajak main aja suka , diajak poto poto juga seneng. Terus alam di daerahnya juga masih alami
Dari lomba lari, lalu nge-tag fb. Ngos-ngosan dah Kang Aip hehe
Ciamik ya di sana pemandangannya, terasa asrinya. Semoga keasriannya tetap terjaga
Aaawww pemandangannyaaa… breath taking banget ih… betaaahhh. Aku tebak juga ini tuh panas tapi semilir gitu yaa kang aip, jadi nggak pengap gitu.. Apalagi di dalam rumah-rumah beratap tinggi itu pasti sejuk terasanya, beda banget pokoknya kalau alam masih asri berseri gini.. udara pun fresh. Desa Adat Ratenggaro memukaauu.. ditunggu kelanjutan ceritanyaaa!
Aku suka pantai dan rumahnya di desa adat Ratenggaro ini. Pantainya bersih banget kayaknya. Bisa bisa buat healing. Terus rumahnya juga menunjukkan banget kalau itu tuh desa adat.
Cantik bangget pantai Ratenggaro, bener2 masih alami yaa. Indonesia timur, terutama Sumba, memang elok. Oh ya untuk rumah adat mengapa atapnya setinggi itu?
Indah banget pemandangan di Desa Adat Ratenggaro langitnya biru bersih, lautnya cantik. Jadi tau juga ternyata kata Ratenggaro ini terdiri dari dua kata ya.
Senengnya bisa interaksi sama anak-anak di desa tersebut dan mereka ramah bahkan minta di foto sukaaa sama interaksi kayak gini nih, apalagi sampe bisa lomba lariii beuh kece.
Jadi penasaran sama kisah selanjutnya karena ada kabar terkait tas yang nyasar kan ya?
Desa Adat Ratenggaro ini satu list yang bakal dikunjungi, dari sekian pelosok negeri sudah dikunjungi, Sumba yang belum ditapaki, semoga waktu segera memberi kesempatannya.
Saya sempat mengira akan melihat foto2 pemakaman di dekat desa tersebut karena RATE artinya kuburan. Ternyata, pemandangan di sekitarnya indah banget, apalagi dekat pantai. Ngomong2 kalau menang lomba lari sm anak2 itu hadiahnya apa? Masih ditunggu loh cerita penemuan kopernya
Sukaaa banget liat rumah adat mereka mas. Unik soalnya. Atap nya tinggi bangeet. . Yakin deh ventilasi di dalam bener2 bikin udara lancar mengalir tanpa perlu pasang pendingin ruangan.
Trus aku liat foto yg ada pasir di tengah2, itu lagi surut berarti ya mas?
Anak2 di Indonesia timur ini fotogenik yaa. Selalu cakep di foto, apalagi senyuman mereka manis banget . Aku belum banyak pergi ke daerah timur. Pengen pastinya .. tapi kadang terhalang Ama plan2 trip yg udh dibuat.
Semoga lah bisa juga nanti eksplor Indonesia timur , termasuk ke sumba
Bener2 seru kalo bisa menjelajah desa adat seperti desa adat Ratenggaro ini,,jadi mengetahui kehidupan asli pada jaman dahulu dan masih dilestarikan hingga sekarang..Kita bisa belajar budaya baru yang mungkin sangat berbeda dengan budaya kita..
Btw jadi kepo sama bagasi nya?? semoga ketemu ya mas..ditunggu next cerita lanjutannya 🙂